Banyuasin – PT Kasih Agro Mandiri (KAM) gelar konferensi pers guna berikan hak jawab terkait pembuangan limbah cair yang dikeluhkan warga Desa Biyuku Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu. Selasa (24/8/2021)
Limbah cair milik perusahaan kelapa sawit yang dibuang ke aliran sungai menyebabkan kondisi air tersebut mengeluarkan aroma kurang sedap, berwarna hitam pekat, jika digunakan untuk mandi akan menimbulkan gatal pada kulit.
Pada Konferensi persnya Pihak PT KAM mengakui memang benar ada dua dari enam parameter yang melampaui yakni, COD dan DOD. “Ada sedikit yang kurang dalam proses limbah kami yang menyebabkan kelebihan zat, dari situ saat pengecekan oleh DLH pada minggu lalu kami langsung diberikan surat peringatan,” ungkap Humas PT KAM, Irwandi.
Dalam surat teguran tersebut, Pihak PT diberikan jangka waktu selama tiga bulan untuk memperbaiki kualitas limbah dan alat penjernih limbah akan sediakan sehingga tidak menjadi masalah lagi kedepannya.
“Kita akan menambah treatment, diberikan waktu selama tiga bulan akan kita manfaatkan waktu ini dengan baik, mudah-mudahan sebelum waktunya masalah tersebut terselesaikan. Selanjutnya langkah kedepannya kita akan memakai Clarifire alat ini bisa dikategorikan sangat aman,” ucapnya.
Irwandi menegaskan, pembuangan limbah seperti yang diisukan saat ini tidak benar, sebab sebelum olahan akhir limbah dibuang melalui pipa setiap bulan sampel diambil, memastikan bahwa tidak ada zat limbah yang melampaui. “Setelah ini kita akan terus melakukan perbaikan kedepannya,” ujar Irwandi.
Terkait dengan langkah kedepan, pihaknya berupaya agar wilayah yang menjadi prioritas PKS turut mendapat keuntungan melalui CSR yang disalurkan, bahkan untuk Banyuasin umumnya.
Walaupun PKS PT KAM tergolong baru berdiri, upaya dalam memberikan sumbangsih berupa Fasilitas Umum (Fasum) dan kegiatan sosial lainya bagi masyarakat telah dilakukan. Sebagai contoh sumur bor, renovasi tempat ibadah, bantuan sosial berupa hewan qurban dan santunan bagi anak yatim piatu juga kaum dhuafa.
"Kami berharap, hadirnya PKS PT KAM di Desa Lubuk Lancang dan Desa Biyuku sebagai penyangga dapat didukung semua pihak. Jika memang dalam prosesnya banyak merugikan akan kita evaluasi sebagai bahan perbaikan kedepan,"
"Namun jika peran perusahaan dirasa hadir membantu ditengah masyarakat, turut mendorong kemajuan desa, tidak ada salahnya juga diapresiasi untuk motivasi kami berbuat lebih baik lagi dari yang sudah ada," tambah dia.
Sebelumnya menanggapi perih keluhan masyarakat Desa Biyuku pada waktu lalu, Tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuasin melakukan pengecekan dan mengambil sampel limbah cair tersebut, ditemukan ada permasalahan.
“Hasil dari sampel itu, memang benar ada sedikit melampaui dari zat COD dan DOD tetapi tidak signifikan. Sesuai peraturan maka kita berikan solusi administratif dengan memberikan surat peringatan tertulis, kita kasih jangka waktu selama tiga bulan untuk memperbaiki sistem limbah PT KAM,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuasin, Izromaita saat dijumpai wartawan media ini di rumah dinasnya.
Ditambahkannya, selama ini PT KAM telah melakukan pengelolaan limbah dengan baik dan terbukti dari hasil laporan-laporan mereka, bahkan dari analisa cukup baik. “Kami sayangkan mengapa hal ini bisa terjadi, seharusnya perusahaan dapat mempertahankan pengelolaan limbah yang bagus, harapan kami semakin baik kedepannya,” tandasnya. (Aa)
Post:ReformasiRI.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar