Namun, demo yang akan berlangsung di Kantor PT. PLN Unit Merah Mata tersebut batal di lakukan, karena atas kesepakatan warga dan pihak PT. PLN lebih memilih bermediasi di Kantor Kepala Desa (Kades) Merah Mata, Jl. Krio Rozali, Dusun I, Balimakmur, Banyuasin.
Ikut hadir dalam acara mediasi tersebut diantaranya, Kades Desa Merah Mata Seftian, S.IP, Kades Pulau Borang Adi Tiawarman, Tokoh Masyarakat Kamsin, S.IP, dan Ketua BPD Mulyono.
Dari pihak PT. PLN yang hadir diantaranya, Kepala Unit Merah Mata Immer Tonagar, K3 Sektor Kramasan Rudi Binur, K4 Unit UPL Merah Mata Fatoni dan Lider PT. Nawakara Perkasa Nusantara Abdal Shalim di saksikan oleh Babinsa dan Babinkantibmas beserta warga setempat.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mulyono kepada awak media menyampaikan, selama ini masyarakat Desa Merah Mata kurang mendapat perhatian dari PT. PLN maupun pihak vendornya.
Dalam hal ini, menurut Mulyono, para pekerja atau karyawan PT. PLN semua berasal dari luar daerah Merah Mata, dan untuk warga lokalnya sendiri lebih kurang hanya 15% yang di pekerjakan.
"Kemaren ada penerimaan scurity PT. PLN sebanyak 5 orang, namun itu dari luar Desa Merah Mata semua, makanya terjadi gejolak di masyarakat", ujarnya, pada Kamis (01/02/24).
Saat disinggung awak media, dalam mediasi tersebut ada pembicaraan untuk menjadi pekerja atau karyawan PT. PLN itu ada dugaan harus menggunakan uang.
"Itu kabar angin ya, saya kurang tahu tentang itu. Namun masalahnya ini sudah bukan rahasia umum lagi", kata Mulyono menjelaskan.
"Banyak terdengar di masyarakat, bahwa sudah lama dugaan praktek untuk menjadi pekerja/karyawan di PT. PLN atau Vendornya, itu harus menggunakan uang, namun saya belum bisa membuktikannya secara real", imbuhnya.
Ditempat yang sama, Kades Pulau Borang Adi Tiawarman mengungkapkan, dalam pertemuan antara warga dan pihak PT. PLN (mediasi) belum ada kesepakatan. Menurutnya, hal ini akan berlanjut dalam pertemuan berikutnya dengan melibatkan semua vendor dari PT. PLN Unit Merah Mata tersebut.
Dirinya berharap, dengan pertemuan berikutnya nanti, mudah-mudahan dalam diskusi ditemukan solusi antara warga dengan pihak PT. PLN. Sebagai pihak pemerintah desa dirinya hanya mengawasi dan menengahi agar tidak terjadi konflik antara warga dengan pihak PT. PLN Unit Merah Mata itu sendiri.
"Warga Pulau Borang yang bekerja di PT. PLN Unit Merah Mata hanya 2 orang, itupun sebagai scurity, sedangkan jumlah pengangguran di Desa kami semuanya mencapai 75%", kata Adi Tiawarman menjawab pertanyaan awak media.
Sementara itu, Immer Tonagar saat hendak di wawancarai, dirinya bergegas cepat masuk kedalam mobil guna menghindar dari kejaran awak media.
"Maaf saya masih ada acara ketempat lain, untuk masalah ini bukan kapasitas saya untuk memberikan statement", pungkasnya.
(Cha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar