Wapres Ma’ruf Amin Kunjungi RTLH Desa Rimba Balai

Banyuasin – Rumah menjadi kebutuhan mendasar bagi manusia, kita menyebutnya kebutuhan primer. Bersanding bersama sandang dan pangan, papan yang berarti rumah menjadi kebutuhan pokok yang wajib menjadi pemenuhan utama kebutuhan manusia. Namun sayangnya tidak semua dari kita beruntung bisa mempunyai rumah yang layak huni, rumah yang menjadi tempat tinggal nyaman dan mampu memberikan perlindungan bagi semua anggota keluarga.

Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan rumah yang tidak memenuhi persyaratan rumah tidak layak huni, dimana kondisi bangunan tidak andal, luas tidak standar per orang, serta tidak mnyehatkan bagi penghuninya malah bisa jadi membahayakan. Termasuk diantaranya, pencahayaan alami kurang, sanitasi buruk, air belum memenuhi standar atau bahkan terletak didaerah yang membahayakan.

Kondisi RTLH pada akhirnya akan menganggu kesehatan anggota keluarga dan menjadi faktor pendukung lahirnya anak dengan kondisi stunting (terganggunya pertumbuhan anak akibat masalah gizi kronis). Pemerintah tentunya mempunyai peran besar untuk mengatasi persoalan masyarakat ini.


Di Kabupaten Banyuasin, tepatnya pada Desa Rimba Balai masih terdapat kawasan dengan kondisi Rumah Tidak Layak Huni. Dijelaskan Sekretaris Dinas PUTR Kabupaten Banyuasin, Ahmad Sabarudin, ST.,M.Si, pada kawasan itu kebanyakan rumah tangga merupakan masyarakat berpenghasilan rendah. “Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai buruh harian pada perkebunan kelapa sawit dengan pendapatan sekitar Rp.600 ribu” beber Ahmad. Dilanjutkan Ahmad, dengan jumlah KK yang mencapai 214 Kepala Keluarga, terdapat sekitar 98 KK yang tergolong rumah tangga miskin. Hal ini tentunya kemudian menjadi dasar pendukung kawasan ini tergolong kawasan kumuh, selain memang kondisi rumah yang semi permanen bahkan hampir roboh, juga masih banyak yang belum memiliki fsilitas MCK yang baik.

“Menjadi tugas pemerintah tentunya untuk memberikan bantuan stimulan agar masyarakat disana dapat berproses menuju rumah sehat” demikian ditambahkan Ahmad. Bantuan Stimulan yang dimaksud adalah salahsatunya dengan menerapkan metode padat karya tunai atau cash for work. Dengan metode ini selain dapat memperbaiki kondisi rumah juga mampu memberdayakan masyarakat dan membuka lapangan kerja di lokasi RTLH.

Beruntungnya masyarakat Desa Rimba Balai, kawasan tempat tinggal mereka tidak hanya mendapat perhatian dari Pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati Banyuasin. Namun dalam kesempatan puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 di Kabupaten Banyuasin yang akan digelar pada Kamis, (6/7) mendatang, Wakil Presiden RI, K.H Ma’ruf Amin, dijadwalkan akan datang langsung meninjau kondisi kehidupan masyarakat disana. Diharapkan kehadiran Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia ini akan menambah semangat masyarakat untuk meningkatkan kualitas kehidupannya menuju keluarga sejahtera.

(Diskominfo.SP / IKP)

Share:

Bupati Bangga, Ribuan Masyarakat Banyuasin Saksikan Band Ungu pada Penutupan Banyuasin Expo

Banyuasin - Bupati Banyuasin, H. Askolani, SH.,MH secara resmi menutup Banyuasin Expo dan Gelar Dagang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) dan Pameran Kabupaten Banyuasin dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-30 bertempat di Alun-alun Kota Pangkalan Balai, Kamis (06/07/2023) malam.
Kemeriahan acara Band Ungu pada puncak penutupan Banyuasin Expo sukses digelar oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin, terbukti pesta rakyat yang dikomandoi sang vokalis Pasha Ungu itu telah berhasil menghibur ribuan masyarakat Kabupaten Banyuasin meskipun sempat diguyur hujan, tetapi hal itu tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk hadir langsung menyaksikan hiburan grup band hitz ini.

Pada moment ini, orang nomor satu di Bumi Sedulang Setudung H. Askolani menyampaikan atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin mengucapkan ribuan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Banyuasin yang telah membantu atas suksesnya peringatan Harganas dan Pagelaran Banyuasin Expo. “Tidak terasa saya dan pakde Slamet (Wabup) sudah memimpin Kabupaten Banyuasin selama 5 (lima) tahun tentunya masih banyak keinginan dan harapan yang ingin dicapai,” ungkapnya.


“Moment langka dan kesempatan kita menjadi tuan rumah Harganas tentunya suatu kebanggaan untuk kita semua, dimana tamu undangan yang hadir kurang lebih 20.000 dari 514 Kabupaten Kota untuk menyaksikan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Kabupaten Banyuasin. Besar harapan kami agar masyarakat Kabupaten Banyuasin bisa tetap hidup guyub, rukun dan kompak,” jelasnya.

Sementara itu, Plt. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Nopran, S.Pd.,M.SI mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu atas keberhasilan kita menjadi tuan rumah di peringatan Harganas Ke-30 dan juga ucapan luar biasa untuk EO PT Garindo Media Tama yang telah sukses menjalankan event penting dalam penutupan Banyuasin Expo.

“Adanya kegiatan Banyuasin Expo ini kita bisa memperkenalkan daerah Kabupaten Banyuasin lewat kuliner, wisata dan ciri khas dari daerah kita. Melalui event ini tentunya bisa membantu roda perekonomian masyarakat Kabupaten Banyuasin dan bisa membuka peluang-peluang usaha untuk para UMKM dan UPPKA,” katanya.
(Diskominfo/IKP).
Share:

Bupati Banyuasin Dianugerahi Wapres Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wira Karya pada Puncak Peringatan Harganas ke-30

Banyuasin —Dalam perayaan Puncak Peringatan Harganas ke-30 tahun 2023 ini, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin memberikan tanda jasa Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wira Karya, di Halaman Kantor Bupati Banyuasin, Jl. Ligkar Sekojo No. 1, Kedongdong Raya, Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (06/07/2023).
Satyalancana Pembangunan adalah tanda kehormatan yang diberikan Presiden Republik Indonesia kepada warga negara Indonesia yang berjasa besar dalam lapangan pembangunan negara secara umum maupun pada bidang tertentu. Sementara, Satyalancana Wira Karya diberikan Presiden kepada setiap warga negara Indonesia, yang telah memberikan darma baktinya yang besar kepada negara hingga dapat dijadikan tauladan bagi orang lain.


Adapun Satyalancana Pembangunan diberikan kepada Gubernur Sumsel Herman Deru. Sementara, Satyalancana Wira Karya diberikan kepada 32 penerima, salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Mendampingi Wapres dalam acara ini Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Robikin Emhas, dan Arif Rahmansyah Marbun, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma dan Sukriansyah. (SK-BPMI, Setwapres)
Share:

Wapres Inginkan Generasi Muda bebas Stunting yang dapat Guncang Dunia

Banyuasin – Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Berikut adalah sebuah kalimat legenda yang sempat dipekikkan oleh bapak bangsa, Bung Karno. Melalui semangat tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pun ingin membangkitkan kembali semangat kepemudaan melalui sumber daya manusia yang sehat untuk membangun bangsa dan negara.

“Presiden Soekarno pernah berujar, “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan aku guncang dunia”. Saya pun meyakini, insya Allah, generasi muda Indonesia mampu menghasilkan karya dan prestasi yang mengguncangkan dunia,” tegas Wapres saat menghadiri Puncak peringatan ke-30 Hari Keluarga Nasional (Harganas), di Kabupaten Banyuasin, Senin (06/07/2023).
Wapres menilai, pemuda hebat ini dapat tumbuh dari anak-anak yang diasuh dan dididik oleh keluarga yang kuat. Oleh karena itu, peran keluarga bagi masyarakat dan negara sangat penting.

“Keluarga sebagai sel esensial utama dari masyarakat”.

“Secara internal, keluarga melahirkan generasi sehat. Secara eksternal, keluarga menumbuhkan masyarakat dan negara yang hebat,” imbuhnya.

Di sisi lain, Wapres juga menuturkan bahwa masyarakat yang rapuh salah beberapa diantaranya ditandai oleh tingginya prevalensi stunting, maupun karakteristik kerapuhan lainnya seperti sikap saling curiga, sulit bekerja sama, kurang memperjuangkan kejujuran, dan melapuknya nilai-nilai integritas. Hal tersebut pun salah satunya dapat terjadi dari keroposnya bangunan pada tingkat keluarga.

Untuk itu, pada peringatan Harganas ke-30, Wapres mengingatkan kepada semua lapisan masyarakat untuk memperkuat peran di dalam keluarga, agar menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan dapat berjuang mengisi kemerdekaan bangsa.

“Maka pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 ini, saya titip kepada seluruh keluarga Indonesia untuk terus memperkokoh peranan keluarga dalam mencetak generasi penerus yang bebas stunting, fisiknya, mentalnya maupun kehidupannya. Kelak mereka menjadi generasi yang mampu mengguncang dunia, seperti yang diucapkan oleh Presiden Soekarno,” pungkas Wapres. Banyuasin – Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Berikut adalah sebuah kalimat legenda yang sempat dipekikkan oleh bapak bangsa, Bung Karno. Melalui semangat tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pun ingin membangkitkan kembali semangat kepemudaan melalui sumber daya manusia yang sehat untuk membangun bangsa dan negara. (RN, BPMI – Setwapres)
Share:

Cegah Stunting, Wapres Minta Keluarga Indonesia Prioritaskan Kebutuhan Gizi Anak dan Sanitasi

Banyuasin —Statistik PBB 2020 mencatat, lebih dari 149 juta (22%) balita di seluruh dunia mengalami stunting, dimana 6,3 juta balita stunting adalah balita Indonesia. Menurut UNICEF, stunting disebabkan anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan, dan sanitasi yang buruk.

Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%, sementara target yang ingin dicapai adalah 14% pada 2024. Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk mencapai target yang telah ditetapkan, salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga.

“Keluarga menjadi aktor kunci dalam mengatasi sebab-sebab stunting tersebut. Keluarga mesti memiliki kesadaran untuk memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak, termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika menghadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun 2023, di Halaman Kantor Bupati Banyuasin, Jl. Ligkar Sekojo No. 1, Kedongdong Raya, Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (06/07/2023).


Lebih jauh Wapres mengingatkan, masalah stunting bukan semata persoalan tinggi badan, namun yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah dalam persaingan.

“Anak stunting memiliki badan dan otak yang stunting. Anak stunting memiliki kehidupan yang stunting pula,” ujar Wapres mengutip UNICEF.

Selain itu, tambahnya, dampak penuh dari stunting di masa kecil kemungkinan baru terjadi pada tahun-tahun yang akan datang, dan dikhawatirkan sudah terlambat untuk diatasi.

“Oleh sebab itu, kita mesti serius melakukan upaya menurunkan angka stunting di negara kita,” tegasnya kembali.

Terkait makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Wapres menekankan, Indonesia sangat kaya akan potensi pangan lokal. Untuk itu, ia meminta potensi tersebut harus dioptimalkan pemanfaatannya mulai dari tingkat keluarga.

“Bagi keluarga yang memiliki anak remaja, agar dipastikan remaja kita mempunyai perilaku hidup dan pergaulan yang sehat,” imbaunya.

Di sisi lain, Wapres mengingatkan, saat ini pernikahan anak masih relatif tinggi. Untuk itu, ia menegaskan agar pernikahan anak harus dihindari karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, termasuk berisiko lebih tinggi menghasilkan anak stunting.

“Saya juga meminta keluarga untuk memanfaatkan layanan di posyandu dan puskesmas untuk memantau kesehatan ibu hamil, serta pertumbuhan dan perkembangan anak,” pinta Wapres.

“Selain itu, saya harap keluarga Indonesia terus memperkaya pengetahuan tentang pemenuhan gizi dan pengasuhan anak agar optimal. Saya minta petugas kesehatan untuk menyediakan informasi yang mudah dipahami dan lengkap terkait hal tersebut, baik secara langsung maupun melalui portal-portal digital,” tambahnya.

Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar seluruh keluarga Indonesia terus meningkatkan peran untuk mewujudkan Indonesia bebas dari stunting.

“Maka pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 ini, saya titip kepada seluruh keluarga Indonesia untuk terus memperkokoh peranan keluarga dalam mencetak generasi penerus yang bebas stunting, fisiknya, mentalnya maupun kehidupannya. Kelak mereka menjadi generasi yang mampu mengguncang dunia, seperti yang diucapkan Presiden Soekarno,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan, Sumsel khususnya Kabupaten Banyuasin, ditunjuk sebagai Tuan Rumah Peringatan Harganas ke-30 atas prestasinya yang telah berhasil menurunkan angka stunting di daerah tersebut, yakni dari 24 persen menjadi 18,6 persen.

“Angka ini didapat bukan serta merta hadir begitu saja, tapi berkat kerjasama dan goto royong dan pembinaan dari BKKBN, Menkes, juga tentu kekuatan para bupati dan walikota, serta tim penggerak PKKnya. Ini tentu kerja nyata yang berhasil di hargai,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan, bahwa tantangan yang dihadapi keluarga Indonesia saat ini bukanlah ledakan penduduk, melainkan masih terjadinya kesenjangan dan bagaimana meningkatkan kualitas, khususnya percepatan penurunan stunting.

“Untuk itu Harganas tahun 2023 ini mengusung tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju,” sebutnya.

Sebagai informasi, Harganas dicanangkan Presiden Soeharto pada 29 Juni 1993 di Provinsi Lampung. Pada 15 September 2014, diterbitkan Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014 yang menetapkan tanggal 29 Juni sebagai Harganas.

Mengambil tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting, Untuk Indonesia Maju”, peringatan Harganas tahun ini diikuti kerja keras pemerintah dan berbagai pihak dalam upaya melakukan percepatan penurunan stunting. Pemerintah telah menargetkan prevalensi stunting menjadi 14 persen tahun 2024, dimana pada 2019 mencapai 27,6 persen (Riset Kesehatan Dasar 2019) dan di 2023 turun menjadi 21,6 persen.


Dalam acara ini, dilakukan Pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Provinsi Sumsel dan Kabupaten Banyuasin oleh Kepala BKKBN.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Riyco Amehza Daniel, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad,! Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Aris Marfai, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, Bupati Banyuasin Askolani, serta walikota dan bupati seluruh Indonesia.

Sementara Wapres didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Robikin Emhas, dan Arif Rahmansyah Marbun, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma dan Sukriansyah. (SK-BPMI, Setwapres)

Share:

Senam Jantung Sehat Bersama Bucin’s Cianjur PKK 5 Ilir Palembang dan Bacaleg Partai PKB Rosa Rosmilah, Bacaleg Partai Perindo Renny dan Asmara Yanti

Palembang - Olahraga Merupakan salah satu untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Jadi untuk menjaga kesehatan tubuh, Maka Kelompok senam Bucin's Cianjur PKK 5 Ilir. Yang di lakukan di Halaman Rumah Yuli Jalan Bambang Utoyo/lorong Cianjur 3 RT 23 5 Ilir Palembang, Rabu  (05/07/2023).

Kelompok Senam Bucin's Cianjur PKK 5 Ilir Palembang dengan di pimpin instruktur Welis dan Penasehat Kartini/ Uji Kartini,  sebanyak 45 Anggota. Dan di lakukan setiap Rabu jam 4 sore. Yang di Ketua Kelompok senam Yeni Windari. Serta Organisasi Gema Wasri Bacaleg Partai PKB Rosa Rosmilah/Ocha, Renny Sepriyanti  Partai Perindo dan Asmara Yanti Partai Perindo

Ketua kelompok Senam Bucin's Yeni Windari di dampingi instruktur Welis mengatakan, kami melakukan senam jantung sehat setiap Rabu sekitar jam 4 sore.

Lebih lanjut, Kami melakukan senam ini untuk menjalin silaturahmi antar kelompok Senam dan menjaga kekompakan sesama anggota senam.

" Harapannya semoga silaturahmi tetap terjaga dan selalu di berikan kesehatan tubuh kita serta kemurahan rezeki para anggota senam,"pungkasnya (Dil)

Share:

Tokoh Muda: HARGANAS 30 Banyuasin Jangan Ceremony Harus Start Progres Signifikan Nyata


Oleh: Ulil Mustofa Eks Ketua Umum HMI dan Sekjend Himpunan Mahasiswa Banyuasin

Tokoh Muda: HARGANAS 30 Banyuasin Jangan Ceremony Harus Start progres Signifikan Nyata


Sebagai Tuan Rumah Harganas ke 30 Kabupaten Banyuasin Luas 11.875 km2 di mana terdapat beberapa suku yang menetap di kabupaten ini, antara lain Jawa, Madura, Bugis, Bali dan Penduduk asli Melayu Banyuasin (Melayu Pesisir). 

Sebagai wilayah yang memiliki kemajemukan dan hegemoni penduduk merupakan gambaran miniatur dari bangsa Ini dengan Mengusung Tema " Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju" 

Ulil Mustofa sebagai Salah satu Aktivis dan Tokoh Muda di Banyuasin menyampaika masukan terkait Harganas jangan Hanya ajang Ceremonyal Belaka namun harus sebagai langkah yang terus berprogres Sustainable Signifikan terhadap Keluarga Bebas Stunting perlu Grand Desain gagasan pemikiran yang harus aplikatif dan ditularkan program setiap level tersusun di sub-sub keluarga sampai keplosok desa hingga sampai untuk Indonesia Maju.

Ulil yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum HMI dan Sekjend Himpunan Mahasiswa Banyuasin mengatakan upaya memasyarakatkan Harganas perlu lebih dioptimalkan agent-agent dan keterlibatan kekompakan seluruh elemen masyarakat pun sangat mempengaruhi dalam sebuah lingkungan yang sehat. 

Harganas juga kerap diidentikkan dengan program Keluarga Berencana (KB). Padahal, lebih dari itu, Harganas harus dijadikan momentum untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dalam keluarga.

Peringatan Harganas menjadi upaya untuk mengingatkan dan merekatkan seluruh masyarakat Indonesia dalam bingkisan Bhineka tunggal Ika diingatkan mengenai pentingnya peran sebuah keluarga. Keluarga dinilai memiliki peranan dalam upaya memantapkan ketahanan nasional. Dari keluarga-lah, kekuatan dalam pembangunan bangsa akan muncul.

Selain itu, Harganas juga ditujukan untuk menghidupkan kembali fungsi-fungsi yang ada dalam keluarga. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 menjelaskan bahwa ada delapan: 

1. Fungsi Agama
Agama adalah kebutuhan dasar setiap orang untuk menjalani kehidupan bermasyarakat. Itulah sebabnya, keluarga seharusnya menjadi tempat pertama ditanamkannya nilai-nilai agama. Bagi anak yang baru lahir, agama dalam keluarga biasanya langsung menjadi identitas seorang anak. Apabila anak ingin menganut ajaran agama lainnya, tentu itu kondisi yang wajar. Kewajiban Mama dan Papa sebagai orangtua hanya mengajakan setiap anggota keluarga untuk melaksanakan ibadah dengan keyakinan penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilai agama akan mengajarkan anggota keluarga untuk memahami pentingnya toleransi dalam beragama.

2. Fungsi sosial budaya
Nilai sosial budaya sangat perlu ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Nilai-nilai sosial budaya akan menjadi bekal untuk berinteraksi, beradaptasi, hingga bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat. Nilai sosial budaya mencakup bagaimana seorang anak bersikap dan berperilaku agar mudah beradaptasi dengan perubahan. Nilai sosial budaya akan menjadi benteng sekaligus parameter sebuah keluarga terhadap perbedaan nilai budaya keluarga lain.

3. Fungsi cinta kasih
Keluarga harus menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dengan memberikan perhatian antar anggota keluarga. Cinta dan kasih sayang harus dipupuk sejak dini untuk melahirkan ikatan batin yang kuat. Nilai-nilai kasih sayang akan membuat anggota keluarga saling membantu dan mendorong anggota keluarga lainnya saat sedang mengalami kesulitan untuk keluar dari konflik tersebut. Nilai cinta dan kasih sayang juga landasan yang kokoh bagi setiap individu untuk mengatasi masalah tanpa memicu konflik baru.

4. Fungsi perlindungan
Keluarga menjadi “tempat pulang” jika mengalami masalah. Artinya, keluarga dapat memberikan perlindungan dan tempat bernaung bagi seorang individu yang sedang memiliki masalah. Itulah sebabnya, keluarga seharusnya mengajarkan arti saling melindungi dan mengoptimalkan potensi setiap individu. Sehingga setiap anggota merasa memiliki “rumah” untuk berlindung dari tindakan-tindakan yang kurang menyenangkan di lingkungan masyarakat.
Tentunya untuk membreak down Bagi setiap orang, dimulai dari tahapan ingin membina. Keluarga yaitu menikah ,kerap diasosiasikan dengan memiliki keturunan semata ternyata lebih dari itu untuk membangun peradaban Bangsa. menikah adalah terjalinnya sebuah hubungan antar dua individu, sehingga kehadiran anak memang menjadi keputusan bersama dua individu tersebut dalam keluarga.

5. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi tidak hanya diartikan sebagai hubungan seksual untuk menghadirkan anak atau memuaskan nafsu semata. Fungsi reproduksi juga mencakup pendidikan seksual pada anak hingga seksualitas yang sehat dan berkualitas. Hal ini bertujuan mencegah seks tidak sehat yang membahayakan kesehatan anak atau anggota keluarga. Seks tidak sehat justru memicu penyakit seks menular dan kehamilan di luar nikah.

6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Fungsi sosialisasi dan pendidikan memiliki makna keluarga merupakan tempat pertama seorang anak belajar tentang nilai-nilai kehidupan. Seorang individu harus belajar mengembangkan proses interaksi, sosialisasi, dan norma-norma kehidupan dari keluarga. Fungsi sosialisasi dan pendidikan akan menjadi bekal untuk menjalani kehidupan di masa depan. Fungsi pendidikan juga mengajarkan seorang anak cara berinteraksi dengan teman di sekolah.

7. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi memiliki peranan penting untuk menjaga ketahanan keluarga. Lingkungan keluarga sebaiknya menjadi tempat membina dan mengatur keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Setiap individu juga mendapat kebutuhan hidup yang layak di keluarga misalnya makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya. Dengan cara itu, setiap individu dapat memiliki ilmu cara mengatur keuangan untuk mempertahankan hidup.

8. Fungsi pembinaan lingkungan
Sebuah keluarga harus memiliki fungsi pembinaan lingkungan. Artinya, setiap individu diajarkan cara berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar, baik lingkungan fisik atau sosial. Interaksi diperlukan agar setiap anak atau anggota keluarga bisa peduli terhadap sesama maupun kelestarian alam.

Tak hanya Indonesia, beberapa negara lain juga memiliki peringatan serupa. Amerika Serikat mengenalnya dengan istilah Family Day, yang diperingati pertama kali pada Agustus 1978. Afrika Selatan juga tercatat memiliki Hari Keluarga sejak 1995.

Sementara warga Australia juga kerap merayakan Hari Keluarga pada setiap hari Selasa pekan pertama bulan November. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah menetapkan 15 Mei sebagai Hari Keluarga Internasional pada 1994. Meski dirayakan secara berbeda, namun pada dasarnya Hari Keluarga dimaknai sebagai momen berkumpulnya anggota keluarga untuk saling mendekatkan diri satu sama lain.

Momentum Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXX digunakan sebagai ajang sosialisasi dan optimalisasi fungsi keluarga. Yaitu agama, sosial, cinta kasih melindungi reproduksi, pendidikan, ekonomi. Dan diharapkan semua pihak akan memberikan edukasi pentingnya KB di lingkungan keluarga dan masyarakat di Kabupaten Banyuasin.

Esensi dari peringatan Harganas tahun 2023 Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju . Yakni keluarga yang melakukan perencanaan kehidupan berkeluarga dengan baik dan menerapkan asah, asih, dan asuh sebagai cerminan 8 (delapan) fungsi keluarga. 

Oleh karena itu, memaknai Harganas 2023 tidak terlepas dari upaya menggugah kesadaran dan kepedulian masyarakat maupun seluruh keluarga di Indonesia untuk berupaya memperbaiki kualitas diri, melalui optimalisasi 8 fungsi keluarga serta perencanaan kehidupan berkeluarga secara berkelanjutan. 

Dalam rangka mempercepat mrwujudkan Indonesia maju dan Banyuasin akan terkenang dalam Proses Peradaban Bangsa Madani Gemahripah loh jinawi baldatun Thoyyibatun wa robbun Gofur.

Post: Www.ReformasiRI.com ,  ReformasiRI
Share:

Wabup Buka Seminar Nasional Keluarga Bebas Stunting

Banyuasin – Wakil Bupati Banyuasin H. Slamet Somosentono, SH membuka Seminar Nasional Nutrisi Dancow dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional 2023, bertajuk Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju yang diselenggarakan oleh PT. Nestle Indonesia di Gedung Auditorium Pemkab Banyuasin Selasa (04/07/2023).

Dalam seminar yang berlangsung di Gedung Auditorium Lingkungan Pemkab Banyuasin ini menghadirkan narasumber antara lain, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2PAP2KB) Kabupaten Banyuasin Dra. Hj. Yosi Zartini, MM, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banyuasin Dr. dr. Hj. Rini Pratiwi, M.Kes, dan Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ali Khomsan, MS.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Banyuasin H. Slamet Somosentono menjelaskan, Permasalahan Stunting Merupakan Perioritas Nasional. Stunting Yang Telah Terjadi Apabila Tidak Diimbangi Dengan Catch UP Growth (Tumbuh Kejar) Mengakibatkan Menurunya Pertumbuhan. Stunting Merupakan Masalah Kesehatan Masyarakat Yang Berhubungan Dengan Meningkatnya Resiko Kesakitan, Kematian Dan Hambatan Pada Pertumbuhan Baik Motorik Maupun Mental.

“Sejalan Dengan Tema Harganas 2023 Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju, Untuk Itu Kepada Para Bunda Untuk Dapat Menanamkan Kebiasaan Baik Didalam Keluarga untuk mencegah stunting,” ucapnya.

Dirinya mengharapkan dengan adanya acara Ini para bunda berkomitmen untuk terus mendukung dalam setiap langkah mendampingi tumbuh kembang anak agar mereka tumbuh menjadi apapun yang di Inginkan Melalui dukungan gizi, stimulasi dan cinta kasih.

“Untuk itu diperlukan perbaikan pola makan dan pola asuh anak serta dengan menurunnya angka prevalensi stunting artinya Masyarakat Dan Pemerintah Berhasil,” tegasnya.

Share:

Berita Populer