Pergantian Tahun 2025: Momentum Muhasabah untuk Indonesia Lebih Baik

Muhasabah: Menyongsong Pergantian Tahun

Oleh: Mukri AS Pemulutan, S.Sos.I., M.Si.
Ketua DPW MSK-Indonesia dan PB FPMP Sumsel

Menyongsong datangnya Tahun Baru 2025 yang sebentar lagi akan kita lalui, peristiwa pergantian tahun ini menjadi momentum muhasabah kebangsaan dan kenegaraan bagi kita, bangsa Indonesia. Tahun ini menjadi titik penting setelah melewati berbagai dinamika politik, seperti berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi, kompetisi Pilpres yang berlangsung damai, hingga perhelatan Pilkada serentak yang menjadi cerminan sirkulasi elite secara demokratis.

Berbagai ujian sejarah tersebut telah kita lewati dengan bijaksana. Bangsa Indonesia menunjukkan kedewasaannya melalui politik tingkat tinggi (high politics) yang menjunjung nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pandangan hidup. Persatuan dan kesatuan tetap menjadi azimat penyatu bagi nasionalisme humanistik dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan semangat tersebut, kita perlu terus menjaga stabilitas politik dan keharmonisan para elite negeri ini.

Tiga fokus utama yang harus kita rawat demi keberlangsungan bangsa adalah:

1. Himayatut Daulah: Menjaga pemerintahan yang demokratis dan berlandaskan Pancasila.

2. Himayatut Dien: Memelihara toleransi beragama, mengingat Indonesia adalah model toleransi dunia, di mana berbagai agama tumbuh berdampingan dengan damai.

3. Himayatul Ummah: Menjaga keutuhan umat dan rakyat agar tidak terpecah-belah, mengingat Indonesia masih berjuang melawan kemiskinan dan kebodohan.

Terpilihnya Presiden Jenderal (Purn.) H. Prabowo Subianto memberikan harapan baru bagi perubahan menuju bangsa yang lebih damai, demokratis, dan sejahtera. Harapan tersebut menjadi agenda ideal untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Namun, retaknya persaudaraan akibat perbedaan pilihan dalam Pileg, Pilpres, dan Pilkada menjadi tantangan tersendiri. Momentum ini harus disikapi dengan nilai-nilai keteladanan dari para pemimpin yang mampu merangkul perbedaan sebagai perekat ke-Indonesiaan kita.

Muhasabah Kebangsaan
Menyongsong pergantian tahun ini, mari kita lakukan muhasabah kebangsaan untuk merefleksikan dan mengevaluasi agenda yang telah dilalui. Sebagai bangsa, kita perlu memperkuat semangat dalam membela kepentingan bersama, menegakkan UUD 1945, dan membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Harapan di Tahun 2025
Pada tahun 2025, agenda politik kebangsaan harus lebih serius dalam memenuhi harapan rakyat. Negara harus hadir dalam setiap persoalan rakyat dan menghindari praktik bisnis yang merugikan masyarakat. Beberapa fokus utama:

1. Pemberantasan Korupsi: Semangat melawan korupsi harus menjadi prioritas utama kebangsaan.

2. Pendidikan: Dunia pendidikan harus bebas dari komersialisasi, dengan anggaran 20% dari APBN dan APBD benar-benar dimanfaatkan untuk peningkatan mutu.

3. Kesehatan: Akses kesehatan harus lebih mudah, bahkan gratis dengan hanya bermodalkan KTP.

4. Birokrasi: Pelayanan birokrasi yang sederhana, berbasis kinerja dan prestasi (meritokrasi).

5. Kesejahteraan: Peningkatan gaji guru, dosen, buruh, honorer, ustaz, dan marbot agar mampu menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kapitalis.

6. Ekonomi Kerakyatan: Pemerintah harus melindungi harga produk petani, pelaku UMKM, dan sektor ekonomi rakyat lainnya melalui kebijakan yang berpihak.

Bangkitnya ekonomi kerakyatan menjadi langkah penting, terutama dalam membangun sektor pertanian. Seperti pesan Bung Karno, kaum tani adalah sokoguru revolusi Indonesia.

Selamat menyongsong pergantian tahun 2024 ke 2025. Mari kita jadikan momen ini untuk bermuhasabah dan merefleksikan perjalanan bangsa, dengan semangat tanpa korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Post: ReformasiRI
Editor: Hardaya


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer