Banyuasin Tanam Pohon Serentak di Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024: Fokus pada Inovasi dan Keadilan Iklim

 


Banyuasin, ReformasiRI.com – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Pemerintah Kabupaten Banyuasin menyelenggarakan acara penanaman pohon serentak yang dipimpin oleh Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam, SH, didampingi oleh Penjabat Ketua TP-PKK, Hj. Marry Hani Rustam. Kegiatan ini berlangsung di depan Graha Sedulang Setudung, Kamis (04/07/2024), sebagai bagian dari komitmen Pemkab Banyuasin terhadap upaya menjaga lingkungan dan mengatasi krisis iklim.

Dalam sambutannya, Hani menegaskan bahwa tema peringatan kali ini, "Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan," sangat relevan dengan tantangan global yang dihadapi saat ini. "Krisis iklim bukan lagi ancaman masa depan, melainkan realitas yang kita hadapi setiap hari. Untuk itu, tindakan nyata dari seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan," ungkapnya.

Hani juga mengapresiasi semua pihak yang telah berperan aktif dalam mendukung program lingkungan Pemkab Banyuasin. Menurutnya, penyelesaian krisis iklim tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga memerlukan kolaborasi lintas sektor. Baik sektor swasta, komunitas lokal, maupun masyarakat luas harus berperan aktif dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan.

“Masalah krisis iklim sering kali disebabkan oleh perilaku eksploitatif yang membebankan dampaknya kepada pihak lain. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa penyelesaiannya berdasarkan prinsip keadilan," ujar Hani. Ia juga menekankan pentingnya keadilan distributif dan tanggung jawab bersama dalam menangani krisis iklim.

Dalam kesempatan ini, Hani menyoroti peran inovasi sebagai kunci dalam menghadapi perubahan iklim. Teknologi di sektor energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, hingga pengelolaan sampah dan limbah yang efektif harus dikembangkan secara berkelanjutan untuk menciptakan solusi nyata. Namun, Hani mengingatkan bahwa inovasi saja tidak cukup tanpa keadilan.

"Prinsip keadilan harus menjadi fondasi dalam setiap tindakan kita. Kita harus memastikan bahwa setiap upaya kita dalam menjaga lingkungan tidak hanya memberikan manfaat bagi segelintir pihak, tetapi bagi semua orang, terutama generasi mendatang," tegasnya.

Hani juga memaparkan delapan prinsip keadilan iklim yang penting dalam menghadapi perubahan iklim, di antaranya keadilan distributif, tanggung jawab bersama, keadilan antar generasi, dan keadilan gender. Melalui prinsip-prinsip ini, Pemkab Banyuasin berkomitmen untuk terus melibatkan semua lapisan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Kami bertekad untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang, sejalan dengan tema ‘Our Land Our Future’,” tutup Hani.

Reporter: ReformasiRI
Editor: Hardaya

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer