Rahmat Hidayat Bongkar Dugaan Ketidaknetralan ASN di Banyuasin, Desak PJ Bupati Tindak Tegas!

Banyuasin, ReformasiRI.com – Suasana politik di Banyuasin kian memanas jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Rahmat Hidayat, Sekretaris Eksekutif SIRA sekaligus putra asli Banyuasin, mengecam keras dugaan ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mulai terkuak. Ia menyerukan kepada PJ Bupati Banyuasin, M. Farid S.STP, M.Si, untuk segera mengambil tindakan tegas dan menegakkan netralitas demi menjaga integritas pesta demokrasidemokrasi, Selasa(17/09/2024) 
Rahmat secara terbuka menyoroti kejadian yang melibatkan Camat Muara Telang, berinisial “AS”, yang dengan terang-terangan menunjukkan dukungan politik saat pelantikan anggota DPRD Banyuasin periode 2024-2029. Tak hanya itu, Rahmat mengungkap adanya dugaan cawe-cawe di tubuh Pemkab Banyuasin dalam beberapa kegiatan resmi, seperti acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pemasangan tiang pancang revitalisasi Masjid Nurul Falah di Kelurahan Mulia Agung, yang menghadirkan salah satu calon kepala daerah.
“Ini jelas menciptakan opini buruk di masyarakat! Seolah-olah Pemkab Banyuasin tidak netral dan sedang bermain di balik layar demi kepentingan politik calon tertentu. Ini sangat berbahaya bagi persatuan dan keamanan wilayah di masa Pilkada,” ujar Rahmat dengan nada tegas.

Ia menilai, jika ketidaknetralan ini dibiarkan, konflik politik bisa saja terjadi, mengingat Banyuasin merupakan wilayah yang dikenal rentan gesekan selama proses pemilu. Lebih lanjut, Rahmat mendesak PJ Bupati agar segera mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi berat kepada oknum ASN yang terlibat, termasuk mencopot camat yang terlibat dari jabatannya.

“Kami mendesak PJ Bupati untuk tidak hanya menjadi penonton yang tutup mata! Segera beri tindakan konkret. Jika tidak, lebih baik mundur dan biarkan Kemendagri segera mengevaluasi kinerjanya,” serunya.

Rahmat juga mengingatkan bahwa PJ Bupati Banyuasin, M. Farid, pernah memiliki catatan kurang baik saat menjabat sebagai PJ Bupati Lahat. “Jangan sampai kesalahan di Lahat terulang di Banyuasin! Ini pertaruhan besar bagi demokrasi daerah kita,” tambahnya.

Seruan ini menambah panas suasana politik di Banyuasin yang kini berada di bawah sorotan tajam masyarakat. Semua mata tertuju pada PJ Bupati Banyuasin, apakah ia mampu menjaga kredibilitas dan netralitas pemerintahan atau justru terseret dalam pusaran konflik politik. Warga Banyuasin pun menunggu tindakan nyata demi terciptanya Pilkada damai dan demokratis tanpa ada keberpihakan.

Reporter: ReformasiRI.com
Editor: Hardaya
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer