Banyuasin,ReformasiRI.com – Insiden menghebohkan terjadi di depan Lorong Perumahan Griya Permata Sejahtera (GPS) pada Selasa malam sekitar pukul 22.45 WIB. Kejadian ini melibatkan Arie Anggara, seorang tokoh pemuda Banyuasin, yang diduga nyaris menjadi korban penganiayaan oleh dua pelaku, yakni Hadi dan Sailin, warga Desa Regan Agung, Selasa, 26 November 2024
Menurut keterangan Arie, insiden bermula saat ia bersama rekannya, Bayu, melintas di lorong perumahan dan melihat sebuah mobil mogok. Berniat menolong, Arie menghentikan sepeda motornya. Namun, tiba-tiba Hadi keluar dari mobil tersebut dan mendekati Arie dengan sikap agresif.
"Dia langsung mau memukul saya sambil berkata, ‘Ini ya tokoh pemuda Banyuasin,’ tapi untungnya saudara Jamal dan beberapa warga yang ada di lokasi berhasil melerai," ungkap Arie.
Namun, insiden tidak berhenti di situ. Salah seorang lainnya, yang dikenali Arie sebagai Sailin, berulang kali berusaha mengambil batu untuk menyerangnya. Sailin juga sempat melontarkan kalimat serupa dengan nada merendahkan.
"Dia mencoba tiga kali mengambil batu untuk memukul kepala saya, tapi saya berhasil menghindar. Saya menduga tindakan ini didasari dendam lama, karena sebelumnya saya mengadvokasi penutupan sebuah penginapan yang mereka gunakan sebagai tempat prostitusi," jelas Arie.
Permintaan Penegakan Hukum
Arie meminta agar Polres Banyuasin segera mengambil tindakan tegas terhadap Hadi dan Sailin demi mencegah insiden serupa terulang di kemudian hari.
"Saya memohon kepada Kapolres Banyuasin untuk menindaklanjuti kejadian ini. Jika suatu hari terjadi sesuatu yang membahayakan saya, saya harap pelaku segera ditangkap dan diproses secara hukum sesuai peraturan yang berlaku," tegas Arie.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polres Banyuasin belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Kasus ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius, mengingat tindakan kekerasan dan ancaman semacam ini dapat menciptakan keresahan di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar