Panen Melon Golden Premium, Inovasi Pertanian Hidroponik Binaan PT Bukit Asam Buka Peluang Ekonomi Baru
Jakcloth Melalui Acara UMKM Nasional Di Palembang Hadir Membawa Banyak Brand Terbaru
Pj. Bupati Banyuasin Launching Gerakan Ayo Bersholawat di Satuan Pendidikan, Kukuhkan Bunda PAUD Kecamatan
Banyuasin, ReformasiRI.com – Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S.STP., M.Si, meresmikan Gerakan Ayo Bersholawat di Satuan Pendidikan tahun 2024 serta mengukuhkan Bunda PAUD Kabupaten Banyuasin, Adhitya Trinia Apriliani, S.STP., M.Si. Acara ini sekaligus mengukuhkan Bunda PAUD Kecamatan yang digelar di Graha Sedulang Setudung, pada Senin (09/09/2024). Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk memperkuat pendidikan karakter dan religiusitas di kalangan anak-anak dan generasi muda.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuasin, Aminuddin, S.Pd., S.IP., M.Si, menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya sekedar seremonial. “Tujuannya adalah untuk menjembatani komunikasi antara guru dan orang tua, sehingga pola pengasuhan yang diterapkan di lembaga pendidikan dapat selaras dengan yang dilakukan di rumah. Kami juga mengajak orang tua untuk lebih aktif dalam memahami perkembangan anak-anak mereka,” ujarnya.
Gerakan Ayo Bersholawat yang dilaunching oleh Pj. Bupati Banyuasin ini merupakan bagian dari upaya Banyuasin Religius, yang melibatkan seluruh satuan pendidikan dari tingkat TK hingga jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan melibatkan 500 peserta, terdiri dari 350 guru PAUD dan 150 orang tua serta anak-anak PAUD, acara ini menggarisbawahi pentingnya membangun komunikasi yang harmonis antara sekolah dan keluarga.
Pj. Bupati Banyuasin, M. Farid, dalam sambutannya menyatakan bahwa acara ini sangat mulia dan memiliki tujuan jangka panjang. “Ini bukan sekedar acara seremonial. Kita ingin membentuk generasi yang berakhlak mulia, baik di dunia maupun akhirat. Orang tua memiliki peran penting dalam mendidik dan mengingatkan anak untuk memperkuat ibadah serta takut kepada Sang Pencipta,” tegasnya.
Lebih lanjut, Farid juga menegaskan bahwa pendidikan karakter melalui program religiusitas ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan generasi muda Banyuasin. Ia mengajak seluruh masyarakat dan ASN di Kabupaten Banyuasin untuk mendukung penuh gerakan ini demi terciptanya Kabupaten yang aman, teduh, dan maju secara pembangunan serta mental.
“Bumi Sedulang Setudung ini akan semakin maju jika kita semua bisa menyeimbangkan pembangunan fisik dengan pembangunan mental yang sehat,” tambah Farid.
Di akhir sambutannya, M. Farid menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh guru PAUD yang telah berperan besar dalam pendidikan usia dini. “Peran para guru PAUD sangatlah penting. Teruslah memberikan ilmu yang bermanfaat dan menjaga sinergi dengan para orang tua siswa,” tutupnya.
Acara ini tidak hanya menjadi momentum penting dalam dunia pendidikan di Banyuasin, tetapi juga sebagai langkah awal dalam membangun generasi yang religius dan berkarakter kuat.
Reporter: ReformasiRI
Editor: Hardaya
Banyuasin Masuk 8 Besar Nasional Pengendalian Inflasi, Pj. Bupati Farid Optimis Terus Tingkatkan Stabilitas Ekonomi
Banyuasin, ReformasiRI.com – Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S.STP., M.Si bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyuasin mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Senin (09/09/2024). Rapat yang berlangsung secara virtual ini membahas langkah-langkah konkret yang harus diambil pemerintah daerah untuk menekan inflasi, menjaga stabilitas harga, dan memastikan ketahanan pangan.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi madya, Gubernur, Walikota, dan Bupati dari seluruh Indonesia, serta dipimpin langsung oleh narasumber dari Kemendagri. Melalui diskusi ini, diharapkan pemerintah daerah dapat merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dalam merespons tantangan inflasi di wilayah masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati Banyuasin, M. Farid, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian Kabupaten Banyuasin yang masuk dalam 8 besar nasional dari 514 kabupaten/kota terkait pengendalian inflasi. “Ini adalah prestasi yang harus kita pertahankan, bahkan ditingkatkan lagi. Banyuasin dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Provinsi Sumsel memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk pengendalian inflasi dan ketahanan pangan,” ujar Farid.
Menurutnya, pelaksanaan operasi pasar murah dan pelayanan kolaboratif yang langsung menyentuh masyarakat telah memberikan dampak positif dalam upaya menstabilkan harga. "Kolaborasi dan komunikasi yang terjalin melalui rapat koordinasi ini diharapkan menghasilkan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Kami optimis bahwa upaya ini mampu menekan laju inflasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Farid juga menjelaskan bahwa inflasi di Banyuasin dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas utama seperti daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, dan bawang putih. Namun, ia menegaskan bahwa kondisi tersebut masih tergolong normal dan dapat diatasi. “Kenaikan ini dipicu oleh tingginya permintaan akibat banyaknya hajatan dan kegiatan keagamaan yang rutin digelar oleh masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pj. Bupati menyambut baik komitmen Kemendagri yang terus mengadakan rapat koordinasi pengendalian inflasi secara rutin setiap Senin. Menurutnya, langkah proaktif ini sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah dan meringankan beban masyarakat. "Sesuai dengan arahan Presiden RI, pengendalian inflasi menjadi atensi utama agar kita bisa terus menjaga situasi ekonomi tetap stabil dan kondusif," tutupnya.
Ke depan, Kabupaten Banyuasin akan terus berinovasi dan bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk memperkuat ketahanan pangan dan memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat Banyuasin dapat terus meningkat.
Reporter: ReformasiRI
Editor: Hardaya