Ketum Kampus Kunjungi Kediaman Gadis Dibawah Umur Korban Pembunuhan Disertai Pelecehan Dikota Palembang
Dukungan HDCU Terus Mengalir Dari Relawan Se-Sumsel
HUT TNI AL Ke-79 Lanal Palembang Menggelar Acara Naval Base Open Day
Kabupaten Banyuasin Raih Penghargaan Hub Award 2024, Diakui Sebagai Kabupaten dengan Sistem Transportasi Berkelanjutan Terbaik
Jakarta, ReformasiRI.com – Kabupaten Banyuasin kembali menorehkan prestasi di kancah nasional dengan menerima Penghargaan Hub Award 2024 sebagai Kabupaten Terbaik dalam Kategori Nominasi Sistem Transportasi Berkelanjutan untuk Kabupaten Besar. Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional 2024 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Utara, pada Jumat (06/09/2024).
Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S. STP., M. Si, yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA., IPU., ASEAN. Eng, merasa bangga dan bersyukur atas penghargaan tersebut. Menurutnya, penghargaan ini menjadi pemacu semangat bagi Kabupaten Banyuasin untuk terus meningkatkan sistem transportasi yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Alhamdulillah, dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia, Banyuasin menjadi salah satu dari 24 daerah yang menerima Penghargaan Hub Award 2024. Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan atas komitmen kami dalam membangun transportasi yang berkelanjutan, khususnya di sektor transportasi sungai yang menjadi salah satu prioritas pembangunan kami,” ujar M. Farid.
Banyuasin dikenal dengan sistem transportasi sungai yang memainkan peran vital dalam menghubungkan wilayah-wilayah di kabupaten ini. Hingga kini, Pemkab Banyuasin melalui Dinas Perhubungan telah membangun 234 unit dermaga/tambatan perahu untuk mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi barang. Beberapa dermaga yang diproyeksikan menjadi terminal multi moda dan angkutan barang di antaranya adalah Dermaga Simpang PU, Bunga Karang, Dermaga Penyebrangan Srimenanti-Karang Baru, Dermaga Gasing, serta Dermaga Penyebrangan Upang-Salek. Selain itu, Terminal Utama Multi Moda Antar Provinsi di Pelabuhan Tanjung Api-Api juga menjadi salah satu simpul utama transportasi sungai antar provinsi.
Dalam sambutannya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyoroti tantangan besar dalam mewujudkan sistem transportasi yang nyaman dan aman, terutama setelah masa pandemi COVID-19. Namun, dengan kerja keras dan kolaborasi, semua tantangan tersebut berhasil diatasi. “Kita telah melalui masa-masa sulit pandemi, dan sekarang saatnya kita melanjutkan pembangunan transportasi yang lebih baik. Tantangan ini harus kita atasi bersama, dari Sabang sampai Merauke, dari pusat hingga kabupaten/kota,” ujar Budi Karya.
Wakil Presiden RI, K. H. Ma’ruf Amin, yang turut hadir dalam acara tersebut, juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Perhubungan dan daerah-daerah yang berkomitmen dalam pengembangan transportasi berkelanjutan. “Pembangunan infrastruktur transportasi menghadapi berbagai tantangan, terutama karena faktor geografis. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci sukses. Saya ucapkan selamat kepada 24 kabupaten/kota yang telah menerima penghargaan, dan semoga prestasi ini terus berlanjut dengan inovasi-inovasi baru,” tutur Wapres Ma’ruf Amin.
Penghargaan ini semakin memantapkan posisi Kabupaten Banyuasin sebagai pelopor dalam pembangunan transportasi sungai yang berkelanjutan, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Reporter: ReformasiRI
Editor: Hardaya
Diduga Beberapa Perangkat Desa Diberhentikan Sepihak Oleh Kades, Gemapela Turun Tangan Menggelar Aksi Damai
GAASS Bersama Masyarakat Nyatakan Tolak Kehadiran Perusahaan Batubara
Pj. Bupati Banyuasin Komitmen Wujudkan Kabupaten ODF 89% di Tahun 2025

Palembang, ReformasiRI.com – Dalam rangka mempercepat pencapaian Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) di Provinsi Sumatera Selatan, Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S. STP., M. Si menghadiri Forum Dialog Percepatan SBS yang digelar di Griya Agung, Kamis (05/09/2024). Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi Pemkab Banyuasin untuk memantapkan langkah mencapai target 89% Open Defecation Free (ODF) di tahun 2025.
Dalam forum tersebut, Pj. Bupati M. Farid menekankan pentingnya sanitasi yang layak dan aman sebagai fondasi kesehatan masyarakat. “Kami di Kabupaten Banyuasin mentargetkan 89% ODF pada tahun 2025. Untuk mewujudkan hal ini, kami terus melakukan berbagai langkah strategis, mulai dari sosialisasi kepada siswa untuk menanamkan pola hidup bersih sejak dini, hingga pembangunan sarana sanitasi seperti jamban dan tangki septik,” jelas Farid.
Strategi tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan yang memimpin pemicuan bagi desa-desa yang belum mencapai status ODF. Selain itu, Pemkab Banyuasin juga bekerja sama dengan BAZNAS untuk membangun jamban bagi masyarakat yang membutuhkan.
Tidak hanya itu, peran penting juga dimainkan oleh Dinas PUPR dan Dinas Perkimtan Banyuasin. Melalui kedua dinas ini, pembangunan jamban, tangki septik, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal terus digencarkan di kawasan perkotaan dan pedesaan. Sosialisasi tentang pentingnya akses sanitasi yang layak juga dilakukan di berbagai tempat, terutama di kawasan permukiman kumuh dan sempadan sungai.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Banyuasin juga terlibat aktif dalam menggalakkan SBS dengan mengadakan lomba desa terkait sanitasi, memasang papan himbauan, dan mengalokasikan dana desa untuk pembangunan sarana sanitasi. Semua upaya ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya target ODF di Kabupaten Banyuasin.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan besar masih dihadapi. “Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap sanitasi yang layak, banyaknya permukiman kumuh di sempadan sungai, serta keterbatasan menu usulan di Dana Alokasi Khusus (DAK) menjadi beberapa kendala yang harus diatasi,” ungkap Farid.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, dr. H. Trisnawarman, M. Kes, SpKKLP, mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh kabupaten/kota di Sumsel, termasuk Banyuasin, dalam mempercepat pencapaian SBS. “Forum ini menjadi ruang interaktif bagi pemerintah pusat dan daerah untuk menggali kendala yang ada dan membangun sinergi menuju Sumsel Stop Buang Air Besar Sembarangan 2024,” ujar Trisnawarman.
Pj. Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, SH., M. SE, juga menegaskan bahwa tugas besar dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya buang air besar sembarangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga seluruh elemen masyarakat. "Kita harus memberikan edukasi dan bekerja sama dengan berbagai stakeholder, serta memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggaran. Semua ini demi mewujudkan Sumatera Selatan sebagai provinsi yang bebas dari buang air besar sembarangan,” tandasnya.
Dengan komitmen bersama ini, Kabupaten Banyuasin optimis dapat berkontribusi dalam pencapaian target Provinsi Sumsel Stop Buang Air Besar Sembarangan di tahun 2024.
Reporter: ReformasiRI
Editor: Hardaya
Pj. Bupati Banyuasin Terima Kunjungan Kabinda Sumsel, Bahas Kesiapan Pilkada Serentak
Banyuasin, ReformasiRI.com – Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S. STP., M. Si, bersama Kepala Kesbangpol Adam Ibrahim dan Kepala Diskominfo-SP Salni Fajar, menyambut kunjungan silaturahmi Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Sumatera Selatan, Sudadi, SH., M.Si di Guest House Rumah Dinas Bupati, Kamis (05/09/2024). Pertemuan ini bertujuan mempererat hubungan dan membahas langkah strategis dalam menjaga kondusifitas jelang Pilkada serentak di Kabupaten Banyuasin.
Dalam pertemuan ini, Pj. Bupati Muhammad Farid menekankan pentingnya menjaga stabilitas daerah, terutama menjelang Pilkada. "Alhamdulillah, hingga saat ini Banyuasin masih sangat kondusif. Kami di Pemkab Banyuasin berkomitmen menjaga netralitas ASN agar perhelatan demokrasi berjalan lancar," ujar Farid.
Pj. Bupati yang kerap menggaungkan pentingnya Sholawat Busro ini juga menegaskan bahwa stabilitas menjelang Pilkada harus menjadi prioritas bersama. Ia mengajak semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga terkait untuk menjaga keamanan dan ketertiban. “Mari kita jaga keamanan dan ketertiban sampai hari pelaksanaan Pilkada serentak. Potensi konflik harus diantisipasi, karena kunci sukses Pilkada terletak pada keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka,” tegasnya.
Meskipun diketahui ada pasangan calon yang berhadapan langsung (head to head) dalam Pilkada Banyuasin, Farid optimis bahwa situasi tetap aman dan terkendali. "Meskipun ada persaingan ketat, wilayah Banyuasin masih kondusif. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya dengan aman dan nyaman," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala BIN Daerah Sumsel, Sudadi, SH., M.Si, memberikan apresiasi terhadap langkah Pemkab Banyuasin dalam menjaga kondusifitas dan netralitas ASN. "Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pemkab Banyuasin. Selain itu, kami mendorong agar Bawaslu dan KPU juga turut menjaga netralitas ASN di wilayah ini," sarannya.
Sudadi menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga keamanan sangat penting dalam mengantisipasi potensi konflik. Stabilitas di Banyuasin diharapkan tetap terjaga, sehingga Pilkada serentak dapat berlangsung sukses dan aman.
Pj. Bupati Banyuasin pun menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Kabinda Sumsel dan berbagai pihak yang terlibat. "Kami akan terus menjaga kondusifitas demi memberikan rasa nyaman kepada masyarakat dalam menentukan pilihannya," tutup Farid.
Pertemuan yang berlangsung hangat ini semakin memperkuat komitmen Pemkab Banyuasin untuk menciptakan Pilkada yang aman, damai, dan netral.
Reporter: ReformasiRI
Editor: Hardaya