Polsek Dan Camat Lais Bubarkan Hajatan Saat PPKM Level 4

MUBA – Warga Dusun 4 Kelompok Tenang Desa Petaling Kabupaten Musi Banyuasin​ (Muba), nekat menggelar​ resepsi pernikahan​ saat PPKM level 4 masih berlaku di Kabupaten Muba. Resepsi pernikahan tersebut dibubarkan jajaran Polsek Lais.

Setelah mendengar adanya hajatan yang digelar salah satu warga Desa Petaling tersebut, aparat kepolisian sektor Lais langsung turun ke lokasi untuk membubarkan langsung acara.

Pantauan media di lokasi, dengan tegas Kapolsek Lais AKP Herman Junaidi SH memperingatkan​ kepada pihak pemilik hajatan dan pemilik organ menghentikan acara dan meminta agar membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi kegiatan yang bertentangan dengan aturan pemerintah, baik PPKM level 4 saat ini maupun Perda Musi Banyuasin terkait pesta malam.

“Karena ini masa PPKM level 4, oleh karena itu kita meminta kepada pihak pemilik hajatan dan ketua panitia membubarkan kerumunan dan menghentikan musik yang digelar pihak tuan rumah, sekaligus kita meminta mereka untuk membuat perjanjian,” Tegas Kapolsek Lais AKP Herman Junaidi SH, kamis (29/7/2021).

Senada dikatakan Camat Lais Demoon Hardian Eka Suza SSTP MSi, dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 saat ini di Muba. “Pernikahan dibatasi hanya dengan 30 orang dan tidak diperbolehkan adanya musik atau organ tunggal,” ujarnya.

Lebih lanjut Demoon meminta agar saat penerapan PPKM level 4 ini masih berlangsung, masyarakat harus mematuhi aturan yang sudah diterapkan pemerintah. (Days)

Post: ReformasiRI.com

Sumber: LiputanSuamtera


Share:

Gelar Orgen Tunggal Sampai Malam, Polisi Bubarkan Perpisahan Mahasiswa KKN


Indralaya – Di tengah upaya penanggulangan Covid-19 dan pemberlakuan PPKM, masih ada masyarakat gelar acara yang mengundang kerumunan. Seperti di Desa Tanjung Serian, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir.

Adanya kerumunan ini didokumentasikan dan disiarkan langsung melalui media sosial oleh warga.

Mendapat laporan warga, petugas gabungan Polres Ogan Ilir dan Polsek Tanjung Raja yang juga membawahi wilayah hukum Kecamatan Sungai Pinang, lalu mendatangi lokasi kerumunan.

“Acara organ tunggal ini tidak mendapat izin dari polisi,” tegas Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy melalui Kapolsek Tanjung Raja, Iptu Joko Edy Santoso, Kamis (29/7/2021).

Menurut Joko, berdasarkan keterangan warga, hiburan organ tunggal diadakan pada Rabu (28/7/2021) mulai pukul 14.00 hingga 16.00.

“Kemudian organ tunggal ini dilanjutkan malamnya pukul 20.00 hingga akhirnya kami bubarkan pukul 22.00,” terang Joko.

Diketahui, hiburan organ tunggal ini terselenggara berkat kerjasama Karang Taruna Desa Tanjung Serian dan mahasiswa KKN dari UIN Raden Fatah Palembang.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak mengadakan organ tunggal, apalagi sampai mengundang kerumunan.

“Saat ini kita sedang menerapkan PPKM. Pun kalau kebijakan ini berakhir diterapkan, tetap tidak boleh ada kerumunan selama masa pandemi,” jelas Joko.

Polisi lalu membubarkan warga yang sebelumnya sedang berjoget dan menimbulkan kerumunan tersebut.

Polisi juga mengamankan peralatan organ tunggal sebagai barang bukti pelanggaran protokol kesehatan.

“Ke depan, tidak ada lagi yang seperti ini (organ tunggal timbulkan kerumunan). Kalau masih ada, kami bubarkan dan disita peralatan musiknya,” tandas Joko. (Hms)

Post: ReformasiRI

Sumber: PolresOganIlirNews

Share:

Jaga Kelestarian : Babinsa Ajak Warga Gotong Royong Bersihkan Saluran


Aceh Timur - Antisipasi dan cegah dini pada banjir sangat penting dilakukan. Mengingat saat ini sudah masuk musim penghujan.

Serma Untung Nurjoko Babinsa Koramil 09/Nurussalam Kodim 0104/Aceh Timur ajak warga binaannya bergotong-royong membersihkan parit saluran air serta pembersihan kedua bahu jalan, di jalan lintas antar gampong, Desa Cot Asan, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur, Minggu (01/08/2021).

Kepada Pewarta, Disela-sela kegiatannya Serma Untung Nurjoko mengatakan, gotong royong dilakukan karena melihat kondisi parit yang sudah tertutup rerumputan liar dan pasir yang terbawa oleh hujan hingga membuat aliran air tidak lancar berakibat menggenang ke jalan dan tidak menutup kemingkinan bila turun hujan deras akan berpotensi banjir.

“Kegiatan gotong royong kali ini kita fokuskan ke jalan lintas antar gampong dimana parit yang berada di kiri kanan jalan ini sudah tertutup oleh rumput dan pasir,” katanya. 

Lanjutnya, gotong royong ini sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian lingkungan tentu akan mendapatkan nilai positif dari masyarakat. "Pembersihan lingkungan ini bertujuan untuk menciptakan suasana desa yang bersih, sehat dan nyaman serta terhindar dari bencana alam seperti banjir, tandas Untung. (TimRed)

Post: ReformasiRI.com

Sumber: WrisanBudayaNusantara


Share:

Sarjana Maju Incumbent Keteteran Kebakaran Jenggot


Banyuasin - Antusias penyandang gelar Sarjana dan membludaknya pendatang baru untuk berpartisipasi mencalonkan diri untuk  menjadi kepala desa, tidak hanya di kalangan pendidikan tamatan  SMP, SMA dan Sederajat bahkan yang berpendidikan Sarjana pun ikut turun gelangang dalam memeriahkan Pilkades serentak pada 21 Kecamatan di Kabupaten Banyuasin walaupun di masa pandemi covid19. Senin, (02/08/ 2021)

Pria yang akrab disapa Arie Anggara, juga selaku aktivis dan tokoh pemuda  melenial ini sangat mengapresiasi generasi pemuda melenial yang ikut serta dalam Pilkades Seretak di tahun ini.

"Sebagai Pemuda pada era melenial ini, sangat mengapresiasi kawan-kawan dari kalangan aktivis/pemuda melenial yang akan mengikuti seleksi dan pengambilan formulir Pilkades Serentak yang tidak lama lagi akan diselenggarakan," ujarnya.

Selanjutnya, Dia berharap siapapun yang terpilih menjadi Kepala Desa, terkhususnya bagi kaum melenial dapat memegang teguh Amanah yang diemban dan bersih dari narkoba.

"Seandainya nanti kaum melenial  yang terpilih menjadi kepala desa dapat memegang teguh Amanah dan Sumpah,  karena kaum melenial penerus generasi,dan tak lupa juga harus bebas dari narkoba itu syarat utama," harapnya.

Dia juga berpendapat, Jika seorang pemimpin pencinta narkotika dalam menjalankan roda pemerintahan pada umumnya, khusunya kepala desa, alamat roda kepemerintahannya akan pincang.
  
"Karena kalau pemimpinnya narkoba dan mabuk-mabukan secara otomatis sistem pemerintahan akan pincang lantas rakyatnya akan terkucilkan dan tidak diperdulikan", sambungnya.

Arie juga berpesan sekaligus mengingatkan pada Pilkades serentak nanti, Protokol Kesehatan benar-benar dipatuhi dan selalu menjaga keamanan dan ketertiban.

"Kepada panitia penyelengara Pilkades serentak dan BPD harus aktif bersama-sama masyarakat untuk  menjaga protokol kesehatan,  terutama menjaga kondusifitas di Desa pada saat berlangsungnya Pilkades. Tutupnya. (Tim/red)

Post: ReformasiRI.com
Share:

Widya Astin: KTT Sistem Pangan Dunia 2021 Tidak Memihak Petani!


Banyuasin -  Sistem pangan hendaknya dikembalikan pada kedaulatan rakyat, Oleh karena itu KTT Sistem Pangan PBB, dinilai mengancam kesejahteraan petani. Jumat, (30/022021).

Widya Astin  Selaku Ketua  Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Serikat Petani Indoseia (SPI) Banyuasin, Sumatera Selatan berpendapat bahwa tujuan PPB dalam menghapus kelaparan pada Tahun 2030 akan meleset.

"Diperkirakan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB menghapus kelaparan pada 2030 akan meleset dengan selisih hampir 660 juta orang", ungkapnya

Widya menjelaskan,  di dunia yang berlimpah, kita tidak punya alasan bagi miliaran orang untuk kekurangan akses ke makanan sehat. Inilah sebabnya PBB mengadakan KTT Sistem Pangan global September ini di New York.

"Kerawanan pangan terutama terjadi di negara-negara yang terkena dampak konflik, iklim ekstrem, kemerosotan ekonomi atau ketimpangan pendapatan yang tinggi." Jelasnya,

Sayangnya pandemi terus mengekspos kelemahan dalam sistem pangan kita, yang mengancam kehidupan dan mata pencaharian. Tidak ada wilayah di dunia yang selamat.

"Beberapa koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam organisasi masyarakat khususnya petani menilai, terdapat indikasi konflik kepentingan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Sistem Pangan Dunia PBB 2021 yang dibentuk melalui forum ekonomi dunia. Kesejahteraan petani dan masyarakat Indonesia juga akan terancam karena hasil KTT ini akan dijadikan dokumen sistem pangan nasional dan aksi 2030".katanya,

KTT Sistem Pangan PBB tidak melibatkan dalam masyarakat sipil dalam membicarakan tantangan perubahan iklim, sistem pangan yang inklusif dan mendukung perdamaian berkelanjutan. Oleh karena itu KTT Sistem Pangan PBB, dinilai mengancam kesejahteraan petani. Sistem pangan hendaknya dikembalikan pada kedaulatan rakyat, yaitu pangan dikelola oleh komunitas berbasis koperasi bersama negara. Ini agar menciptakan sistem yang berkeadilan bagi petani dan kedaulatan pangan.

"Sistem pangan hendaknya dikembalikan pada kedaulatan rakyat, yaitu pangan dikelola oleh komunitas berbasis koperasi bersama negara. Ini agar menciptakan sistem yang berkeadilan bagi petani dan kedaulatan pangan. Dan bukan dikelola oleh Kooporasi atau pemodal besar".Tandasnya. (Days)



Share:

Aminuddin: Rapat Sampai Larut Malam Terkait Zona Merah, Tunjuk Jajaran FORKOPIMDA dan Kepala OPD Sebagai, Bupati Askolani Ambil Keputusan Ini

Banyuasin - Bupati Banyuasin H Askolani Jasi bersama semua OPD, Satgas Covid19 Banyuasin, Polres, Kodim, Kejari, kecamatan, kelurahan hingga puskesmas menggelar rapat terkait zona merah level 3 yang saat ini sedang disandang Kabupaten Banyuasin dan menunjuk Jajaran FORKOPIMDA dan Kepala OPD di masing-masing Kecamatan. Kamis (29/7/2021).


Kepada ReformasiRI.com, Aminuddin, S.Pd.,S.IP., M Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin menyampaikan, dalam rapat koordinasinya,  Bupati Banyuasin mengeluarkan surat edaran yang berlandaskan dari Intruksi Mendagri terkait Kabupaten dan Kota yang menyandang zona merah level 3.

"Dalam surat instruksi Bupati Banyuasin nomor 1564 tahun 2021, terdapat delapan poin untuk mengatur kegiatan masyarakat yang dibatasi. Seperti di poin tiga, disini dibagi kembali menjadi 15 sub poin yang mengatur kegiatan masyarakat," katanya.

Pada poin ketiga tersebut, mengatur kegiatan masyarakat mulai dari pendidikan, perdagangan, aktivitas kerja, pusat perbelanjaan hingga kegiatan tempat ibadah.

Sebab dalam hal ini, Pak Bupati sangat serius terkait penanganan Covid19 di wilayah Kabupaten Banyuasin. Dimana Wilayah Banyuasin harus bisa keluar dari level 3 ke level 2 atau 1," katanya.

Pada rapat tadi "Sambungnya," Bupati menunjuk Jajaran FORKOPIMDA dan  Kepala OPD  sebagai Tim di masing-masing  Kecamatan dan meminta kepada seluruh stakeholder yang ada hingga ke desa, untuk lebih memperketat lagi dalam pemantauan protokol kesehatan.

Tadi Pak Bupati Juga meminta, "tambahnya lagi" Tim monitoring di setiap kecamatan hingga desa harus jeli untuk memantau mobilitas yang ada di wilayahnya masing-masing. Sehingga, apa yang menjadi target untuk menurunkan level Kabupaten Banyuasin dari 3 ke 2 atau satu bisa terlaksana.

"Bupati laksanakan rapat malam tadi hingga lewat pukul 00.00. karena, semuanya harus memberikan masukan dan juga saran, agar langkah yang diambil bisa tepat. Karena, untuk menentukan kebijakan di Banyuasin ini tidak dapat hanya satu kebijakan saja," ungkapnya Aminuddin. (Ary/Day)

Share:

Aminudin: Bupati Ambil Langkah Cepat, Disdikbud Ambil Kebijakan, 9 Kecamatan PJJ


Banyuasin | Setelah Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) menyatakan bahwa Kabupaten Banyuasin masuk ke level 4 atau zona merah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin mengambil langkah cepat dengan menunda Pembelajaran Tatap Muka yang akan dilaksanakan pada Bulan Juli 2021.

"Menyikapi rilis KCP-PEN tersebut, Bupati Banyuasin dan FKPD mengambil langkah cepat dengan melakukan rapat bersama seluruh OPD,” Ujar Aminudin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin, Jumat (23/7/2021).

Lanjutnya, Perlu diketahui bahwa karakteristik wilayah Kabupaten Banyuasin ini terdiri dari beberapa kecamatan, dari 21 kecamatan itu tidak semuanya dalam kondisi banyak terpapar Covid-19, jadi ada beberapa kecamatan yang terletak diperairan bahkan ada dua kecamatan yang masih di zona hijau.

“Oleh sebab itu, Disdikbud mengambil kebijakan bahwa ada 9 dari 21 kecamatan di Kabupaten Banyuasin kita kembalikan ke posisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karna Banyuasin sejak tanggal 12 Juli kita laksanakan pembelajaran tatap muka,” terangnya

9  Kecamatan yang melakukan Pembelajaran Jarak jauh tersebut yakni ;
1. Kecamatan Banyuasin I
2. Kecamatan Talang Kelapa
3. Kecamatan Rambutan
4. Kecamatan Banyuasin III
5. Kecamatan Suak Tapeh
6. Kecamatan Betung
7. Kecamatan Tungkal Ilir
8. Kecamatan Sembawa
9. Kecamatan Air Kumbang

“Metode PJJ untuk Kabupaten Banyuasin karena tidak semua desa punya Fasilitas jaringan jadi ada metode Daring, diluar jaringan, Luring dan Penugasan,” ungkapnya.

Ditambahkannya, tidak menutup kemungkinan dari 21 kecamatan yang saat ini 9 Kecamatan kita nyatakan untuk ditunda Pembelajaran Tatap Muka Terbatas apabila terjadi peningkatan kasus Covid-19 diluar 9 kecamatan tersebut maka kembali ke surat edaran yakni PJJ. (AryDay)

Share:

Ditpolairud Polda Banten Bagikan 1 Ton Beras Kepada Masyarakat Pesisir


SERANG  - Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat di tengah pandemi covid-19, Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Banten bagikan 1 ton beras kepada masyarakat di pesisir Binuangeun.

Hal tersebut dibenarkan oleh Dirpolairud Polda Banten Kombes Pol Rustam Mansur saat dihubungi awak media. Rabu, (28/07/2021) sore.

“Hari ini kita baru saja mengunjungi saudara-saudara kita yang tinggal di Binuangeun. Dimana kedatangan kita kesini bertujuan untuk melaksanakan bakti sosial berupa pembagian 1 ton beras kepada masyarakat yang ada disini,” kata Rustam Mansur.

“Ini semua merupakan bentuk kepedulian Polri khususnya Ditpolairud Polda Banten kepada masyarakat yang ada di pesisir yang berada di wilayah hukum Polda Banten,” lanjutnya.

Ia berharap semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat yang menerima.

“Semoga masyarakat berkenan untuk menerimanya, dan saya berharap bantuan ini bisa bermanfaat serta dapat mengurangi beban mereka di tengah pandemi covid-19,” tutup Rustam Mansur.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menyatakan bahwa hingga saat ini Polda Banten beserta jajarannya masih terus membagikan paket sembako guna membantu masyarakat.

“Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat di tengah pandemi covid-19, kami jajaran Polda Banten akan terus membagikan sembako. Karena kami ingin selalu hadir di tengah masyarakat,” ucap Edy Sumardi.

Lebih lanjut, Edy Sumardi juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 tersebut.

“Mari bersama-sama kita mencegah penularan virus ini dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. Selalu memakai masker dimana pun berada, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Semoga dengan kita disiplin protokol kesehatan dapat mencegah penularan virus ini,” tutupnya. (Red/Bidhumas)

Share:

Berita Populer