Ternyata Ini Alasannya, Ari Anggara Soroti Rencana Study Banding Kades se- Banyuasin ke Bandung
Para Waka Geram Hingga Akan Tempuh Upaya Hukum, Terkait Pembangunan Gedung KNPI
Dua Pelajar SMP PGR Betung Nyaris Jadi Korban 365
Plt Bupati Diminta Evaluasi TPP ASN Muba, Agar Lebih Berkeadilan dan Dapat Meningkatkan Pelayanan Masyarakat
Bupati H. Askolani Didampingi Dua Jenderal Tinjau Vaksinasi Massal
Banyuasin – Kondisi kasus Virus Omicron yang semakin meningkat, tak menyurutkan antusias masyarakat mengantri sejak pagi hari untuk mendapatkan Vaksin gratis, minggu (6/2/2022), di Aula Majelis Taqlim Ibu-ibu Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk warga mencegah dari bahaya Virus Covid 19 yang dapat mengancam nyawa manusia saat ini utamanya di Kabupaten Banyuasin.
Kegiatan Vaksinasi massal yang dilaksanakan pihak BIN Sumsel berkerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin serta dilakukan juga pembagian ratusan sembako bersamaan dengan kegiatan Bhakti Persaudaraan AKABRI Sembilan Dua (Persada) dalam 30 tahun pengabdiannya untuk Bangsa dan Negara.
Terlihat hadir, Dua Jenderal dari TNI dan POLRI yang merupakan alumni AKABRI Tahun 1992 menghadiri acara sosial ini bersama Bupati Banyuasin, H.Askolani beserta jajaran instansi terkait lainnya, TNI, Polri dan para alumni yang bertugas di wilayah Sumatera Selatan.
Dikatakan, Brigjen Armansyah, SH, Alumni AKABRI Tahun 1992 yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sumatera Selatan, bahwa kegiatan sosial yang di laksanakan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat saat ini dan karena itu Bhakti Persada 92 hadir dalam bentuk pengabdiannya yang telah mencapai usia 30 tahun.
“Kita bagikan sembako dan gelar Vaksinasi massal juga. Ini semua untuk mencegah bahaya penyebaran Virus Covid 19 warga sangatlah penting untuk di Vaksin dan Semoga apa yang kami lakukan ini dapat bermanfaat,” Kata Armansyah saat dibincangi usai pelaksanaan Vaksin dan penyerahan sembako kepada warga Kecamatan Betung.
Lanjut dia, selain bertepatan hari Bhakti ini, pihak BIN juga terus melakukan aksi jemput bola agar pencapaian Vaksinasi di Sumsel dapat tercapai dan diterima seluruh Masyarakat.
“Kita akan terus lakukan agar masyarakat Sumsel 100 persen mendapatkan vaksin dan terhindar dari bahaya Virus,” harapnya.
Ditambahkan, Brigjen. Pol. Djoko Prihadi, SH., MH. yang juga Alumni 1992 dan menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan, dengan kegiatan sosial yang telah terlaksana ini, merupakan upaya pencegahan penyebaran Virus Omicron yang merebak saat ini. Oleh karna itu, kami berharap aksi sosial ini dapat terus berlangsung agar masyarakat semuanya mendapatkan kesehatan yang lebih baik.
“Saya mewakili alumni 92 mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banyuasin dan semoga apa yang kami lakukan ini akan bermanfaat kedepannya,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Banyuasin H. Askolani sangat menyambut baik kegiatan sosial yang di selenggarakan alumni AKABRI 1992 dengan aksi nyata kegiatan sosial yang sangat membantu masyarakat saat ini. Terutama dalam mencegah bahaya covid 19 yang masih melanda Indonesia.
“Kami apresiasi aksi sosial ini dan sangat luar biasa antusias warga hari ini,” kata H Askolani sembari menyapa warga yang sedang antri untuk di Vaksin.
Terkait dengan meningkatnya kasus Virus Omicron di Indonesia. Menurut dia, upaya yang dilakukan secara bersama ini merupakan suatu hal yang baik dalam pencegahan karena Vaksin ini sangatlah penting bagi masyarakat untuk mendapatkan kekebalan tubuh yang lebih meningkat dan terhindar dari bahaya Virus itu.
“Vaksin ini untuk meningkatkan imun, kekebalan tubuh yang lebih baik pastinya. Tapi protokol kesehatan tetap harus diterapkan agar virus bahaya itu tidak ada lagi,”harapnya.
Askolani Juga menambahkan Kabupaten Banyuasin saat ini dalam PPKM Level 2 serta masih peta zonasi masih hijau, Banyuasin saat ini juga terdapat penambahan kasus baru sebanyak 14 orang (13 isoman, 1 dirawat) hingga saat ini belum ada kasus varian omicron di Kabupaten Banyuasin.
“Sebagai informasi capaian Vaksinasi s.d 5 Februari 2022 Dosis pertama 87,60%, Dosis kedua 44, 91% dan Dosis Booster sebanyak 0.93%. Dengan adanya penambahan kasus, perlu ditingkatkannya 3T (Tracing, Testing, Treatment), Vaksinasi 2 serta disiplin prokes harus tetap kita jaga. Semoga kegiatan ini dapat terus berlangsung dan dapat juga bermanfaat bagi masyarakat ditengah kondisi saat ini,” pungkasnya.
(DISKOMINFO/PKP)
Post:ReformasiRI.com
Dewan Kehormatan LP-KPK RI Kecam Keras Hal Hal Sifatnya Intimidasi
Stafsus: Pasca OTT, Muba perlu berbenah untuk keselamatan rakyat
Ir. Alpian Soleh ASN Syarat Akan Pengalaman dan Sosok Tokoh Panutan Masyarakat
Banyuasin - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuasin, ternyata dahulu merupakan ASN yang cukup banyak pengalaman di bidang Pemerintahan, ingin tahu lebih banyak, berikut kita uraikan Pengalamannya. Ir. Alpian MM, Pembina Utama Muda /IV. C, Lahir 07/11/1966. Di Kabupaten Musi Banyuasin, beragama Islam.
Ir. Alpian MM, memiliki seorang istri dan 2 orang putra, merupakan tokoh Pemuda pemekaran Kabupaten Banyuasin saat itu masih bersama Kabupaten Musi Banyuasin.
Diketahui dari informasi yang didapat, bahwa sosok Ir. Alpian ini cukup di hormati baik di Kecamatan Banyuasin III, Kecamatan Betung maupun di Kabupaten Luar Banyuasin, hal tersebut sesuai dengan pernyataan salah seorang Tokoh Masyarakat bahwa Ir. Alpian, MM. mempunyai sikap tegas, berwibawa dan mengayomi.
“Dia itu orangnya tegas, kalau menyampaikan masukan cukup bagus, dan tidak segan-segan merangkul semua orang, dia tidak memandang siapa, mau itu wartawan, LSM, ataupun masyarakat biasa, “Ucapnya. Kamis, 3/2/22.
Ditambahkannya, kesaksian tersebut dirasakannya ketika Ir. Alpian MM, menjadi Camat di Kecamatan Betung, semua terasa harmonis, dan sifat kekeluargaan sangat kental.
“Kita terus diberikan nasihat, masukan dan wejangan untuk mengabdi kepada masyarakat, bagaimana menyenangkan hati masyarakat, bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat, sehingga kita juga bisa menyentuh hati masyarakat dengan nasihatnya tersebut kita terapkan, baik itu dengan masyarakat, rekan media maupun Lembaga,”Tegasnya.
Ir. Alpian, MM Anak dari Bapak Soleh ini mengatakan, sebagai Putra Daerah Kabupaten Banyuasin dirinya bertekad membawa Kabupaten Banyuasin dengan pengalaman serta ilmu yang dia miliki.
“Sesuai instruksi Bupati Banyuasin Kerja keras, kita tunjukan kinerja kita, dan Kerja Cerdas kita tunjukan kerja Cerdas, begitupun Kerja Iklhas, kalau hal tersebut kita lakukan Insyah Allah semua Program Bupati Banyuasin akan terlaksana dengan baik,”Ucapnya.
Dari ucapan, Ir. Alpian tersebut terbukti. saat dirinya menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kesatuan Bangsa Politik, Kabupaten Banyuasin tidak menghasilkan asap yang menyelimuti Kabupaten Banyuasin.
“Syukur Alhamdulillah atas kerja keras, kerjasama semua rekan-rekan di BPBD Bencana Asap di Kabupaten Banyuasin tidak terjadi, kemudian kerjasama Eksternal antara TNI dan Polri, sehingga kasus pembakaran hutan, lahan dan kebun tidak dilakukan oleh masyarakat,”Ujarnya.
Ditegaskan oleh Ir. Alpian. MM, Keberhasilan dirinya dalam menjadikan Banyuasin zero asap, tidak terlepas dari Kerja Keras dalam mensosialisasikan ke Masyarakat.
“Peran Penting media massa dalam membantu tugas kita mensosialisasikan himbauan, dilarang membakar hutan, lahan dan kebun, sehingga Banyuasin zero asap, terima kasih kita ucapkan kepada Mitra kerja yang terus semangat dalam memberikan edukasi ke masyarakat dalam merambah hutan, lahan dan kebun, baik itu TNI-POLRI, Pers dan Pemda Banyuasin.”tegasnya.
Berikut Riwayat Hidup Ir. Alpian. MM,
Pengalaman jabatan Ir. Alpian dalam mengabdi di Kabupaten Banyuasin, dimulai dari
Sekretaris Camat tahun 2007, Plt Camat Betung 16 April 2007-3 Desember 2007
Staf Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Banyuasin, 3 Desember 2007- 28 Januari 2009
Kabid Usaha Ekonomi Desa dan Tekhnologi tepat guna, BPMD Kabupaten Banyuasin. 28 Januari 2009- 8 Agustus 2011.
Camat Betung, 8 Agustus 2011, Camat Banyuasin III, 22 Januari 2014.
Camat Banyuasin III, 22 Januari-19 Juli 2018
Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuasin, 19 Juli 2018-21 Maret 2019.
Sekretaris Dinas Sosial 21 Maret 2019-4 September 2019.
Plt Kepala Dinas Sosial 25 Maret 2019- 4 September 2019
Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kesatuan bangsa dan Politik 4 September 2019- 4 Nopember 2020
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 4 Nopember s/d.
Selain kenyang pengalaman di Pemerintahan, Ir. Alpian. MM, juga mendapatkan beberapa penghargaan dari Presiden RI.
1. Satya Lencana Karya Satya X Tahun, 28 Nopember 2008
2. Satya Lencana Karya Satya XX Tahun, 07 Agustus 2015.
Riwayat Pendidikan Ir. Alpian MM,
SDN I Pangkalan balai tahun 1981
SMPN I Pangkalan balai tahun 1984
SMAN A2 Biologi 1987 Talang kelapa
Sarjana SI di Universitas Tridinanti Palembang Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian tahun 1992
Pasca Sarjana Universitas Tridinanti Palembang Jurusan Managemen Pemerintahan tahun 2008
Riwayat Pendidikan Non Formal
1. Reformasi Bagi PPLKPD Kabupaten/Kota Madya Se-Sumsel, 21-26 Februari 2001
2. Diklat PIM Tk. IV 16Mei s/d Juni 2005
3. Diklat PIM Tk. VI 10 Agustus s/d 2 Oktober 2010
4. Diklat Peningkatan Kapasitas Camat Se-Sumsel 12 s/d 22 Maret 2012
5. Pelatihan intelijen dasar bagi aparatur Pemerintahan Kabupaten Banyuasin 17 s/d 22 Nopember 2013
6. Kursus Scuba Diver TNI AL 14-18 Februari 2020
7. Diklat PIM II Oktober 2020
Selain dari itu, Ir. Alpian juga pernah menjadi bagian dari Karang taruna Kabupaten Banyuasin, dan KNPI Kabupaten Banyuasin. (KabarRI)
Post:ReformasiRI.com
Wartawan Bodong, Pemred Media GMN Siap Menempuh Jalur Hukum
Widya Astin: Sampaikan 20 Tuntutan, Petani Menjerit
Palembang - Puluhan Massa yang tergabung dalam FRONT PERSATUAN BURUH TANI SUMATERA SELATAN. Mengelar Aksi Damai didepan Kantor Gubernur Sumatera Selatan. Senin, (07/02/2022).
Widya Astin Sebagai koordinator aksi dalam pernyataan Sikapnya berbunyi:
PETANI SUMSEL MENJERIT PUPUK SUBSIDI MAHAL DAN HILANG
Pupuk Subsidi menjadi barang langka di musim panen bagi petani di seluruh Indonesia, pupuk subsidi yang harusnya tersedia di kios-kios pertanian yang mudah dijangkau oleh petani hilang bak ditelan bumi, dan tak satupun pihak yang dapat menjawab persoalan ini, gambaran ini menjadi realitas petani di sumatera selatan dimana dari data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Sumatra Selatan tercatat jumlah petani terdata di Sumsel berjumlah 381.446 orang, selebihnya sebanyak 386.000 petani belum masuk dalam pendataan dinas.
Potensi pertanian sumsel di bidang pangan( Padi ) telah dapat melakukan swa sembada beras Berdasarkan sumber data BPS Provinsi Sumatera Selatan, Berita Resmi Statistik, 1 November 2021 diketahui Luas panen padi di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2021 (angka sementara) total luas 492.040 Hektar dan total produksi padi (Gabah Kering Giling) sebanyak 2.540.940 Ton (GKG)
Secara angka dan data, tergambar bahwa kondisi pertanian sumsel baik baik saja,namun dalam praktekya petani menjerit Ketika masa panen tiba, pupuk subsidi yang seharusnya menjadi salah satu komponen pendukung pertanian hilang dari pasaraan, proses awal pengajuan RDKK yang disusun petani dan dinas terkait menjadi pangkal dimulainya proses manipulasi oleh oknum yang telah menjadi bagian dari sindikat mafia pangan dengan membajak usulan pengajuan pupuk dari petani, bukan itu saja peran industri pupuk swasta menambah carut-marut ketersedian pupuk subsidi untuk petani, perang dagang produsen pupuk dan pestisida yang menumpang dalam alur distribusi pupuk subsidi menggunakan celah promosi dan pemasaran pupuk di tengah kelangkaan pupuk subsidi.
Keterbukaan informasi dan lemahnya system informasi pertanian di tingkat desa juga menjadi persoalan krusial ditengah pola pertanian tradisional separuh petani di sumsel, petani sulit mengakses infomasi soal kwota pupuk subsidi yang disetujui oleh oleh pemerintah pusat dan menjadi hak kota dan kabupaten setelah penetapan kwota subsidi pupuk setelah disetujui DPR dan pemerintah pusat misal sumsel pada tahun 2021 ini mengajukan usulan dalam RDKK kebutuhan pupuk subsidi sebesar untuk Urea sebesar 139.279 ton, NPK 182.959 Ton, realiasi pengajuan berdasar RDKK yang di penuhi untuk Urea 81.216 ton, dan NPK 68.639 Ton dari hasil alokasi pupuk nasional Tahun 2021 sebanyak 9.041.475 ton, sehingga jika diukur berdasarkan luas lahan sawah sumsel berdasarkan data BPS, fakta di lapangan ketersedian pupuk subsidi di Sumsel setelah alokasi hanya cukup untuk memenuhi 28% kebutuhan pupuk Urea , dan 48 % kebutuhan NPK sehingga wajar jika petani menjerit, ditambah petani tidak mengetahui alokasi per kabupaten besaran pupuk yang dibagikan apakah terjadi ketimpangan akibat campur tangan penguasa lokal, Kondisi ini membuat pupuk subsidi sudah pasti kurang di tingkat petani pada saat musim panen mulai, bahkan beberapa petani tidak kebagian pupuk bersubsidi karena jumlah petani bertambah pupuknya kurang.
Salah satu program trobosan yang dilakukan pemerintah adalah dalam mensiasati carut-marut pertanian adalah dengan meluncurkan program kartu tani yang diharapkan dapat menjadi salah satu rantai pemotong buruknya jalur penerima pupuk subsidi sampai ketangan petani dengan tepat berdasarkan system e RDKK berbasis data single petani terdaftar di system yang dibangun pemerintah, Hal ini juga ditindak lanjuti Pemprov Sumsel yang telah mengeluarka imbauan melalui surat edaran gubernur Sumsel nomor 520/3372/DIS.PTH/2021 yang berisi untuk meminta Bupati atau Wali Kota segera melakukan penginputan RDKK ke dalam sistem E-RDKK tahun 2022 dengan harapan kelangkan pupuk subsidi teratasi.
Ke depannya, kebijakan pemerintah terkait input pertanian, terutama pupuk, perlu menargetkan reformasi secara fundamental. Perlu diingat bahwa subsidi pupuk bukanlah bantuan sosial, melainkan instrumen untuk mendorong investasi petani pada sarana pertanian untuk meningkatkan produktivitas dengan harapan petani sejahtera dan mandiri secara ekonomi sehingga desa menjadi kuat.
Di samping perbaikan system untuk jangka panjang, pemerintah perlu merancang mekanisme evaluasi pemberian subsidi, menetapkan indikator “kelulusan” seorang petani atau suatu wilayah penerima subsidi, serta menargetkan deadline pencabutan subsidi. Namun hal ini mensyaratkan data pertanian yang akurat yang selalu diperbarui untuk memonitor pendapatan dan harga-harga di tingkat petani, dengan penguatan penyuluhan dan tenaga pendamping pertanian terpadu berbasis program pemerintah.
Tidak kalah penting, kebijakan di sisi suplai turut diperlukan untuk meningkatkan kompetisi antar produsen pupuk dan memastikan harga pupuk yang terjangkau berdasarkan mekanisme pasar, dengan memberikan aturan pendistribusian pupuk subsidi yang tidak berbenturan kepentingan pihak swasta yang juga bermain di industry pertanian khususnya pupuk.
Persoalan pupuk subsidi sudah menjadi hambatan bagi petani untuk berproduksi, ketergantungan terhadap pupuk menyebabkan banyak petani sumsel beralih menjadi buruh tani, hal ini dapat di hitung secara matematikanya bahwa untuk mendapat kan hasil maksimal, padi harus dipupuk, namun jika harga pupuk subsidi harganya bisa naik hingga 100 % maka banyak petani memilih untuk tidak Bertani selama musim panen akibat hilangnya pupuk subsidi.
Petani selalu menjadi korban dalam perang dagang produsen alat pertanian, pupuk dan bibit yang terus dilestarikan dalam system pertanian yang masih feodal di bungkus dalam program moderenisasi pertanian yang mengedukasi petani untuk tergantung secara system terhadap pupuk.
Bahwa hari ini petani mengeluh soal kelangkaan pupuk subsidi, pupuk subsidi menjadi mahal harganya berlipat-lipat dari HET Pemerintah ,adanya perang dagang bisnis pupuk , campur tangan kartel dan mafia beras yang beroprasi sumsel menjadi kesulitan bagi petani untuk mendapat pupuk subsidi yang seharusnya mudah mendapatkanya.
Selain itu Bahwa persoalan pupuk subsidi juga telah mendorong Ombudsman memberikan saran kepada Kementan agar alokasi pupuk bersubsidi diberikan 100% kepada petani tanaman pangan dan hortikultura dengan luas lahan garapan di bawah 0,1 hektar.
Kedua agar alokasi 100% hanya diberikan kepada petani dengan luas lahan garapan di bawah 0,5 hektar untuk tanaman padi dan jagung. Terakhir adalah agar alokasi pupuk bersubsidi diberikan kepada petani dengan luas lahan garapan dibawah 1 hektar dengan komoditas strategis dan rasio realisasi dengan kebutuhan pupuk minimal 60%, hal ini sangat masuk akal jika data luas lahan pertanian dan petani di sumsel terupdate dengan baik sehingga penyaluran pupuk subsidi tepat sasaran dan dapat menimbulkan efek feedback sebanding bagi keuangan pemerintah, sehingga subsidi pupuk bukan menjadi ceruk korupsi terstruktur yang dijaga oleh oknum yang mengambil keuntungan dari proyek anggaran pupuk ini.
Menelisik persoalan perpupukan nasional dan lokal, maka kami petani di sumsel dan buruh tani bersepakat bergabung dalam wadah perjuangan Bersama FRONT PERSATUAN BURUH TANI SUMATERA SELATAN merumuskan dan mendesak pemerintah daerah dan pusat serta PT PUSRI untuk serius menangani persoalan petani dengan menyampaikan tuntutan sbb :
TUNTUTAN :
1. Meminta /mendesak PT PUSRI untuk menjamin ketersedian pupuk subsidi untuk petani di Sumsel.
2. Mendesak kepada PT PUSRI untuk melakukan evaluasi rekanan penyalur pupuk subsidi nakal,dan membatasi masa berlakunya ijin penyaluran pupuk sebagai upaya pencegahan terjadinya penyimpangan
3. Meminta dan mendesak PT PUSRI untuk membuka kran pembelian langsung pupuk subsidi oleh petani /kelompok tani pada saat musim tanam tiba dengan kondisi darurat kelangkan pupuk di tingkat pengecer dan kios resmi yang dibuktikan dengan pernyataan pihak terkait diwilayah terendah oleh camat/kades/kadus.
4. Mendesak PT PURSI Untuk memastikan ketersedian pupuk subsidi DATANG tepat waktu pada musim tanam di setiap kios kios resmi di tingkat kecamatan /desa secara menyeluruh di setiap kab di sumsel.
5. Meminta PT PUSRI sebagai produsen dan penyalur membuka layanan task desk pupuk subsidi di sumsel dengan melibatkan perwakilan petani, aktivis tani dan APH.
6. Meminta PT PUSRI untuk melakukan pertemuan rutin dengan petani dan kelompok pendamping petani untuk melakukan edukasi program pemerintah dibidang pertanian
7. Meminta Gubernur/Bupati/Walikota/Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura untuk mendorong dan mengawal ketersedian pupuk subsidi bagi petani pada saat musim tanam, seperti pelaksanaan penyusunan RDKK .
8. Mendesak Gubernur/Bupati / Walikota untuk segera merealisasikan pendataan dan pembagian kartu tani di seluruh petani di sentra penghasil beras hingga akhir semester pertama tahun 2022.
9. Meminta dan Mendesak Ketua DPRD Provinsi Untuk membentuk Pansus PUPUK subsidi di SUMSEL.
10. Mendesak Kepolisian Republik Indonesia khususnya POLDA sumsel untuk dapat melakukan penindakan terhadap pihak-pihak yang bermain dalam jalur pupuk subsidi secara komprehensif dengan melibatkan APH lainya.
11. Mendesak dan meminta Gubernur/Bupati/Walikota untuk mendisaind ulang pola distribusi dan penyaluran pupuk subsidi di setiap tingkatan secara efektif, aman dan terukur sampai ke tangan petani penerima pupuk subsidi yang telah di data dan terdata baik secara system dan manual.
12. Mendesak dan meminta Gubernur/Bupati/Walikota /Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura/BPS/ATR BPN untuk menghitung ulang luas lahan sawah actual, hasil produksi padi dan gabah Sumsel untuk memastikan tidak terjadi manipulasi data sebagai dasar untuk menghitung kebutuhan pupuk subsidi yang sebenarnya.
13. Mendesak kepada Gubernur /Bupati /Walikota dan DPRD Kota/Kabupaten/Provinsi untuk menyiapkan perangkat aturan di tingkat daerah untuk menempatkan BUMD dan BUMDES sebagai salah satu lini penyaluran pupuk khusus subsidi kepetani.
14. Mendesak kepada Gubernur /Bupati /Walikota dan Ketua DPRD Kota/Kabupaten/Provinsi untuk meminta kepada pemerintah pusat mengevaluasi system subsidi pupuk kepada petani yang lebih pro petani
15. Mendesak kepada Gubernur /Bupati /Walikota untuk menaikan jumlah kwota alokasi pupuk subsidi kepada pemerintah Pusat untuk Provinsi Sumsel, dimana saat realisasi pupuk subsidi berkisar ≥25 -30% dari usulan RDKK, untuk dapat di usulkan naik menjadi 80 %.
16. Mendesak kepada Gubernur /Bupati /Walikota untuk dapat merealiasikan program pemerintah pusat di bidang pertanian khususnya soal pupuk subsidi.
17. Mendesak kepada Gubernur /Bupati /Walikota untuk dapat menjamin harga jual hasil Gabah sesuai dengan HPP yang ditetapkan oleh pemerintah pada saat panen raya.
18. Mendesak kepada POLDA Sumsel untuk dapat membrantas system ijon /rentenir pertanian dan menangkap pihak pihak terduga kartel dan mafia beras dan pupuk.
19. Mendesak Bupati /walikota untuk /menegur/Menindak/memecat birokrasi di tingkat bawah yang melakukan kecurangan terhadap proses penyaluran pupuk /bibit /alsintan kepada petani.
20. Mendesak Gubernur/Bupati/walikota untuk membuka dan memfasilitasi kemudahan bagi petani dalam permodalan bagi usaha pertanian.
Gerakan kampanye penyampaian aspirasi petani sumsel adalah represetantif perjuangan petani Indonesia yang memiliki kesamaan persoalan tentang pupuk subsidi , Tarik ulur kepentingan para pihak yang mencari rente dari bisnis di pertanian telah menjadikan petani bukan objek eksploitasi kapitalisasi modal yang terus berlangsung hingga saat ini.
Jaminan bahwa petani bukan objek eksploitasi kapitalisasi modal adalah kehadiran pemerintah untuk mengatur dan membatasi gerak swasta dalam bidang pertanian dengan penegakan aturan dengan patuh disetiap pristiwa yang merugikan petani Indonesia.
Bahwa petani sebagai soko perekonomian nasioal harus di jaga,dilindungi, dan dimartabatkan kedudukanya di tengah system agraris pertanian yang terus digerus oleh penguasan lahan dan alih fungsi lahan pertanian.
Jangan ada lagi teriakan petani untuk meminta pupuk subsidi!, jangan ada lagi teriakan petani karena hasil panen gabah di beli di bawah HPP pemerintah!, jangan ada lagi petani berteriak soal kesulitan mendapatkan alsintan!, jangan ada lagi teriakan petani kesulitan mendapatkan bibit padi unggul! , jangan ada lagi petani yang berteriak soal kesulitan mendapat akses dan edukasi pertanian!, jangan ada lagi teriakan petani karena sulitnya memasarkan hasil pertanian !, jangan ada lagi petani berteriak kesulitan terhadap akses permodalan!, dan banyak lagi teriakan lainya hingga pada akhirnya hanya ada satu kabar gembira yang terdengar dari pelosok desa -Desa bahwa petani Indonesia telah adil , Makmur ,sejahtera lahir dan batin.
Semoga apa yang disuarakan oleh kawan -kawan petani, aktivis tani, mahasiswa, penggiat sosial pertanian Sumsel hari ini yang tergabung dalam FRONT PERSATUAN BURUH TANI SUMSEL akan terus konsisten menyuarakan persoalan petani dan mencarikan solusi bagi kemajuan petani semesta, Hanya sedikit mimpi kami untuk petani Indonesia !, terciptanya sila ke 5 pancasila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
MERDEKA PETANI INDONESIA!!
MERDEKA BURUH INDONESIA!!
KEADILAN, KESEJAHTERAAN DALAM SEGALA BIDANG ADALAH TUJUAN KITA!!
Palembang , 7 Febuari 2022
FRONT PERSATUAN BURUH TANI SUMATERA SELATAN