Koalisi Aktivis dan Keluarga Besar SCW Kecam Sikap Premanisme di Kabupaten Banyuasin

Palembang  - Demokrasi adalah tata kelola Pemerintahan yang memberikan hak kepada setiap warga negaranya untuk berpartisipasi dalam memberikan sumbangsih pemikiran yang disampaikan secara bebas dan memperoleh perindungan hukum.

Ketua Direktur Scw M. Sanusi, SH, MM mengungkapkan Demokrasi dewasa ini merupakan kata yang paling sering mengisi perbincangan di berbagai diskusi pada kalangan masyarakat, mulai dari masyarakat bawah sampai dengan kalangan elit potitik di negeri ini.

Berkaitan dengan hak berdemokrasi pada tanggal 24 Juni 2021 Rekan-rekan dari SCW yang saat itu melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Kabupaten Banyuasin sempat mendapatkan  insident buruk yang dapat merusak Citra Demokrasi di Bumi Sedulang Setudung yang kita cintai dan hal tersebut sangat disayangkan sekali. 

Pasalnya, ada Oknum Preman yang diduga merupakan orang suruhan dari pihak tertentu yang melakukan tindakan premanisme terhadap Salah satu anggota SCW yang sedang menggunakan HAK KONSTITUSIONALNYA Sebagaimana Diatur  dalam Undang-undang Nomar 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka Umum

Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam :
Pasal 2 
Ayat (1)  Setiap Warga Negara, Secara Perorangan Atau Kelompok Menyampaikan  Pendapat Sebagai Perwujudan Hak Dan Tanggung Jawab Berdemokrasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara.


BAB   HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 5
Warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum berhak untuk:
a. mengeluarkan pikiran secara bebas 
b. memporoleh pertindungan hukum.


"Pergerakan sosialisasi ini merupakan pergerakan moral jangan sampai terjadi intimidasi terhadap kawan-kawan aktivis dan kawan-kawan pendemo lain seperti yang terjadi di Kabupaten Banyuasin. Walaupun kita tidak melaporkan kasus tersebut,, hal itu sudah menjadi konsumsi orang banyak, kami meminta supaya aparat kepolisian memanggil dan memproses orang tersebut dengan harapan otak intelektual tersebut agar diproses. Ujar Sanusi

"Oknum tersebut mengatakan "mengapa orang Palembang Bisa demo di Kabupaten Banyuasin "Alangkah Hebatnya" artinya itu sudah punya kavlingan, 

Artinya kan Banyuasin ini punya sekelompok orang, sehingga orang lain tidak boleh masuk, mendengar kalimat tersebut, kawan-kawan pergerakan merasa terdzolimi.

Maka dari itu kami lembaga  Scw merasa hal tersebut sangat tidak pantas dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab ujar Mukri As,dan fadrianto  SH 

Mulai hari ini kami lakukan kampanye akan lawan dan lawan terus intimidasi dan premanisme yang terjadi di Kabupaten Banyuasin dan mungkin akan kami laksanakan aksi tersebut setiap Selasa. 

Dengan harapan sosialisasi yang kita lakukan merupakan muara perjuangan awal kita agar tidak kembali terulang di manapun itu, kita melakukan gerakan-gerakan demo di lapangan di bundaran supaya semua tahu, semua orang tahu kita akan melawan kezaliman, intimidasi, premanisme yang terjadi di Kabupaten Banyuasin

mengapa gerakan ini harus dilakukan, harus dilawan karena ini penting. Perlawanan kita terhadap intimidasi kawan-kawan pergerakan di lapangan

Bentuk semangat kita, bentuk perlawanan kita, melakukan pemasangan stiker pemberian stiker kepada kawan-kawan pergerakan, kepada masyarakat, kepada yang bisa melihat, kepada yang bisa mendengar,  bahwa ini perlawanan kita terhadap intimidasi di Kabupaten Banyuasin

Kami tegaskan lagi hari ini dan kemudian hari, bahwa kedepan kita tetap melakukan pergerakan demo terus-menerus agar tahu bahwa ini bentuk kezaliman yang terjadi pada pergerakan kawan-kawan aktivis 

Melalui pergerakan aktivis Sumsel, inilah merupakan wujud bentuk persatuan kita apabila satu yang terluka maka semuanya akan merasakan

bahwa ke depan kita akan berbondong-bondong untuk berdemo di Kabupaten Banyuasin setelah selesai PPKM

Sebagai simbolis kepada kawan-kawan aktivis, kawan-kawan wartawan, kepada pihak Kepolisian, sebagai wujud dukungan dan kepedulian maka dari itu kami memberikan stiker secara simbolis sebagai wujud perlawanan Jangan sampai hal serupa terulang kembali.
(Arry)


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer