Pekanbaru - Sejarah membuktikan bahwa pengungkapan berbagai kasus korupsi yang dilakukan oleh para pegiat anti korupsi bersama jurnalis yang mempunyai idealisme tinggi dalam membongkar kejahatan luar biasa tersebut adalah merupakan pekerjaan berbahaya beresiko tinggi, dan itu merupakan fakta yang tak terbantahkan.
Kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan, dibunuhnya jurnalis alm. Udin di Bantul pada tahun 1996, penganiayaan terhadap Tama S. Langkun, aktivis ICW di tahun 2010 serta berbagai kasus penyiksaan, pembunuhan, perusakan kantor media massa hingga hari ini masih membekas dalam ingatan, dan itu bukanlah perkara baru dalam pengungkapan kasus korupsi.
Aura panas persoalan dugaan kasus korupsi di Sekwan DPRD Kota Pekanbaru yang kini menjadi hot issue ditengah masyarakat semakin terasa setelah informasi yang kami dapatkan dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan, bahwa ada orang yang mempunyai track record berbahaya ingin mengetahui alamat rumah Ketua LP KPK Riau beberapa malam yang lalu.
Menanggapi hal tersebut Ketua LP KPK Riau yang sering dipanggil dengan sebutan Syech tersebut menjawab, siap tidak siap jihad melawan korupsi harus kita tanamkan dalam hati kita semua, dan mengenai urusan mati juga sudah ditetapkan oleh Allah yang Maha Mengatur dalam QS Al A’ Raf 34, bahwa, ” Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. ” ungkapnya. Jumat (04/02/2022)
Sebelum sambungan seluler usai Ketua LP KPK Riau mengatakan, ” takutlah hanya kepada Allah ” sambil mengucapkan takbir.
Terpisah M.Nur Pahlevi Wakil Ketua Dewan Kehormatan LP-KPK RI dan sebagai Ketua Komda LP-KPK Sumsel mengecam keras hal- hal yang sifatnya intimidasi dan siap bela bapak Syech dan tim disana apabila terjadi sesuatu kekerasan nanti. (Levi)
Post:ReformasiRI.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar