Pembentukan Panitia Konferkab PWI Banyuasin 2025-2028, Syaifudin Zuhri Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua

SIARAN PERS
Panitia Konferkab PWI Banyuasin

Pembentukan Panitia Konferkab PWI Banyuasin 2025-2028, Syaifudin Zuhri Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua

ReformasiRI.com, Banyuasin – Rapat pembentukan panitia Konferensi Kabupaten (Konferkab) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuasin untuk masa bakti 2025-2028 telah digelar di Sekretariat PWI Banyuasin, Pangkalan Balai, Selasa (27/5/2025).
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua PWI Banyuasin, Asnaini Khamsin, didampingi Sekretaris Malyadi dan Bendahara Kurnia Efrida Yanti serta jajaran pengurus lainnya. Dalam rapat tersebut, secara aklamasi, Syaifudin Zuhri (Udin) terpilih sebagai Ketua Panitia Konferkab PWI Banyuasin.

“Alhamdulillah, panitia telah terbentuk. Selanjutnya, seluruh proses dan teknis Konferkab akan menjadi kewenangan penuh panitia,” ujar Asnaini dalam sambutannya.

Usai pemilihan, rapat dilanjutkan dengan penyusunan struktur kepanitiaan serta pembahasan awal terkait persyaratan calon ketua dan tata tertib pelaksanaan Konferkab, yang disusun mengacu pada Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PDPRT) PWI.

Ketua Panitia, Syaifudin Zuhri, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan sosialisasi kepada anggota PWI Banyuasin terkait ketentuan dan mekanisme pencalonan.

“Kita berharap calon ketua yang maju benar-benar serius dan berkomitmen untuk membesarkan organisasi,” tegas Udin.

Adapun waktu pelaksanaan Konferkab PWI Banyuasin akan ditentukan dalam rapat lanjutan panitia yang dijadwalkan dalam waktu dekat.

Panitia berkomitmen menyelenggarakan Konferkab secara demokratis, transparan, dan sesuai dengan aturan organisasi demi menjaga marwah PWI sebagai wadah profesionalisme wartawan. (Red)

Share:

Muhammad Sayuti, S.H Hadiri Haflah Milad ke 75 dan Wisudah Akhir Kelas Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

ReformasiRI.com |Ogan Ilir _ kegiatan Haflah Milad ke 75 dan Wisudah Akhir Kelas Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (PPRU) Sakatiga yang bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) PPRU Sakatiga.
Kegiatan Haflah dan Wisudah kali ini dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Drs H Edward Candra, M.H, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, SH, M.Si. Mudir Ponpes Raudhatul Ulum, KH Tol'at Wafa Ahmad LC, Ketua fraksi DPRD PKS Provinsi Muhammad Toha, S.Ag, Ketua Fraksi PKS DPRD Ogan Ilir, Muhammad Sayuti, S.H., Ketua MUI Provinsi Sumsel, Aflatun Muchtar, Kepala Kemenag OI, H. Wahidin, serta banyak tokoh masyarakat dan segenap pejabat publik lainnya

Dalam sambutannya, KH. Tol’at Wafa Ahmad, Lc selaku Mudir Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga menyampaikan bahwa ada 654 orang jumlah santriwan dan santiwati dari berbagai tingkatan yang di wisuda hari ini. Mereka adalah generasi lulusan terbaik PPRU yang siap berkontribusi untuk masa depan bangsa. Terbukti saat ini telah banyak dari mereka yang akan di wisudah telah dinyatakan di terima di berbagai kampus ternama di dalam negeri maupun luar negeri. 

Fraksi PKS DPRD Ogan Ilir, melalui Ketua Fraksinya Muhammad Sayuti, S.H. mengucapkan selamat atas dilaksanakannya Haflah Milad ke 75 dan Wisudah Akhir Kelas Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (PPRU) Sakatiga. Kita mengucapkan terimakasih kepada pihak PPRU yang telah mengundang kita diacara ini. Kita sangat terharu serta merasa bangga melihat para santriwan dan santriwati yang di wisudah hari ini. Mereka harus kita doakan agar dapat menjadi batu bata penyokong bangkitnya kejayaan islam yang rahmatan lil'alamin.

Ditengah kondisi kehidupan masyarakat seperti sekarang ini, tentu menyekolahkan anak di pondok pesantren adalah pilihat tepat bagi para orang tua. Sebab keberadaan ponpes dapat menjadi rumah dalam penyelamatan aqidah, moral, akhlaq dan pengawalan syariat Islam, serta sarana dalam mengintegrasikan ilmu agama dengan pengetahuan umum. Sehingga selain ahli dibidang agama, lulusan ponpes nantinya juga memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan di dunia kerja. 

Muhammad Sayuti, S.H. yang juga merupakan Wakil ketua Komisi IV DPRD Ogan ilir ini, menyakini bahwa di usia PPRU yang ke 75 tahun, Ponpes ini telah banyak melahirkan generasi yang berprestasi dan lulusan yang menjadi para pejabat di berbagai instansi pemerintahan maupun swasta serta dibidang profesi lainnya. Tentunya keberadaan PPRU telah banyak pula memberikan kontribusi dan sumbangsi pemikiran bagi perbaikan dan kemajuan ummat.

"Saya selaku wakil rakyat, benar-benar menaruh harapan besar kepada segenap keluarga besar PPRU baik kepada santri dan santriwati yang baru saja di wisuda maupun kepada segenap alumni PPRU dimana saja. Kita berharap agar keluarga besar PPRU mampu menjadi garda terdepan dalam penyebarluasan dakwah islam, perbaikan akhlak dan moral serta terus berkontribusi pemikiran dalam kemajuan bangsa dan negara indonesia, khusunya di Kabupaten Ogan Ilir yang kita cintai ini," pungkasnya.


Share:

A Magical Journey of 9 Years, Hut Clemen Baby Shop Hadirkan Warna Baru

ReformasiRI.com |Palembang _ Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)  Clemen Baby Shop yang ke-9 tahun. 
Turut hadir dalam pembukaan acara  Novi Tjen founder Clemen Baby Shop, serta Frangky Lantong Head of Sales PT Interbat. Selain itu, Samantha Tivani dan Khansa Arumi Malika Abiyasa, cucu ketiga Gubernur Sumatra Selatan, yang akrab disapa Fine.

Tentu saja di usianya yang Ke-9 tahun, banyak hal yang dilalui oleh Clemen Baby Shop, mengingat di tahun 2020 hingga 2023 Indonesia dilanda pandemi covid 19 yang membuat banyak pelaku harus menutup usahanya, namun Clemen Baby Shop mampu melewati itu semua yang menandakan setiap program dan kualitas produk telah menjadi pilihan tersendiri bagi para orang tua.

Seperti yang diungkapkan oleh Novi Tjen Founder Clemen Baby Shop, bahwa usahanya dirintis melalui perjuangan panjang.

" Tentu saja pencapaian Clemen Baby Shop tidak didapat dengan mudah semuanya melalui proses dan perjuangan yang tidak mudah", Novi Tjen

Dilanjutkannya, Bertahan ditengah gempuran perekonomian yang tidak pasti seperti saat ini bukanlah hal yang mudah, selain konsitensi dalam memberikan produk - produk terbaik, pelayanan terbaik kepada konsumen merupakan salah bentuk keseriusan kami.


Bahkan dalam kesempatan ini Novi juga mengungkapkan bahwa konsistensi dan pelayanan yang menjadi kunci sukses, memahami dan mampu menghadirkan solusi.

" Tentu saja ini bukanlah sekedar sebuah usaha, mencoba memahami dan mampu menghadirkan solusi bagi konsumen merupakan bentuk kesungguhan kami kepada orang tua", tegasnya

Novi mengungkapkan bahwa kegiatan pada hari telah dipersiapkan secara serius karena membutuhkan waktu 3 tahun.


" Untuk lebih menunjukkan keseriusan kami dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, kegiatan expo hari ini pun membutuhkan waktu 3 tahun agar dapat terlaksana secara maksimal", beber Novi Tjen Founder Clemen Baby Shop

Menutup perbincangannya Novi Tjen mengatakan bahwa kegiatan ini pun Clemen Baby Shop Expo menawarkan berbagai promo.

" Sesuai dengan tema A Magical Journey of 9 Years, pada peringatan HUT ke-9, Clemen Baby Shop pun menawarkan berbagai macam promo seperti buy 1 get 1 free, promo bundling serta kesempatan bagi pengunjung untuk mencoba atau mencicipi produknya", tandas Novi Tjen Founder Clemen Baby Shop. 
(Cha) 
Share:

Didatangi Wartawan dan Komite, Kepsek SMPN 34 Palembang Enggan Mengaku Jabatan, Sikap Arogan Disorot!

Didatangi Wartawan dan Komite, Kepsek SMPN 34 Palembang Enggan Mengaku Jabatan, Sikap Arogan Disorot!
Palembang, ReformasiRI.com – Etika dan sikap terbuka seharusnya menjadi bagian tak terpisahkan dari sosok pemimpin pendidikan. Namun hal tersebut tampaknya tidak tercermin dari perilaku Maya Sari Yuningsih, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SMP Negeri 34 Palembang.

Kunjungan silaturahmi dan komunikasi yang dilakukan oleh Nia, Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Banyuasin sekaligus pimpinan media, bersama LS yang juga anggota komite sekolah, justru berbuah kekecewaan. Keduanya datang ke SMPN 34 Palembang pada Kamis (22/05/2025) sekitar pukul 09.00 WIB untuk menanyakan prosedur penerimaan siswa baru (SPMB) 2025, mengingat ada keluarga mereka yang berasal dari luar Provinsi Sumatera Selatan.

Awalnya, mereka diterima oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Margianti, S.Pd., dan dipersilakan duduk di ruang tamu. Namun, tak lama kemudian, keduanya diminta berpindah ke luar ruangan tanpa alasan jelas. Selanjutnya, mereka diarahkan oleh seorang guru untuk menunggu di depan ruang Kepala Sekolah.

Ironisnya, meski mereka sudah duduk di luar ruang Kepala Sekolah, terdengar suara keributan dari dalam ruangan. Setelah diperhatikan, ternyata sang Kepala Sekolah tengah berbincang dengan beberapa guru di dalam ruangan yang sama.

Nia kemudian berulang kali menanyakan siapa Kepala Sekolah yang sebenarnya, namun Maya justru enggan mengaku dan hanya mengatakan, “Saya sedang beres-beres, tangan kotor.” Setelah ditekan beberapa kali, barulah Maya Sari Yuningsih mengakui dirinya sebagai Kepala Sekolah.

Situasi kian memanas saat LS terlibat adu argumen dengan Margianti, yang masih bersikukuh mengatakan bahwa Kepala Sekolah sedang sibuk dan menyarankan agar mereka datang kembali keesokan harinya.

“Kami merasa sangat disepelekan. Apakah karena kami tidak mengungkapkan identitas pekerjaan kami, maka bisa dengan mudah diperlakukan tidak hormat seperti ini?” ujar Nia geram.

Nia menilai, sikap tertutup dan arogansi Maya menunjukkan ketidaksiapan dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Sekolah. “Mungkin karena tidak berniat serius menjabat, makanya enggan memperkenalkan diri secara langsung,” ujarnya lagi.

ReformasiRI.com telah mencoba menghubungi Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Palembang, Kaplatul Dahlia, untuk mengonfirmasi kejadian ini. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak dinas.

Kasus ini mencerminkan pentingnya reformasi dalam sikap dan etika pejabat pendidikan di lingkungan sekolah. Masyarakat berharap kejadian seperti ini tidak terulang dan menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan Kota Palembang. (key/ef)

Share:

Dr. Hj. Syifa Fauzia Melantik Ketua PW BKMT Provinsi Sumsel Dr. Hj. Halifah Periode 2025-2030

ReformasiRI.com |Palembang _ Dr. Hj. Syifa Fauzia, M. Arts selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) melantik Dr. Hj. Halifah, Sp.THT, MM menjadi Ketua Pimpinan Wilayah BKMT Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Periode 2025-2030.
Dihadiri dan disaksikan langsung oleh Gubernur Provinsi Sumsel H. Herman Deru, pelantikan berlangsung di Griya Agung, Jalan Demang Lebar Daun, Kecamatan IB.I Palembang, pada Kamis (22/05/2025).

Herman Deru dalam pidatonya menyampaikan, selama 44 tahun berdirinya BKMT tidak pernah ada konflik internal. Artinya hal tersebut harus di jaga jangan sampai terjadi timbulnya organisasi-organisasi kembaran yang AD/ART-nya belum jelas.

"Organisasi ini independen, mau profesi apa saja boleh bergabung, yang penting dia seorang muslim atau muslimah," kata Herman Deru.

Ditempat yang sama Dr. Hj. Syifa Fauzia kepada wartawan menjelaskan, dilantiknya Dr. Hj. Halifa sebagai Ketua PW BKMT Provinsi Sumsel berarti banyak motivasi dan inspirasi baru didalam majelis taklim yang akan disampaikan kepada masyarakat.

Selain itu banyak program dari BKMT yang berdampak positif bagi masyarakat dan tentunya bisa di jadikan solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di Provinsi Sumsel.

"Kalau soal program bisa langsung di tanyakan kepada Ketua PW, namun visi dan misi BKMT yaitu, meningkatkan kualitas pembelajaran di majelis taklim," ujarnya.

Banyak hal yang bisa diberikan untuk masyarakat luas melalui kontribusi BKMT, hal ini tidak hanya dengan syiar dakwah akan tetapi bisa juga dengan menggalakan ekonomi, memberdayakan UMKM di daerah dan melakukan pelatihan-pelatihan pembangunan potensi kapasitas diri.

"InsyaAllah dengan semangat kita masih bisa melakukan syiar-syiar dakwah diseluruh Provinsi Sumatera Selatan," tandas Hj. Syifa.

Sedikit Hj. Halifa menambahkan, kinerja BKMT Provinsi Sumsel akan terus berjalan sesuai arahan dan program dari BKMT Pusat. 

"BKMT sudah ada di 14 Kabupaten/Kota dan akan terus memperluas jaringan sampai keseluruh pelosok yang ada di Provinsi Sumsel," tutup pembicaraan Hj. Halifah.

(Cha) 
Share:

Gerak Cepat Pulihkan Listrik di Sungai Penuh dan Merangin, PLN Bangun Emergency Tower 24 Jam Nonstop

ReformasiRIb| Kerinci _ PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sumatera melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Jambi terus mempercepat proses pemulihan sistem kelistrikan di wilayah Sungai Penuh dan Merangin, Provinsi Jambi, dengan membangun Emergency Restoration System (ERS) di Tower 198 penghantar 150 kV Bangko–Merangin.
Pembangunan tower ERS ini dilakukan sebagai respons cepat atas gangguan jaringan transmisi akibat cuaca ekstrem yang menyebabkan kerusakan pada tower eksisting. Sejak awal kejadian, PLN langsung mengerahkan 130 personel untuk bekerja secara intensif dari pagi hingga malam, dengan tetap mengutamakan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh proses pengerjaan.

“Pekerjaan ini bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga tentang komitmen kami menjaga terang bagi masyarakat. Di tengah situasi darurat, seluruh tim bekerja dengan semangat tinggi dan tetap menjunjung prinsip K3,” ujar Amiruddin, General Manager PLN UIP3B Sumatera, saat meninjau langsung proses pembangunan di Kabupaten Kerinci, Jum'at (22/05/2025). 

Dengan medan yang berat dan tantangan cuaca di pegunungan Jambi, para teknisi PLN tetap melaksanakan tugas dengan disiplin tinggi. Memastikan konstruksi berlangsung non-stop, namun tetap mematuhi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta SOP pendirian Emergency Restoration Tower.

Pekerjaan pembangunan ERS ini menjadi bukti nyata dedikasi PLN sebagai garda terdepan dalam menjaga keandalan kelistrikan nasional. Di saat masyarakat membutuhkan penerangan, PLN hadir dan bertindak cepat dengan penuh tekad.

*Narahubung:*
Andi Pratama
Manager Komunikasi & TJSL PLN UIP3B Sumatera
Telp. (0761) 6700011
Share:

Koalisi Rakyat Bergerak Tolak 300 Lebih TKA Asal Cina Bekerja di PT Pusri

ReformasiRI.com |Palembang – 300 (tiga ratus) lebih Tenaga Kerja Asing (TKA) mayoritas dari negara Cina dipekerjakan untuk Pembangunan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) III B Palembang.
Perekrutan TKA tersebut mendapat protes dan penolakan keras dari Koalisi Rakyat Bergerak Kota Palembang dalam acara jumpa pers di Cafe & Resto Dapoer Bela, Jalan Bidar, Lorok Pakjo, Kecamatan IB.I, Rabu (21/05/2025).

Perwakikan Koalisi Rakyat Bergerak Kota Palembang di antaranya Rio Cermin Kota, Jacklin Laskar Sumsel, Hendri Zikwan Ketua Gempur, Chapung Ketua Kawali, dan Anwar Fitro Perwakilan Mahasiswa Sumsel.

Hendri Zikwan mengatakan, pihaknya dalam hal ini Koalisi Rakyat Bergerak tahu dari Media Sosial (Medsos) kalau banyak TKA yang datang ke Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya di Kota Palembang.

Adapun keterangan yang didapat oleh Koalisi Rakyat Bergerak, ratusan TKA datang ke Kota Palembang tersebut semuanya bekerja di PT Pusri.

"Kami selaku putra sriwijaya merasa tidak dihargai, di Palembang ini banyak SDM yang potensial, tapi kenapa PT Pusri memakai TKA," ujar Hendri. 

Hal serupa dikomentari oleh Ketua Kawali, Chapung mengatakan, PT. Pusri seharusnya merekrut tenaga kerja yang ada di Kota Palembang.

Dia melihat banyaknya TKA di PT Pusri akibat ketidakmampuan dalam bersinergi baik itu Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi maupun Disnaker Kota Palembang.

Selain itu lanjut Chapung, Pemerintah Provinsi juga diduga abai terhadap permasalahan adanya ratusan TKA asal Cina yang bekerja di PT Pusri tersebut.

"Disini kami melihat Pemerintah Provinsi terlihat abai dengan kondisi saat ini, seharusnya PT Pusri menggunakan tenaga kerja lokal bukan TKA asal Cina," katanya. 

Setelah Hendri dan Chapung kali ini komentar terlontar dari Ketua Laskar Sumsel bernama Jacklin. Dia menambahkan, yang sangat di sesalkan oleh gabungan putra-putri Sriwijaya adalah merasa keberatan dan mengutuk keras masalah ini, maka dari itu dalam waktu dekat akan melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap kebijakan PT Pusri.

"Kita semua tahu, Disnaker Provinsi seharusnya bertanggung jawab secara langsung atas kelalaiannya terhadap TKA yang bisa bekerja di PT Pusri," imbuh Jacklin.

Senada dengan Rio selaku perwakilan dari Cermin Kota menegaskan, tentu tidak fair jika masyarakat kota Palembang hanya mendapatkan dampaknya, sedangkan yang mendapatkan pekerjaan atau mendapatkan rezeki tenaga kerja dari negara lain. 

"PT Pusri harus mengakomodir tenaga kerja lokal dan itu tidak bisa ditawar lagi, kami tidak mau keberadaan PT Pusri ada di wilayah kami tapi kami hanya terkena dampaknya saja," pungkas Rio tutup pembicaraan.

(Cha)
Share:

Polres Banyuasin Ungkap 56 Kasus Dalam Operasi Sikat I Musi

Polres Banyuasin Ungkap 56 Kasus Dalam Operasi Sikat I Musi
ReformasiRI.com, Banyuasin – Polres Banyuasin berhasil mengungkap 56 kasus kriminal selama pelaksanaan Operasi Sikat I Musi tahun 2025. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Banyuasin, AKBP Ruri Prastowo, dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (22/5/2025).
Dari total kasus yang berhasil diungkap, tindak pidana pencurian dengan pemberatan (Curat) mendominasi dengan 34 kasus dan melibatkan 37 tersangka. Selain itu, polisi juga menangani kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) sebanyak 4 kasus, pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) 4 kasus, serta operasi premanisme dan pungli sebanyak 14 kasus.

"Sebanyak 16 orang diamankan dalam operasi premanisme ini. Tiga di antaranya diproses hukum karena kedapatan membawa senjata tajam, melakukan penganiayaan dan ancaman. Sisanya, 13 orang dibuatkan surat pernyataan dan diberikan pembinaan," jelas AKBP Ruri.

Selain para tersangka, dalam operasi ini polisi turut menyita sejumlah barang bukti, antara lain satu unit mobil Sigra warna hitam, lima unit sepeda motor, senjata rakitan, senjata mainan, lima butir amunisi, lima bilah pisau, dua buah parang, linggis, serta sejumlah alat lain seperti kunci pas dan obeng.

Salah satu kasus yang menarik perhatian publik adalah pencurian hewan ternak yang terjadi di tiga lokasi berbeda. Dalam kasus ini, enam pelaku terlibat, empat di antaranya telah ditangkap sementara dua lainnya masih buron.

"Pelaku menyasar hewan ternak milik warga, menyembelih di lokasi terpisah, kemudian menjual dagingnya. Kasus ini terus kami kembangkan karena dinilai sangat meresahkan, terlebih menjelang Idul Adha," tegas Ruri.

Selain itu, Polres Banyuasin juga berhasil mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan terhadap karyawan Bank BTPN di wilayah Betung. Berkat penyelidikan intensif, dua tersangka berhasil diamankan.

"Ini adalah bukti nyata dari kerja kolektif seluruh tim serta dukungan dari masyarakat," tambah Kapolres.

Ruri juga menekankan bahwa sebagian besar pelaku melakukan aksi kejahatannya dengan motif ekonomi. Mereka dijerat dengan Pasal 363 dan 365 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 7 hingga 9 tahun penjara.

Lebih lanjut, Polres Banyuasin mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan ke hotline 110 atau nomor Banpol yang telah disediakan.

“Kami berkomitmen menciptakan Banyuasin yang aman dan nyaman untuk semua,” pungkas Kapolres.

Berdasarkan data Polres Banyuasin, jumlah tindak pidana pada Maret-April 2025 tercatat mengalami penurunan dibanding Januari-Februari 2025. Pada Januari-Februari tercatat 120 kasus dengan penyelesaian 76 kasus, sementara pada Maret-April menurun menjadi 105 kasus dengan tingkat penyelesaian mencapai 96 kasus.

"Penurunan ini merupakan hasil dari langkah preemtif dan preventif yang kami lakukan, seperti razia rutin, patroli malam (kryd), dan pendekatan humanis ke masyarakat," tutup AKBP Ruri. (Red)

Share:

Berita Populer