Dian HS Ketua Lembaga PST Minta Kejari Muara Enim Periksa Semua Proyek PUPR
Pernikahan CEO SR Lumiere Law Firm, Sujaka Rizkiono dan Widya Chandra Kirana
Pelihara Profesionalisme Prajurit, Lanal Palembang Gelar Latihan Menembak
SIRA Minta Kejati Sumsel Perintahkan Kejari Musi Rawas Segera Periksa Camat Muara Kelingi
Aliansi Masyarakat Peduli Banyuasin (AMPB) Desak Kejari Usut Dugaan Penyimpangan Anggaran OPD dan Sekretariat DPRD Banyuasin
Akun Facebook @Noni Ichon Dilaporkan Oleh Yuni Afrianti Ke Polda Sumsel, Ada Apa,?
Hendri Juara Billiard Kapolda Cup, Asnaini Siapkan Fasilitas Latihan Gratis di Optimo Billiard
Kecam Israel Massa PMPB Kota Palembang Melindas Bendera Israel di Jembatan Ampera
Perkara PMI Kota Palembang FA dan DS Ditahan, Tapi Kejaksaan Tidak Bisa Jelaskan Kerugian Negara, Ada Apa,?
Sarwin Anak Petani Asli Pulokerto Palembang, Empat Kali Ikut Tes Akhirnya Dilantik Menjadi Anggota TNI AD
Tim F1QR Lanal Palembang Gagalkan Penyulundupan 72 Box BBL Yang Rugikan Negara Hingga 38 M
Klarifikasi Ketua KONI Banyuasin atas Pemberitaan Penundaan Musorkab
Unjukrasa di Kejati Sumsel, Dian HS Ketua Lembaga PST Minta EDS Mantan Kepala BPN Kota Palembang Ditetapkan Sebagai Tersangka
Halal Bihalal, Pangdam dan Dirlantas Jadi Saksi Eratnya Persaudaraan Keluarga Besar HDCI Palembang
Panji Al-Fatih Kritik Tajam PDAM Tirta Betuah Terkait Krisis Air Bersih di Banyuasin
Setelah FPGSS, Kini Giliran SIRA Angkat Bicara, Siapa Oknum Disdik Sumsel Diduga Terima Suap 50 Juta,?
Siapa Oknum Disdik Provinsi Diduga Terima Suap 50 Juta,? FPGSS Akan Demo ke Kejati Sumsel
Peringati Hari Bhakti Hiu Kencana, Lanal Palembang Gelar Doa Bersama
Motor Wartawan Diduga Dilarikan Oleh Seorang Residivis Begal Palembang
Korban Tewas Tenggelam di Desa Tanjung Agung Barat Berhasil Dievakuasi Binpotmar TNI AL Rantau Bayur
Soroti Perkara PTSL 2019 dan Penjualan Aset Yayasan Batang Hari 9, PST Akan Kembali Aksi di Kejati Sumsel
Lembaga PST Soroti Perkara Dugaan Korupsi Dana Hibah PMI Ogan Ilir, Berharap Kejati Sumsel Ambil Alih Perkara
TNI AL Bergerak Cepat Evakuasi ABK Korban Insiden Kapal di Gandus
Waka I DPRD Banyuasin Hadiri Resepsi Pernikahan, Doakan Mempelai Jadi Keluarga Sakinah
Bupati Banyuasin Hadiri Hajatan Keponakan Anggota DPRD H. Jupriadi, Doakan Pasangan Pengantin Samawa
ULIL MUSTOFA KRITISI HARI JADI BANYUASIN KE-23: “100 HARI KERJA BUPATI Telah Berlalu, JANJI ANTARA PENCITRAAN ATAU FAKTA? Menuju Banyuasin Bangkit Jilid 2”
ULIL MUSTOFA KRITISI HARI JADI BANYUASIN KE-23: “100 HARI KERJA BUPATI Telah Berlalu, JANJI ANTARA PENCITRAAN ATAU FAKTA? Menuju Banyuasin Bangkit Jilid 2”
ReformasiRI.com, Banyuasin - 10 April 2025 — Di tengah perayaan Hari Jadi Kabupaten Banyuasin yang ke-23, suara kritis datang dari Ulil Mustofa, aktivis mahasiswa nasional yang juga tokoh pemuda Sumatera Selatan, putra daerah Banyuasin, serta fungsionaris Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).
Ulil menjadikan momentum peringatan ini sebagai ajakan refleksi bersama atas arah pembangunan Banyuasin. Ia menyoroti berakhirnya masa 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati periode kedua yang mengusung visi “Banyuasin Bangkit, Adil dan Sejahtera Jilid 2”.
“Jangan sampai euforia hari jadi ini justru menutupi fakta bahwa masyarakat masih menanti realisasi dari janji-janji kampanye. Kita perlu bertanya: apa saja capaian nyata dari 100 hari kerja ini? Apakah hanya berhenti di baliho, pemberitaan, dan citra di media sosial, atau memang sudah ada kerja konkret yang bisa dirasakan masyarakat bawah?” tegas Ulil dalam pernyataan tertulisnya.
Ia mengungkapkan bahwa sejumlah program unggulan seperti Banyuasin Cerdas, Sehat, Religius, Makmur, Prima, Terbuka, hingga Banyuasin Membangun belum menunjukkan geliat yang signifikan di lapangan. Ulil menilai bahwa pelayanan publik berbasis digital, pembangunan infrastruktur pedesaan, pemberdayaan ekonomi lokal, serta infrastruktur jalan kecamatan masih belum menyentuh kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
“Banyuasin bukan panggung pencitraan. Ini rumah besar bagi jutaan harapan rakyat. Di usia ke-23, seharusnya daerah ini tampil dengan kerja nyata, bukan hanya janji atau citra kosong. Pemberdayaan dan semangat merangkul setiap elemen generasi penerus sangat penting dilakukan oleh para pemimpin,” lanjutnya.
Ulil juga mendesak agar pemerintah daerah membuka data realisasi 100 hari kerja secara transparan kepada publik. Ia menyebut bahwa masyarakat, khususnya generasi muda, berhak tahu dan berhak ikut mengawal jalannya pemerintahan.
“Kami generasi muda, mahasiswa, dan aktivis nasional maupun lokal siap membantu. Apalagi Banyuasin adalah salah satu lumbung pangan nasional — progres swasembada pangan tentu harus terukur dan sejalan dengan program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI,” kata Ulil.
Ia mengingatkan bahwa peringatan ulang tahun jangan sampai sekadar menjadi panggung seremonial tanpa makna. Jika yang dibangun hanya opini publik tanpa aksi konkret, maka ia menyatakan siap untuk mengimbangi dengan langkah serupa.
“Kalau jalan rusak masih diabaikan, ya kami akan kampanye tanami padi, sawit, atau lainnya di jalan itu, lalu viralkan di media sosial. ‘No viral, no justice’. Negara ini demokratis, dan kami akan terus bergerak,” ujarnya dengan lantang.
Ulil menegaskan bahwa kritik yang ia sampaikan bukan untuk menjatuhkan, melainkan sebagai bentuk cinta dan kepedulian terhadap tanah kelahirannya.
“Pemimpin besar bukan yang alergi kritik, tapi yang mau mendengar, membuka diri, dan memperbaiki. Banyuasin akan besar jika pemimpinnya mampu merangkul semua energi positif — termasuk dari suara-suara muda seperti kami,” pungkas Ulil. (Ref)