Plt Ketua PWI Banyuasin: Jaga Marwah, Bangun Kolaborasi, dan Jalankan Fungsi Kontrol Sosial
ReformasiRI.com, Banyuasin – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Banyuasin, H. Abdhal Azmi Jambak, SH. mengajak seluruh anggota PWI untuk menjaga marwah organisasi, memperkuat kolaborasi lintas sektor, dan menegaskan kembali fungsi kontrol sosial wartawan. Senin (28/07/2025)
Dalam momentum silaturahmi bersama anggota di Sekretariat PWI Banyuasin, Abdhal menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar forum menyongsong pemilihan ketua baru, tetapi ajang refleksi atas peran penting wartawan di tengah dinamika pembangunan dan pemerintahan daerah."Kita ini bukan hanya peliput. Wartawan adalah pelaksana amanat Undang-Undang dan pengemban fungsi kontrol sosial. Jika kita tak lagi menyuarakan kebenaran, maka di situlah kehormatan kita mulai hilang," tegasnya penuh semangat.
Abdhal juga menyoroti pentingnya menjaga netralitas dan integritas selama proses menjelang Konferkab IV PWI Banyuasin. Ia memastikan kehadirannya sebagai Plt semata untuk menjaga stabilitas organisasi, bukan untuk turut serta dalam kontestasi.
"Saya tidak ikut campur soal pencalonan. Biarkan semua berjalan jujur dan transparan. Yang terpenting, kita tetap satu keluarga. Tidak boleh ada perpecahan," ujarnya menekankan.
Sementara itu, Ketua Panitia Konferkab IV, Syaifudin Zuhri, SP., M.Si., menyampaikan bahwa hingga batas akhir pengembalian formulir Calon Ketua PWI Banyuasin Periode 2025-2028 adalah 31 Juli 2025 pukul 16.00 WIB, dari empat bakal calon yang mengambil formulir – yakni Asnaini, Wardoyo, Martin, dan Eprida – baru satu calon yang mengembalikan formulir, yakni Wardoyo.
Terkait isu dana hibah, Syaifudin menegaskan bahwa semuanya akan dipertanggungjawabkan secara transparan dalam forum konferensi.
Menutup arahannya, Abdhal mengajak seluruh wartawan PWI untuk lebih aktif terlibat dalam pembangunan daerah. Ia menegaskan pentingnya memperkuat komunikasi strategis antara media dengan unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, dan sektor swasta.
"Kita harus paham posisi kita. Jangan hanya jadi penonton. Kita harus hadir sebagai bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah," tandasnya.
(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar