Jakarta – Bupati Banyuasin, H.
Askolani, SH.,MH bersama sejumlah Menteri / Kepala Lembaga, Kepala Daerah,
Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajati menghadiri pengarahan Presiden Joko
Widodo yang disampaikan di Gedung Jakarta Convention Center, Kamis (29/09/2022).
Arahan Presiden RI yang disampaikan kali ini terkait
pengendalian inflasi di daerah, selain itu juga terkait tindak lanjut afirmasi
bangga buatan Indonesia, serta pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan
ekstrim. Dalam kesempatan tersebut Presedien Joko Widodo juga menyingung
pejabat publik yang sering melakukan kegiatan liburan di luar negeri.
Menurutnya,
sangatlah tidak bijak disaat sekarang sebagi pejabat publik berwisata keluar
negeri apalagi sampai di posting akun instagram.
“Saya
ini tiap tahun bisa sampai 20 kali undangan ke luar negeri, tetapi saya pilah
mana yang benar-benar akan membawa dampak bagi Indonesia, paling saya akan
penuhi dua saja dari undangan itu” katanya. Bahkan beliau menambahkan tempat
wisata di Indonesia masih jauh lebih bagus daripada di luar negeri untuk
dijadikan tempat liburan.
Sebelum
Presiden Joko Widodo memberikan arahannya, terlebih dahulu Menteri Koordinator
Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan laporannya.
Dalam laporannya beliau menyampaiakn enam terobosan aksi afirmasi bangga buatan
Indonesia. Selain itu beliau juga menyampaikan tiga instrumen kebijakan
konvergensi program dan perbaikan akurasi sasaran serta kemiskinan ekstrim.
Menanggapi
apa yang menjadi arahan Presiden tersebut, Bupati Banyuasin H. Askolani
menyampaikan bahwa Tiga Agenda Bupati Banyuasin kedepan setelah Bertemu
dengan Presiden RI, yakni terkait Inflasi, Penurunan Angka Kemiskinan, dan
Penggunaan produk lokal yang menjadi fokus PR Banyuasin kedepannya.
”Tentunya Inflasi
merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus,
sedangkan untuk penurunan angka kemiskinan BPS mencatat total jumlah
penduduk makin per Maret 2002 sebanyak 2630 Juta orang Angis itu meng penurunan
sekitar 340 ribu orang da posisi September 2021 lalu dan turun 1,38 juta orang
dibandingkan Maret 2021 lalu, artinya bahwa kita membuktikan bahwa di masa
pandemi Covid-19 Banyuasin mampu Bangkit dari keterpurukan,” ucapnya.
lanjut
dia, dari bidang penggunaan peoduk lokal, Banyuasin terus menggiatkan, dan
mendukung penuh peningkatan UMKM yang ada di Bumi Sedulang Setudung.
”Dengan
begitu dapat meningkatkan kualitas produk dan bisnis dalam negeri penggunaan
produk dalam negeri juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Dengan
kemajuan ekonomi dan kesejahteraan pendidikan SDM akan lebih terjangkau
Kualitas SDM akan terus ditingkatkan agar bisa bersaing dalam pasar
internasional,” tandasnya.(Dil)
Post: www.ReformasiRI.com