ReformasiRI.com, Banyuasin – Koordinator aksi warga Desa Rimba Asam, Kecamatan Betung, menyampaikan tuntutan kepada PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) atas dugaan dampak banjir yang ditimbulkan oleh proyek pembangunan Jalan Tol Pangkalan Balai–Betung. Aksi ini dipicu oleh keluhan masyarakat terkait rusaknya perkebunan dan pemukiman akibat penimbunan jalan di KM 108 yang diduga mengganggu aliran sungai. Rabu (09/07/2025) di Depan Kantor PT HKI Desa Lubuk Karet Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin.
Tolib, selaku koordinator aksi sekaligus Ketua MAC Laskar Merah Putih (LMP), menegaskan bahwa pihaknya meminta tanggung jawab dari PT HKI.
“Yang jelas, kita minta dulu himbauan kepada PT HKI mengenai dampak banjir, termasuk yang mengenai perkebunan sawit, karet, dan lainnya. Harapan masyarakat, kalau bisa tuntutan mereka dipenuhi,” ujarnya.
Selain permintaan ganti rugi, Tolib juga menyoroti pentingnya normalisasi aliran sungai yang terdampak proyek.
“Minimal dilakukan normalisasi sungai karena debit air yang masuk dan keluar tidak seimbang, sehingga menyebabkan banjir,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Candra Irawan selaku Humas PT HKI proyek Jalan Tol Palembang–Betung Prioritas 3 (Pangkalan Balai–Betung) menyampaikan bahwa pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan perwakilan warga.
“Keluhan masyarakat sebenarnya sudah kita tanggapi. Masalahnya ini sudah lama, tapi kami menunggu atensi dari instansi terkait. Dalam waktu dekat akan dilaksanakan normalisasi, sesuai permintaan masyarakat, dan akan melibatkan warga secara langsung,” kata Candra.
Candra juga menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen terhadap keluhan sosial dan lingkungan yang muncul.
“Perusahaan kami berkomitmen menjaga kondusifitas dan melaksanakan konstruksi berkelanjutan. Kajian lingkungan (Amdal) sudah dilakukan oleh konsultan perencanaan dan telah rampung sebelum proyek dimulai,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai dokumen Amdal, Candra mempersilakan masyarakat atau pihak terkait untuk mengakses informasi tersebut melalui instansi berwenang.
“Silakan ditanyakan ke instansi terkait. Amdal sudah rampung sebelum pelaksanaan proyek,” ungkapnya.
Dalam pesannya kepada masyarakat, Candra menyampaikan bahwa pihaknya terbuka terhadap masukan dan keluhan dari warga.
“Yang namanya proyek pasti ada dampak positif dan negatif. Kami siap menampung keluhan dan melibatkan semua pihak agar masyarakat aman, nyaman, dan proyek strategis nasional ini bisa berjalan lancar,” tutupnya. (Dy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar