Rapat Koordinasi Penuntasan Anak Tidak Sekolah (ATS) Kabupaten Banyuasin Tahun 2025

Rapat Koordinasi Penuntasan Anak Tidak Sekolah (ATS) Kabupaten Banyuasin Tahun 2025
Banyuasin, ReformasiRI.com – Pemerintah Kabupaten Banyuasin menggelar Rapat Koordinasi Penuntasan Anak Tidak Sekolah (ATS) tahun 2025 di Hotel Grand Duta, Jumat (14/02/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin Aminuddin, S.Pd., S.IP., MM, Sekda Kabupaten Banyuasin Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA., IPU., ASEAN Eng, Kepala Kantor Kemenag Banyuasin H. Abadil, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Banyuasin, seluruh camat, serta OPD terkait.
Dalam sambutannya, Kadisdik Banyuasin Aminuddin menyampaikan bahwa tingginya angka ATS menjadi latar belakang pelaksanaan kegiatan ini. “Kami telah melakukan berbagai intervensi dengan mendatangi langsung anak-anak yang tidak bersekolah guna menurunkan angka ATS di Banyuasin,” jelasnya.

Aminuddin mengungkapkan bahwa jumlah ATS di Banyuasin mencapai 17.581 anak, menjadikannya daerah dengan angka ATS tertinggi ketiga setelah OKI dan Palembang. ATS ini dikategorikan dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Belum Pernah Bersekolah (BPB): 7.953 anak


2. Putus Sekolah di Tengah Jalan: 4.490 anak


3. Lulus Tapi Tidak Melanjutkan: 5.179 anak



Menurutnya, anak yang putus sekolah menjadi indikator kinerja utama bagi Dinas Pendidikan dalam menekan angka ATS. “Kami terus mendorong kepala sekolah untuk membantu memberikan data akurat guna mencapai target penurunan ATS, terutama di jenjang SD yang menunjukkan progres positif dalam tiga tahun terakhir,” tambahnya.

Sekda Banyuasin Erwin Ibrahim menegaskan bahwa faktor ekonomi menjadi penyebab utama tingginya ATS. “Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka ATS, termasuk membangun persepsi bersama dalam penanganannya serta menyusun strategi percepatan verifikasi data ATS di semua desa dan jenjang pendidikan,” ujarnya.

Erwin menambahkan bahwa setelah strategi disusun, pemerintah akan turun langsung ke kecamatan untuk mensosialisasikan program ini kepada kepala desa dan operator desa. “Kami berharap masing-masing desa dapat menyosialisasikan program ini ke masyarakat dan sekolah-sekolah,” tutupnya.

(Rina)


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer