ReformasiRI.com, Musi Banyuasin – Ribuan warga Desa Ulak Embacang, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, mengeluhkan kondisi jalan Pemda yang menjadi akses utama ke desa mereka. Kerusakan jalan tersebut tidak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga menjadi sorotan karena dianggap sebagai bentuk abainya pemerintah dalam menjaga fasilitas umum.
Ironisnya, warga mempertanyakan mengapa Kepala Desa Ulak Embacang terkesan lambat mengusulkan perbaikan jalan tersebut. Padahal, akses ini merupakan urat nadi perekonomian bagi warga.
Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Minggu (24/8/2025), Kepala Desa Ulak Embacang, Nur Aidin, mengaku telah berulang kali mengusulkan pembangunan jalan itu.
“Yang jelas sudah kami buat proposal setiap tahun, tapi belum terealisasi. Kite tunggu bae,” jelas Nur Aidin.
Kerusakan jalan ini menambah panjang daftar persoalan warga Ulak Embacang. Selain harus menghadapi kondisi jalan berlubang dan berlumpur tanpa pengerasan batu, warga juga setiap musim banjir terkepung luapan Sungai Rawas dan Sungai Musi.
Sementara itu, mantan anggota DPRD Muba, Astaweilah, ikut menyoroti permasalahan ini. Dalam sebuah komentar di grup WhatsApp “Suara Muba” setelah beredarnya video kondisi jalan di TikTok, ia menyarankan agar warga bersama kepala desa mengusulkan perbaikan secara resmi.
“Menurut saya, masyarakat Desa Ulak Embacang segera mengusulkan permasalahan ini melalui surat resmi ke Pemkab maupun DPRD zona kita. Semoga cepat diatasi,” ujarnya.
Secara terpisah, salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Sanga Desa berinisial IZ (63) mengatakan kondisi jalan sudah lama menjadi keluhan warga. Ia menegaskan bahwa jalan tersebut sangat vital bagi aktivitas ekonomi masyarakat.
“Itulah kondisi jalan Pemda menuju Ulak Embacang ini. Saat hujan lodok (becek), kemarau debu mantul,” ungkapnya dengan bahasa daerah.
Informasi yang dihimpun wartawan ReformasiRI.com menunjukkan, keluhan warga juga sempat viral di media sosial. Sebuah akun TikTok @Pispoto mengunggah video berdurasi 42 detik yang menampilkan kondisi jalan tersebut. Dalam video itu, terdengar suara warga dengan nada kecewa:
“Ini lah kondisi jalan kami. Aku rasa sebawah (hewan hutan) pun tidak mau lewat jalan ini. Ape kami ini dak ado pemerintah? Tolong pemerintah perhatikan jalan kami. Kami juga ikut milih, kami juga bayar pajak.”
(Untung S/Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar