Banyuasin, ReformasiRI.com – Kabupaten Banyuasin siap menggelar Festival Sanggar Permainan Urang Banyuasin (Sang Purba) pada Rabu, 13 November 2024. Kegiatan ini menjadi ajang istimewa untuk melestarikan permainan tradisional yang kini semakin tergeser oleh budaya digital.
Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin ini, melibatkan ribuan peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan. Festival tersebut diadakan di lapangan upacara Kantor Bupati Banyuasin, dengan tujuan memperkenalkan kembali permainan tradisional yang telah lama hilang dari kehidupan sehari-hari anak-anak.
Tema yang diusung pada festival kali ini adalah "Reviving Heritage Play: Menghidupkan Kembali Permainan Warisan", sebuah komitmen untuk menjaga kekayaan budaya lokal di tengah derasnya arus permainan digital.
Pj Bupati Banyuasin, yang turut hadir dalam pembukaan festival, menegaskan pentingnya kegiatan ini untuk membangun kembali interaksi sosial antar anak melalui permainan tradisional. "Permainan tradisional bukan hanya sekedar bermain, tetapi juga mendidik. Melalui permainan, anak-anak dapat belajar tentang kerjasama, sportivitas, dan kreativitas," ujar Pj Bupati dalam sambutannya.
Permainan Tradisional dan Nilai Pendidikan
Permainan seperti enggrang, pantak lele, dan gobak sodor yang dulu sering dimainkan di halaman rumah, kini kembali dihidupkan dalam Festival Sang Purba. Melalui permainan ini, anak-anak bukan hanya sekedar bermain, tetapi juga dilatih kemampuan fisik dan mental yang penting bagi pertumbuhan mereka.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin, Aminuddin, SPd, SIP, MM, festival ini merupakan langkah strategis dalam melestarikan budaya sekaligus mengajarkan nilai-nilai positif kepada generasi muda. "Permainan tradisional membantu anak-anak berinteraksi dengan sesama, melibatkan aktivitas fisik yang menyehatkan dan mendidik karakter mereka," jelasnya.
Festival untuk Semua Jenjang Pendidikan
Festival ini terbuka bagi peserta didik dari jenjang PAUD/TK, SD/MI, hingga SMP/MTs, dengan berbagai jenis lomba yang sesuai dengan usia peserta, seperti:
- PAUD/TK: Lomba Injit-injit Semut, Kucing Patung
- SD/MI: Lomba Ular Naga, Bentengan
- SMP/MTs: Lomba Gobak Sodor, Enggrang Kayu, dan Bakiak
Pendaftaran peserta telah dimulai sejak 1 Oktober hingga 1 November 2024, dan acara ini dijadwalkan berlangsung sepanjang hari dengan antusiasme yang besar dari masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Kabupaten Banyuasin berharap permainan tradisional dapat kembali hidup dan menjadi sarana pembelajaran serta hiburan yang sehat untuk generasi muda. "Kami ingin anak-anak Banyuasin merasakan kembali kebahagiaan bermain bersama, tidak hanya terpaku pada permainan digital," ujar salah satu panitia.
Festival Sang Purba menjadi tonggak penting bagi pelestarian budaya lokal, membuktikan bahwa permainan tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat dan memberikan nilai lebih bagi perkembangan karakter anak-anak di Kabupaten Banyuasin.
Reporter: Tim ReformasiRI
Editor: Hardaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar