ReformasiRI.com, Palembang - PKK adalah singakatan dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Istilah ini telah dikenal luas yang biasanya diasosiasikan sebagai perkumpulan ibu-ibu yang memiliki kegiatan positif. PKK adalah organisasi kemasyarakatan untuk memberdayakan perempuan dann berpartisipasi dalam pembangunan kesejahteraan Indonesia.
PKK merupakan organisasi kemasyarakatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya perempuan. PKK bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.
Adapun program-program PKK itu antara lain :
Program PKK
• Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
• Gotong Royong
• Pangan
• Sandang
• Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga
• Pendidikan dan Ketrampilan
• Kesehatan
• Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
• Kelestarian Lingkungan Hidup
• Perencanaan Sehat
Yang menarik adalah bidang pendidikan, bukan tanpa sebab baru saja kisruh mengenai efisiensi anggaran pendidikan di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebesar 8 Triliun kini giliran Kementerian Pendidikan Tinggi Sains, dan Teknologi (Kemendiksaintek) dipangkas hingga 14 Triliun. Kekisruhan ini dianggap dapat menghambat proses Kecerdasan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dapat mengurangi pemberdayaan masyarakat.
Dalam menunjang pemberdayaan masyarakat, dalam program PKK telah memiliki Rumah Pintar Pergerakan PKK Sumatera Selatan (Sumsel) yang terletak di Jakabaring. Rumah Pintar PKK Sumsel yang diresmikan pada Agustus 2010 oleh masa itu Ketua Umum Tim Penggerak PKK Sumsel, Hj Eliza Alex Noerdin ini banyak ditumbuhi semak rumput yang cukup tinggi.
Sangat disayangkan Rumah Pintar yang selamanya tidak bisa membuat orang pintar, melihat kondisi Rumah Pintar yang seharusnya menjadi tempat edukasi dan pengembangan masyarakat tersebut telah lama terlihat terbengkalai dan tidak terawat. Padahal, bangunan ini seharusnya menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama untuk belajar dan mengembangkan diri.
Mengingat peran penting PKK dalam mendorong pemberdayaan masyarakat.
Diharapkan dengan tereksposnya kondisi ini, pihak terkait dapat segera mengambil langkah untuk menindaklanjutinya. Alangkah indahnya bila tempat itu di fungsikan kembali, selain kawasan tersebut tidak sepi lagi, dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar.
Alangkah baiknya kedepan pemerintah dapat berkoordinasi dan merangkul seluruh stekholder yang terkait untuk menghidupkan kembali Rumah Pintar Penggerak PKK. Bayangkan selama beberapa tahun terbengkalai, apakah tidak menarik untuk ibu-ibu Tim Penggerak PKK di Sumatera Selatan untuk berkegiatan mulia tersebut, untuk mencerdaskan Kehidupan masyarakat yang tentunya sudah ada anggaran opersional serta perawatan gedung untuk Rumah Pintar Penggerak PKK. Lalu kemana anggarannya?
Menelisik jumlah penduduk miskin di Sumsel pada tahun 2024
• Pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Sumsel sebanyak 984,24 ribu orang.
• Pada September 2024, jumlah penduduk miskin di Sumsel sebanyak 948,84 ribu orang.
• Pada September 2024, persentase penduduk miskin di Sumsel sebesar 10,51 persen.
Garis kemiskinan di Sumsel disesuaikan dengan kemampuan untuk mengkonsumsi kebutuhan dasarnya, termasuk pendidikan.
Bagaimana masyarakat akan meningkatkan kehidupan ekonominya kalau status sosialnya tidak pernah berubah, tidak pernah mengecap pendidikan dasar hingga menengah.
Kemiskinan merupakan permasalahan yang sangat kompleks dan harus ditangani dengan program pemerintah yang tepat sasaran. Rumah Penggerak PKK adalah salah satu contoh konkret pemerintah kalau ingin di sebut pemerintah yang konsisten membangun mencerdaskan kehidupan masyarakat bukan menelantarkan bahkan membodoh-bodohi. Melalukan pembiaran kebodohan tersebut adalah merupakan suatu kejahatan.
Penulis :
-Widya Astin. S.Sos. Senin(25/08/2025)
-(red/ReformasiRI.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar