Polres Banyuasin Berhasil Ungkap 29 Kasus dengan 37 Tersangka

Banyuasin - Jajaran Polres Banyuasin telah berhasil mengungkap perkara sebanyak 29 perkara dan menangkap 37 tersangka.

“Ke 37 tersangka tersebut hasil dari OPS Musi 2021 Kapolda Sumsel di wilayah hukum Polres Banyuasin. Program tersebut merupakan prioritas Kapolda demi memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” ujar Kapolres Banyuasin AKBP Imam Tarmudi SIK MM dalam konferensi pers yang digelar di halaman Polres Banyuasin, Jum’at siang (08/10/2021).

Lanju tKapolres  AKNP Imam, pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah demi menjaga kenyamanan masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Banyuasin.

“Maka dari itu kita mengimplementasikan prioritas Pak Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan, baik operasi khusus atau kegiatan-kegiatan rutin yang ditingkatkan,” ucap mantan Kapolres Ogan Ilir ini.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Banyuasin untuk menanamkan diri jiwa-jiwa kepolisian dan bersama-sama menjaga keamanan di lingkungan sekitar.

“Mari kita bersama-sama menjaga Kamtibmas yang ada di wilayah Kabupaten Banyuasin. Keberhasilan kita mengungkap kasus juga atas kerjasama antara masyarakat dengan kami. Dan saya sangat mengapresiasi masyarakat Banyuasin yang telah membantu polisi. Jika terjadi gangguan Kamtibmas ataupun lainnya dapat menghubungi kita di 110,” pungkasnya.

Sementara Kasat Reskrim M Ikang Ade Putra mengatakan, kasus yang berhasil diungkap tersebut, ada korban pembunuhan, dan lain-lain.

“Sering dilakukan itu, korban menganiaya pasangan tidak sah. Mereka ini yang tidak ada status hubungan, satu rumah. Namun si pelaku inibseiring perjalanan waktu sering diancam akan dibunuh. Oleh karena itu, si tersangka melakukan pembunuhan lebih dulu, dengan cara memukulkan cobek. Mengenai masalah kejiwaan pelaku, masih pedalaman karena si pelaku juga mengalami trauma. Sehingga kita akan memeriksa psikologis yang lain pada tersangka,” tutur Kasat Reskrim.

“Kita kemarin juga mengamankan kakek bejat yang Daruda Paksa cucunya. Dan setelah diselidiki, itu merupakan anaknya. Dan juga yang bersangkutan punya anak kandung. Anak kandung ini melahirkan anaknya hasil perbuatan si Kakek ini juga. Anaknya ini usia 15 tahun dan sedang hamil 2 minggu. Ini hasil perbuatan si kakek bejat ini. Anak ini juga ada gangguan mental. Dia diruda paksa di kebun dan di setiap ada kesempatan,” tutup Kasat Reskrim. (Nazr)

Post: ReformasiRI.com
Share:
Banyuasin - Kelompok tani memiliki peranan penting sebagai wadah yang bertujuan untuk meningkatkan kemajuan para petani, secara otomatis turut membantu lajunya pertumbuhan pembangunan di tingkat desa, khususnya Pemerintah Desa Karang Manunggal, Kecamatan Selat Penuguan Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatra Selatan.

Puluhan wanita yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani ini dikukuhkan langsung oleh PJ Kades Sapuan Efendi, S.Sos Kamis,(09/09/2021) berlangsu di Kantor Desa Karang Manunggal.

PJ Kedes Desa Karang Manungal Sapuan Efendi,S.Sos mengatakan Dalam memberikan mendukungan terhadap Program yang telah dicanangkan oleh Bupati Banyuasin H.Askolani "Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera", terhadap penguatan eksistensi kelembagaan petani yang ada.

"Kelompok Wanita Tani yang disingkat "KWT" merupakan salah satu bentuk kelembagaan yang mana para anggotanya terdiri dari para wanita-wanita yang berkecimpung dalam kegiatan pertanian, tentu ini berbeda dengan kelompok tani yang lain". Katanya

Dia juga berharap Visi Misi Bupati Banyuasin, dengan Gerakan Tanam Sayur (GERTAS) dapat terlaksana dengan baik. "Harapan kita efeknya nanti dapat membantu Ekonomi Keluarga di samping sebagai tanaman bermanfaat dan menjadikan Lingkungan hijau". Harap Kades Efendi.

Ungkapan Senada juga disampaikan Camat Syamsudin SPd.MM sebagaimana Visi Misi Bupati Banyuasin H.Askolani SH.MH dari 12 Visi.

"Kelompok tani dalam pembinaannya diarahkan mempunyai suatu usaha produktif dalam sekala Rumah Tangga yang memanfaatkan dalam pengelolah hasil-hasil pertanian sehingga pekarangan rumah dapat ditanami sayuran-sayuran sesuai Visi Misi Bupati Banyuasin dari 12 Visi Misi tersebut salah satunya Gerakan Tanaman Sayur (GERTAS). Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani merupakan konsep yang dikembangkan untuk memperkuat kemendirian petani, sehingga dapat menambah penghasilan Keluarga. Ungkap Camat.


Usai pengukuhan wanita tani, Sapuan Efendi S.Sos Pejabat Kepala Desa Karang Menunggal menambakan, disamping kegiatan pengukuhan kelompok wanita tani juga melaksanakan pembagian BLT.DD Bulan September 2021 yang dilaksanakan pada hari dan tanggal yang sama di Desa Karang Menunggal.

"Jumlah KPM Penerima BLT Dana Desa sebanyak 81 KPM mendapatkan uang senilai Rp.300.000,- per KPM setiap Bulannya. Penyaluran dimulai pukul 11 Wib Sampai dengan selesai.dengan penerapan protokol Covids 19, serta mendapatkan pengawasan Babinkamtibmas serta Babinsa kecamatan selat Penuguan Kabupaten Banyuasin". Pungkas Sapuan.


Post: ReformasiRI.com
Penulis: Dilwani adv



Share:

PT SAP Usir Puluhan Pekerja Lokal dari Kamp, Diduga Kerahkan Aparat


Banyuasin - Tak kurang dari 50 pekerja  berasal dari tiga desa, Sungai Lilin, Kemang Bejalu, dan Rantau Harapan, Kecamatan Rantau Bayur mengaku dipecat tanpa alasan jelas dari pihak perusahaan PT Sriwijaya Agro Persada (SAP).

Para pekerja ini didampingi pemerintah tiga desa dan tokoh masyarakat setempat mendatangi langsung perusahaan tersebut yang berlokasi di Desa Kemang Bejalu, Kecamatan Rantau Bayur, untuk meminta klarifikasi dari pihak perusahaan perkebunan sawit itu, Kamis (07/10/2021).

Nur Salah satu pekerja mengatakan, tanpa ada alasan yang jelas  diberhetikan oleh pihak perusahaan. "Kami diberhentikan kerja pak, tidak jelas alasan dari pihak perusahaan salah kami apa. Tiba-tiba disuruh angkat kaki dari sini," ujar Nur 

 Nur menambahkan bahwa pihak perusahaan melibatkan aparat  untuk mengusir pekerja dari Kamp tempat pekerja di lahan perkebunan. "Kasihan, ada ibu-ibu yang terpaksa berjalan kaki dari Kamp karena diusir aparat tersebut," tambahnya. 
Para pekerja yang berasal dari desa sekitar perusahaan ini menyebut, PT SAP  ingkar janji dengan melakukan pemecatan/penuetopan kerja sepihak.

"Kami menyerahkan lahan ke perusahaan agar masyarakat setempat bisa bekerja. Tapi kami sendiri dipecat, jelas perusahaan ini sudah ingkar janji," sambungnya

Pada kesempatan itu, Ilin Sumantri Perwakilan pekerja sekaligus tokoh masyarakat Rantau Harapan,  meminta PT SAP mempekerjakan kembali pekerja yang sebelumnya diberhentikan sepihak oleh pihak perusahaan. 

"Pekerja yang dipecat perusahaan ini adalah warga dari 3 desa sekitar perusaha, kita tahu kan, bahwa mereka bekerja bukan untuk membeli mobil, bukan untuk membangun ruko, ini murni untuk menfkahi anak dan keluarga mereka untuk makan," ujar Ilin. 

Selanjutnya Ilin  meminta kebijakan perusahaan untuk tetap menggunakan masyarakat sekitar sebagai pekerja,  dikarenakan pihak PT SAP sendiri disebut warga belum melunasi pembayaran ganti rugi lahan sejak 2016 lalu. 

"Bukan hanya soal ganti rugi lahan, janji plasma pun belum dipenuhi pihak perusahaan," lanjut Ilin sekaligus timpal Rohman selaku  Kades Sungai Lilin,

Lantaran tidak ada kejelasan pihak perusahaan terkait janji lahan plasma, pihak desa dan masyarakat pun terpaksa mencaplok tiga blok lahan perusahaan.
"Jadi bukan soal tenaga kerja, janji plasma pun belum ditepati oleh pihak perusahaan,"tambah Kades Sungai Lilin. 

Pihak perusahaan pun akhirnya memperbolehkan perwakilan pekerja dan tokoh masyarakat untuk melakukan mediasi

Di tempat yang sama Hendra asisten lapangan PT SAP mengatakan di hadapan perwakilan pekerja sebagai utusan Dia  mengungkapkan siap mempekerjakan kembali para pekerja tersebut. 
"Terkait pekerja, tetap kami pakai. Kebetulan besok masuk masa panen, semua akan kembali dipekerjakan," jelasnya.

Sementara, Feri Humas Humas PT SAP mengatakan permasalahan lahan plasma dan ganti rugi lahan, dia akan menyampaikan ke pihak manajemen perusahaan. 
"Akan kami sampaikan kepada manajemen, karena saya sendiri baru beberapa hari bekerja di sini," tandasnya . 

Di tempat yang sama Sebagai Aktivis  Arie Anggara didampingi Hardaya, meminta perushan agar lebih bijak dalam mengambil keputusan, karena dengan hadirnya perusahan diwilaya sendiri tentu akan membawah kemakmuran dan kesejahteraan khususnya bagi warga pribumi.
"Harapan kita PT SAP dapat menimbang dan memikirkan matang-matang dalam mengambil keputusan, jangan sampai ada pepatah Sapi Kelaparan diladang rumput". Tutup Arie.


Post: ReformasiRI.com
Penulis: Days/Aa

Share:

Tim Bermotor Sumsel Ajukan Banding ke PB PON Karena Jelas Dicurangi


PAPUA - Kemeriahan PON XX Papua yang diharapkan menjadi ajang adu prestasi terbaik dari 7.039 atlet dan 56 Cabang Olahraga hari ini dinodai dengan aksi kecurangan di Cabang Olahraga Bermotor.

Terbaru Kontingen Sumsel telah dicurangi pihak panitia dan tim juri Cabang Olahraga (Cabor) Bermotor kelas standar perorangan putra, Rabu (6/10/2021).


Karena kemenangan pembalap atas nama Radeta dirampas atlet lain asal Sulawesi Tengah, dengan nama Carlos. Padahal seharusnya yang bersangkutan harus digugurkan.


Semestinya Radeta mendapat medali perunggu. Tapi diputuskan Carlos yang dapat perunggu.

Menurut pelatih Bermotor Sumsel, Yuliansyah didampingi Asisten Manager Tim Bermotor Sumsel, Maryadi, kejadian tersebut bermula saat di race terakhir terjadi persaingan antara Radeta dan Carlos.



Dimana posisi Radeta di kanan pinggir aspal, sementa pembalap Sulteng itu sebelah kirinya.
Tiba-tiba Carlos itu mempet motor Radeta, sehingga sampai keluar aspal.


Namun sepeda motor tetap melaju. Sehingga sampai ke finish, motor Radeta tetap di luar aspal, namun tetap finish lebih dahulu masuk garis. Oleh panitia dan tim juri, Radeta dianggap tidak finish, dengan alasan sepeda motornya berada di luar aspal.


Keputusan itu pun ditolak Race Direktor, Edi Herison, namun tetap diputus tim juri yang menang Carlos.

“Kami protes, namun tidak digubris panitia dan tim juri. Padahal kami banyak saksi dan ada bukti videonya,” kata Maryadi. Atas kejadian itu, pihaknya sudah mengajukan banding ke PB PON, dan diharapkan diputus secepatnya.

Dalam lomba tersebut, meraih medali emas pembalap Papua, sementara perak diraih pembalap Jawa Tengah.
Protes dan banding tersebut didukung sepenuhnya tim KONI Sumsel. Ketum KONI Sumsel, Hendri Zainuddin berharap agar PB PON melihat kejadian itu secara objektif, sehingga tidak menciderai sportivitas olahraga dan menodai panggung olahraga di perhelatan PON XX Papua.


“Kita harus menjunjung tinggi nilai sportivitas olahraga. Karena itu kita juga tempuh jalan yang sudah digarsikan, banding ke PB PON,” katanya.


Sementara itu Yan Hariranto selaku Kabid Kesejahteraan Pelaku Olahraga KONI Sumsel bersama H Badaruddin dan juga mereka Tim Panitia untuk kab. Merauke yang berada di lapangan secara ekslusif mendukung penuh gugatan ke PB PON agar insiden kecurangan ini bisa dikenakan sanksi tegas dan menjadi pelajaran kedepannya. Ia juga tampak menguatkan atlet Bermotor Sumsel Radeta agar tetap semangat.

Sementara Radeta juga mengaku kecewa dengan keputusan tim juri tersebut. Karena jelas-jelas pembalap Sulteng melakukan kecurangan, dan saat finish pun dia lebih dahulu menyentuh garus finish. (Danaz)

Post: ReformasiRI.com
@CogaNews.co.id
Share:

Kades Sustriyanti: Tidak Gagal Stanting, Desa Sungai Pinang Laksanakan Bimtek KPM


Banyuasin - Dalam rangka peningkatan  kapasitas manusia,  Kepala Desa sungai Pinang laksanakan Pelatihan Kader Pembangunan e-HDW ( E - Human Development Worker) atau kata lain Kader Pembangunan Manusia Desa Sungai Pinang Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin. Senin,(04/10/2021) di Gedung Serbaguna Kantor Desa Sungai Pinang.

Hadir Camat Rambutan Mursal, Kasih PMD dan  Tenaga Pendamping Profesional Pemkab Banyuasin dan KPM Desa Sungai Pinang.

Sustriyanti Kepala Desa Sungai Pinang mengatakan, Pelatihan e-HDW bertujuan mencegah stunting atau gagal tumbuh janin dalam kandungan, dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan anak.

"Itu artinya, Bunda sudah harus memperhatikan kecukupan gizi sejak awal kehamilan. Stunting dapat terjadi sejak kehamilan jika terjadi hambatan pertumbuhan pada janin dalam kandungan, pastikan asupan makanan ibu hamil tercukupi agar janin berkembang dengan baik. Apabila asupan makanan ibu cukup dan tidak ada penyulit lain, umumnya janin akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Kecukupan asupan makanan ini, nantinya dapat dilihat dengan pertambahan berat janin yang sesuai dengan usia kehamilan". Ungkap Kades Sustriyanti.

Dia menambakan, agar ibu hamil memperhatikan pola makan yang sehat agar seperti empat sehat lima sempurna.

"Usahakan agar ibu hamil cukup mengonsumsi makronutrien seperti, karbohidrat, protein, dan lemak. Dalam hal ini, utamakan agar ibu hamil mendapat protein hewani. Diimbangi juga dengan mengomsumsi mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral yang terdapat dalam buah dan sayuran". Tambahnya


Selanjutnya ibu juga harus tahu cara memberikan asupan makanan agar anak tidak mengalami kemurangan gizi,

"Pencegahan stunting kemudian berlanjut ke periode menyusui. Bunda harus mengerti tentang cara pemberian ASI yang benar, agar anak tidak mengalami kurang gizi, khususnya gizi buruk." Tandasnya

Post: ReformasiRI.com
Penulis: Hardaya



Share:

Pelaku Gondol Mesin Jenset Masjid Istiqlal diserahkan Warga Ke Polisi

     Foto: Pelaku Heru saat di Mapolres Banyuasin

Banyuasin - Warga Desa Ujung Tanjung Serahkan Dua Pelaku Pelaku 362 Ke Mapolres Banyuasin, Karena Resahkam Warga.

Pasalnya pelaku Heru(±30) Bin Rosadi  dan Misrun(±40) Bin Ahya Udin gondol mesin jenset milik Masjid Istiqlal Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Banyuasin Tiga Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Jum'at (08/07/2022) Pukul
10.00 Wib.

Untuk Mempertanggungjawabkan perbuatanya, Kini Kedua Pelaku Misrun dan Heru Diamankan Ke Mapolres Banyuasin Guna dilakukan Penyelidikan.

Iwan Supriadi Kades Desa Ujung Tanjung mengatakan, demi mengamankan pelaku dari amukan masa dan juga memberikan efek jera untuk pelaku karena sudah meresahkan warga akhirnya kita serahkan ke pihak berwajib.

"Saat Pelaku Misrun dan Heru diamankan warga, kedua pelaku sempat mengakui perbuatannya dan pasrah untuk diserahkan kepihak berwajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya". Ungkap Kades.

Sekarang kedua pelaku lagi menjalani penyelidikan oleh pihak kepolisian Polres Banyuasin,  keduanya mengakui perbuatannya bahwa memang benar mencuri Mesin Jenset masjid Istiqlal Desa Ujung Tanjung.

"Dari pengakuan keduanya, kemudian bersama warga kedua pelaku kita serahkan ke Polres Banyuasin, Untuk menjalani proses hukum yang berlaku di Republik Indonesia" Tandas Kades

Kapolres Banyuasin AKBP Imam Syafi'i SIK, Kasat ResKirim  AKP Hary Dinar,S.I.K.  Anggota sedang bertugas sedang melakukan penyelidikan. (Dil/red)


Share:

Indonesia Award Magazine Kategori Most Innovative Berikan Penghargaan Kepada Direktur Kepatuhan Bank Aceh


Aceh - Direktur Kepatuhan Bank Aceh, Yusmaldiansyah, menerima penghargaan dari Indonesia Award Magazine.
Penyerahan penghargaan ini berlangsung dalam acara di Hotel Merucure, Jakarta, Sabtu (20/11/2021).

Pria yang telah tiga dasawarsa berkecimpung di bidang teknologi informasi dan regulasi perbankan itu meraih penghargaan untuk kategori Most Innovative dalam Inspiring Professional and Leadership Award 2021.

“Penghargaan ini saya persembahkan bagi seluruh karyawan dan karyawati Bank Aceh, pemegang saham, dan nasabah setia Bank Aceh, terutama nasabah Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang saat ini terus berjuang dan bangkit di tengah pandemi Covid-19,” ujar Yusmaldiansyah dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Minggu (21/11/2021). 

Ia mengatakan, penghargaan itu merupakan apresiasi yang patut disyukuri sekaligus semakin memotivasi dirinya memberikan konstribusi yang lebih baik bagi perkembangan industri perbankan di Aceh. 

Selain itu, apresiasi yang diberikan akan terus memacu Bank Aceh sebagai katalisator dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.   

“Kehadiran pandemi Covid-19 telah memberikan multiplier effect bagi seluruh sektor ekonomi.
Perbankan merupakan salah satu sektor yang paling sensitif.

Merumuskan strategi dan budaya kerja yang handal dengan menetapkan sistem dan prosedur yang tepat merupakan salah satu langkah yang mampu mendorong keberhasilan Bank Aceh menjadi Bank yang diperhitungkan di kancah nasional,” sebutnya.

Sementara itu, CEO Indonesia Award Magazine, Rafanara Pramudya, mengatakan program Indonesia Award Magazine merupakan penghargaan tahunan yang diberikan kepada tokoh-tokoh nasional dan juga tokoh tingkat lokal yang dinilai memiliki jasa besar dalam membangun Indonesia.

"Kami berharap dengan adanya program tahunan ini, dapat meningkatkan lagi daya saing anak-anak bangsa.

Dan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik lagi. Karena para penerima penghargaan ini tentunya dapat menularkan kebaikannya kepada lingkungan sekitarnya,” tandasnya.

Selain di bidang perbankan, kegiatan penghargaan Indonesia Award Magazine 4.0 dihadiri sejumlah pengusaha, birokrat, politisi, akedemisi, profesional dan lainnya. (Red/Tim)

Share:

Terkait Persoalan Ini, Ketua SYMD Angkat Bicara


Palembang | Beberapa hari lalu, tepatnya pada hari kamis (17/09/2021) pemerintah kabupaten Ogan Komering Ilir menerima Kunjungan Kerja pemerintah kabupaten Musi Banyuasin untuk memahami proses Resolusi Sengketa Lahan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui perubahan nomenklatur.

Terkait hal ini, Student Youth Movement for Democracy (SYMD) angkat bicara persoalan Pemkab Muba berkunjung ke Pemkab OKI berbagi tentang strategi resolusi sengketa lahan, Senin (20/09/2021).

Untuk diketahui, Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan luas wilayah 21.689,54 km² dan kepadatan 1.568 jiwa/km² memiliki 18 kecamatan dan 321 desa/kelurahan terdiri dari 308 desa dan 13 kelurahan. Wilayah yang paling luas adalah Kecamatan Tulung Selapan dengan luas 4.853,40 km². (dikutip dari wikipedia)

Menurut Rinaldi Davinci Ketua umum Student Youth Movement for Democracy (SYMD) selaku putra daerah kabupaten Ogan Komering Ilir mengatakan, pemerintah kabupaten OKI belum bisa dijadikan acuan untuk belajar menyelesaikan konflik sengketa lahan di kabupaten ogan komering ilir (OKI).

Dijelaskan Rinaldi, adapun beberapa kasus sengketa lahan yang masih berstatus konflik dengan masyarakat yakni;
1. PT BHP (Bintang Harapan Palma ) desa Lebung Hitam, Jeramba Rengas, desa Penanggoan Duren kecamatan Selapan.

2. PT Samora desa Selapan Timur dan Ujung Tanjung diduga masih ada lahan masyarakat diambil untuk jalan perusahaan.

3. PT BHM (Bumi Mekar Hijau) berkonflik masyarakat desa Riding kecamatan Pangkalan Lampan.

4. PT Rambang yang berkonflik dengan masyarakat kabupaten OKI.

5. Yang terbesar ialah Sinarmas dan OKI pulp group yang berkonflik 10.000 yang belum jelas pola kerja samanya Hampir di seluruh kecamatan yang ada di OKI.

“Beberapa kasus yang sampai hari ini belum di selesaikan konflik masyarakat dengan perusahan-perusahan yang ada di kabupaten ogan komering ilir . Sehingga implementasi dari program kehidupan belum jelas menyebabkan Masyarakat masih menuntut kejelasan itu,” ungkapnya.

Kemudian sambung Rinaldi, “kami lihat BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Ogan Komering ilir berjalan sendiri dan tidak terkoneksi dengan bupati serta tidak terpimpin penuh atas daerah yang pimpin oleh bupati. Harus nya kepemimpinan Bapak Bupati Iskandar SE, dalam dua periodenya menyelesaikan beberapa konflik bukan meninggalkan sejarah yang konflik dengan perusahaan selalu diingat oleh masyarakat Kabupaten OKI,” ujarnya. (Ari.A)

Post: ReformasiRI.com

Share:

Berita Populer