Aksi Demo Dikantor Gubernur Sumsel Ricuh Iqbal Tawakal Mengalami Kekerasan

Palembang _ Ratusan massa aksi dari Koalisi Aktivis LSM dan Ormas Sumsel melakukan aksi demo di kantor Gubernur Sumatera Selatan untuk menyampaikan aspirasi terkait persoalan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMAK Negeri) di Kota Palembang serta Program Berobat Pakai E-KTP atau BERKAT pada, Senin (14/07/25).
Aksi yang sempat diwarnai dengan dorong mendorong antar massa aksi dan Pol. PP membuat terlukanya salah satu peserta aksi yang bernama Iqbal Tawakal yang mengalami cidera jari tangan kiri berdarah akibat tarikan dan dorongan. 

Terlihat dilapangan, massa aksi dari Koalisi Aktivis tersebut melakukan orasi diatas mobil komando dan ingin masuk ke dalam Kantor Gubernur Sumsel. Namun gerbang halaman kantor masih terkunci. Sehingga membuat para pendemo masuk dengan cara melompati pagar dan meminta pihak Satpol PP agar pagar dibuka. 

Satpol PP tidak menghiraukan dan tak memberikan kunci pagar kantor Gubernur Sumsel. Hingga akhirnya dorong mendorong dan ricuh pun terjadi, yang mengakibatkan Iqbal Tawakal salah satu pendemo mengalami kekerasan dan terluka ringan.

Suasana sempat mereda sesaat tapi kembali chaos, saat aktivis Iqbal Tawakal melihat salah satu anggota Pol PP yang membawa kunci pagar dan menyiramkan air ke Satpol PP tersebut.

Aksi ini dimotori oleh Rahmat Sandi, Sanusi, Ali Pudi, Iqbal Tawakal dan Fadrianto. Serta Amin Fauzi, Dian PST, Bang Ambon dan yang lainnya. Para aktivis ini sejatinya ingin bertemu langsung dengan Bapak Gubernur Sumsel, H. Herman Deru. 

Iqbal Tawakal yang merupakan salah satu Koordinator aksi mengatakan bahwa ratusan massa aksi dari Koalisi Aktivis LSM dan Ormas Sumsel datang ke Kantor Gubernur dengan damai dan baik-baik untuk menggelar aksi demo menyampaikan aspirasi.

“Kita datang dengan damai dan membawa pesan untuk disampaikan langsung kepada Bapak Gubernur H. Herman Deru. Kita hadir kesini dengan baik-baik untuk menyampaikan anspirasi. Namun terhalang pagar dan tidak ada pihak yang mengizinkan kami masuk dan Satpol PP pun tidak mau membukan atau memberikan kunci pagar,” ujar Iqbal Tawakal.

Saat pagar halaman kantor tidak dibuka, saya dan Rahmat Sandi melompati pagar dan berupaya meminta kunci ke Pol.PP tetapi tidak diberikan sehingga saya mengalami kekerasan dengan didorong dan ditarik oleh anggota Pol.PP sehingga jari kiri saya terluka dan mengeluarkan darah segar, ungkap Iqbal Tawakal.

Selain itu, ditempat yang sama, perwakilan dari Pemprov Sumsel, Basyaruddi Ahmad selaku Asisten II saat menerima massa aksi menyampaikan pendapatnya dengan mengatakan bahwa massa aksi menuntut dua hal yakni pertama terkait SPMB dan kesehatan. Tentunya ini akan disampaikan dan menunggu koordinasi, ujarnya. 

Perlu diketahui bahwa ada beberapa poin yang menjadi tuntutan dan desakan dari Koalisi Aktivis yang ingin disampaikan kapada Gubernur Sumsel yakni : 

1. Mendesak Gubernur Provinsi Sumatera Selatan untuk bersikap lebih bijak dan tidak anti kritik terhadap setiap kebijakan yang tidak bersentuhan langsung dan berpihak kepada masyarakat sumatera selatan.

2. Mendesak Gubernur Sumsel dan Sekda Provinsi Sumatera Selatan untuk tidak bermain – main dengan setiap kebijakan dalam menguntungkan diri sendiri ataupun golongan tertentu, sehingga menyebabkan kericuhan dan polemik yg semakin berlanjut.
Jangan jadikan sebuah Polemik antar Pergerakan dalam pemikiran yang idealis dalam membangun dan memajukan Provinsi Sumatera Selatan yang lebih baik.

3. Jangan membungkam dan membatasi Pemikiran serta pendapat seseorang dalam melakukan sebuah pergerakan dan Pemikiran yang beredialis untuk membangun dan membenahi setiap kebijakan yang bertujuan membangun Provinsi Sumatera Selatan yang lebih baik.

4. Mendesak Gubernur Provinsi Sumatera Selatan untuk tidak memecah belah setiap pegerakan dalam melanjutkan nawacita demokrasi di Provinsi Sumatera Selatan untuk hal-hal yang baik.

5. Mendukung Penuh setiap gerakan Ali Pudi (Aktivis 98) dalam melanjutkan pemikiran dan pergerakan guna sumatera selatan yang lebih baik dalam melanjutkan perjuangan nawacita demokrasi.

(Cha) 
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer