Obrolan KSOP Bersama Awak Media Tuai Sorotan: Ada Dugaan Intimidasi Terselubung?

Obrolan KSOP Bersama Awak Media Tuai Sorotan: Ada Dugaan Intimidasi Terselubung?

Palembang, ReformasiRI.com – Dalam upaya mempererat komunikasi dan menjawab sejumlah isu yang beredar di publik, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Palembang menggelar coffee morning dan ramah tamah bersama awak media, Kamis (31/7/2025). Acara tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna BRI Jalan Kapten A. Rivai, Palembang, dan dihadiri oleh sekitar 60 insan pers dari media cetak dan daring.

Turut hadir Kepala KSOP Palembang, Laksamana Pertama TNI Idham Faca, S.T., M.M., M.Tr.Opsla, bersama sejumlah pejabat struktural seperti Kabid Keselamatan Berlayar Zainuddin, M.Si., M.Mar.E, Kasubbag Umum & Humas Orlina Siagian, S.E., Kasi Sertifikasi Kapal Rudolf Anthony Maail, S.T., M.Mtr., dan sejumlah pejabat teknis lainnya. Hadir pula Ketua DPD HNSI Sumsel, Ponco Darmono, S.E.

Dalam sambutannya, Idham Faca menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian awak media terhadap aktivitas dan kinerja KSOP Palembang. Ia juga menegaskan bahwa sebelum kegiatan berlangsung, pihaknya telah lebih dahulu berkonsultasi dengan tokoh Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu, S.H., M.S.

Sesi pemaparan materi dilanjutkan oleh Capt. Bintaro yang memaparkan bahwa ruang lingkup kerja KSOP mencakup pengawasan terhadap aktivitas kapal yang merapat, memuat barang, hingga keberangkatan kembali. Ia juga memperkenalkan pejabat-pejabat struktural yang membantu pelaksanaan tugas-tugas tersebut.

Namun suasana berubah dinamis saat sesi tanya jawab dibuka. Sejumlah awak media melontarkan pertanyaan tajam, mulai dari dugaan keterlibatan oknum KSOP dalam pengadaan CCTV di Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), hingga polemik kendaraan STID yang diduga melanggar kelayakan operasi di pelabuhan.

Pertanyaan lebih lanjut juga menyasar isu keselamatan pelayaran, seperti seringnya kapal tongkang menabrak rumah warga di sepanjang Sungai Musi, serta aktivitas distribusi BBM ilegal yang diduga mengalir ke sejumlah tugboat batubara, termasuk kapal bernama “Rafa 01” yang disebut-sebut berkaitan dengan salah satu pejabat KSOP. Tak luput juga sorotan terhadap legalitas operasional TUKS dan Tersus di alur sungai Musi.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ikhsan M. Ichsan, S.T., M.A, serta Kepala Seksi Bimbingan Usaha dan Jasa Kepelabuhanan, Ika Handayani, S.Kom., M.M, menjelaskan bahwa tidak ada intervensi KSOP dalam pengadaan CCTV. Menurut mereka, vendor-vendor hanya direkomendasikan berdasarkan daftar yang masuk, sementara pengadaan berada di bawah otoritas pusat.

Adapun terkait STID, KSOP menegaskan bahwa penentuan kelayakan kendaraan adalah wewenang Dinas Perhubungan dan Pelindo, sementara KSOP sebatas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya.

Meski acara berlangsung dalam suasana formal, sejumlah awak media menilai adanya nuansa komunikasi yang kurang terbuka, bahkan sebagian mengindikasikan adanya tekanan psikologis atau intimidasi halus terhadap kerja jurnalistik mereka. Dugaan ini muncul karena adanya pernyataan dan narasi tertentu yang dinilai dapat mempengaruhi independensi pers.

Hingga berita ini diterbitkan, KSOP belum memberikan pernyataan tambahan terkait isu-isu lanjutan yang berkembang.

Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan ramah tamah. Para jurnalis berharap ke depan ruang dialog seperti ini dapat dioptimalkan sebagai bentuk transparansi, bukan sekadar formalitas.(Epri) 
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscriber

Berita Populer