Tokoh Muda: HARGANAS 30 Banyuasin Jangan Ceremony Harus Start Progres Signifikan Nyata


Oleh: Ulil Mustofa Eks Ketua Umum HMI dan Sekjend Himpunan Mahasiswa Banyuasin

Tokoh Muda: HARGANAS 30 Banyuasin Jangan Ceremony Harus Start progres Signifikan Nyata


Sebagai Tuan Rumah Harganas ke 30 Kabupaten Banyuasin Luas 11.875 km2 di mana terdapat beberapa suku yang menetap di kabupaten ini, antara lain Jawa, Madura, Bugis, Bali dan Penduduk asli Melayu Banyuasin (Melayu Pesisir). 

Sebagai wilayah yang memiliki kemajemukan dan hegemoni penduduk merupakan gambaran miniatur dari bangsa Ini dengan Mengusung Tema " Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju" 

Ulil Mustofa sebagai Salah satu Aktivis dan Tokoh Muda di Banyuasin menyampaika masukan terkait Harganas jangan Hanya ajang Ceremonyal Belaka namun harus sebagai langkah yang terus berprogres Sustainable Signifikan terhadap Keluarga Bebas Stunting perlu Grand Desain gagasan pemikiran yang harus aplikatif dan ditularkan program setiap level tersusun di sub-sub keluarga sampai keplosok desa hingga sampai untuk Indonesia Maju.

Ulil yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum HMI dan Sekjend Himpunan Mahasiswa Banyuasin mengatakan upaya memasyarakatkan Harganas perlu lebih dioptimalkan agent-agent dan keterlibatan kekompakan seluruh elemen masyarakat pun sangat mempengaruhi dalam sebuah lingkungan yang sehat. 

Harganas juga kerap diidentikkan dengan program Keluarga Berencana (KB). Padahal, lebih dari itu, Harganas harus dijadikan momentum untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dalam keluarga.

Peringatan Harganas menjadi upaya untuk mengingatkan dan merekatkan seluruh masyarakat Indonesia dalam bingkisan Bhineka tunggal Ika diingatkan mengenai pentingnya peran sebuah keluarga. Keluarga dinilai memiliki peranan dalam upaya memantapkan ketahanan nasional. Dari keluarga-lah, kekuatan dalam pembangunan bangsa akan muncul.

Selain itu, Harganas juga ditujukan untuk menghidupkan kembali fungsi-fungsi yang ada dalam keluarga. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 menjelaskan bahwa ada delapan: 

1. Fungsi Agama
Agama adalah kebutuhan dasar setiap orang untuk menjalani kehidupan bermasyarakat. Itulah sebabnya, keluarga seharusnya menjadi tempat pertama ditanamkannya nilai-nilai agama. Bagi anak yang baru lahir, agama dalam keluarga biasanya langsung menjadi identitas seorang anak. Apabila anak ingin menganut ajaran agama lainnya, tentu itu kondisi yang wajar. Kewajiban Mama dan Papa sebagai orangtua hanya mengajakan setiap anggota keluarga untuk melaksanakan ibadah dengan keyakinan penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilai agama akan mengajarkan anggota keluarga untuk memahami pentingnya toleransi dalam beragama.

2. Fungsi sosial budaya
Nilai sosial budaya sangat perlu ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Nilai-nilai sosial budaya akan menjadi bekal untuk berinteraksi, beradaptasi, hingga bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat. Nilai sosial budaya mencakup bagaimana seorang anak bersikap dan berperilaku agar mudah beradaptasi dengan perubahan. Nilai sosial budaya akan menjadi benteng sekaligus parameter sebuah keluarga terhadap perbedaan nilai budaya keluarga lain.

3. Fungsi cinta kasih
Keluarga harus menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dengan memberikan perhatian antar anggota keluarga. Cinta dan kasih sayang harus dipupuk sejak dini untuk melahirkan ikatan batin yang kuat. Nilai-nilai kasih sayang akan membuat anggota keluarga saling membantu dan mendorong anggota keluarga lainnya saat sedang mengalami kesulitan untuk keluar dari konflik tersebut. Nilai cinta dan kasih sayang juga landasan yang kokoh bagi setiap individu untuk mengatasi masalah tanpa memicu konflik baru.

4. Fungsi perlindungan
Keluarga menjadi “tempat pulang” jika mengalami masalah. Artinya, keluarga dapat memberikan perlindungan dan tempat bernaung bagi seorang individu yang sedang memiliki masalah. Itulah sebabnya, keluarga seharusnya mengajarkan arti saling melindungi dan mengoptimalkan potensi setiap individu. Sehingga setiap anggota merasa memiliki “rumah” untuk berlindung dari tindakan-tindakan yang kurang menyenangkan di lingkungan masyarakat.
Tentunya untuk membreak down Bagi setiap orang, dimulai dari tahapan ingin membina. Keluarga yaitu menikah ,kerap diasosiasikan dengan memiliki keturunan semata ternyata lebih dari itu untuk membangun peradaban Bangsa. menikah adalah terjalinnya sebuah hubungan antar dua individu, sehingga kehadiran anak memang menjadi keputusan bersama dua individu tersebut dalam keluarga.

5. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi tidak hanya diartikan sebagai hubungan seksual untuk menghadirkan anak atau memuaskan nafsu semata. Fungsi reproduksi juga mencakup pendidikan seksual pada anak hingga seksualitas yang sehat dan berkualitas. Hal ini bertujuan mencegah seks tidak sehat yang membahayakan kesehatan anak atau anggota keluarga. Seks tidak sehat justru memicu penyakit seks menular dan kehamilan di luar nikah.

6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Fungsi sosialisasi dan pendidikan memiliki makna keluarga merupakan tempat pertama seorang anak belajar tentang nilai-nilai kehidupan. Seorang individu harus belajar mengembangkan proses interaksi, sosialisasi, dan norma-norma kehidupan dari keluarga. Fungsi sosialisasi dan pendidikan akan menjadi bekal untuk menjalani kehidupan di masa depan. Fungsi pendidikan juga mengajarkan seorang anak cara berinteraksi dengan teman di sekolah.

7. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi memiliki peranan penting untuk menjaga ketahanan keluarga. Lingkungan keluarga sebaiknya menjadi tempat membina dan mengatur keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Setiap individu juga mendapat kebutuhan hidup yang layak di keluarga misalnya makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya. Dengan cara itu, setiap individu dapat memiliki ilmu cara mengatur keuangan untuk mempertahankan hidup.

8. Fungsi pembinaan lingkungan
Sebuah keluarga harus memiliki fungsi pembinaan lingkungan. Artinya, setiap individu diajarkan cara berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar, baik lingkungan fisik atau sosial. Interaksi diperlukan agar setiap anak atau anggota keluarga bisa peduli terhadap sesama maupun kelestarian alam.

Tak hanya Indonesia, beberapa negara lain juga memiliki peringatan serupa. Amerika Serikat mengenalnya dengan istilah Family Day, yang diperingati pertama kali pada Agustus 1978. Afrika Selatan juga tercatat memiliki Hari Keluarga sejak 1995.

Sementara warga Australia juga kerap merayakan Hari Keluarga pada setiap hari Selasa pekan pertama bulan November. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah menetapkan 15 Mei sebagai Hari Keluarga Internasional pada 1994. Meski dirayakan secara berbeda, namun pada dasarnya Hari Keluarga dimaknai sebagai momen berkumpulnya anggota keluarga untuk saling mendekatkan diri satu sama lain.

Momentum Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXX digunakan sebagai ajang sosialisasi dan optimalisasi fungsi keluarga. Yaitu agama, sosial, cinta kasih melindungi reproduksi, pendidikan, ekonomi. Dan diharapkan semua pihak akan memberikan edukasi pentingnya KB di lingkungan keluarga dan masyarakat di Kabupaten Banyuasin.

Esensi dari peringatan Harganas tahun 2023 Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju . Yakni keluarga yang melakukan perencanaan kehidupan berkeluarga dengan baik dan menerapkan asah, asih, dan asuh sebagai cerminan 8 (delapan) fungsi keluarga. 

Oleh karena itu, memaknai Harganas 2023 tidak terlepas dari upaya menggugah kesadaran dan kepedulian masyarakat maupun seluruh keluarga di Indonesia untuk berupaya memperbaiki kualitas diri, melalui optimalisasi 8 fungsi keluarga serta perencanaan kehidupan berkeluarga secara berkelanjutan. 

Dalam rangka mempercepat mrwujudkan Indonesia maju dan Banyuasin akan terkenang dalam Proses Peradaban Bangsa Madani Gemahripah loh jinawi baldatun Thoyyibatun wa robbun Gofur.

Post: Www.ReformasiRI.com ,  ReformasiRI
Share:

Wabup Buka Seminar Nasional Keluarga Bebas Stunting

Banyuasin – Wakil Bupati Banyuasin H. Slamet Somosentono, SH membuka Seminar Nasional Nutrisi Dancow dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional 2023, bertajuk Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju yang diselenggarakan oleh PT. Nestle Indonesia di Gedung Auditorium Pemkab Banyuasin Selasa (04/07/2023).

Dalam seminar yang berlangsung di Gedung Auditorium Lingkungan Pemkab Banyuasin ini menghadirkan narasumber antara lain, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2PAP2KB) Kabupaten Banyuasin Dra. Hj. Yosi Zartini, MM, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banyuasin Dr. dr. Hj. Rini Pratiwi, M.Kes, dan Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ali Khomsan, MS.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Banyuasin H. Slamet Somosentono menjelaskan, Permasalahan Stunting Merupakan Perioritas Nasional. Stunting Yang Telah Terjadi Apabila Tidak Diimbangi Dengan Catch UP Growth (Tumbuh Kejar) Mengakibatkan Menurunya Pertumbuhan. Stunting Merupakan Masalah Kesehatan Masyarakat Yang Berhubungan Dengan Meningkatnya Resiko Kesakitan, Kematian Dan Hambatan Pada Pertumbuhan Baik Motorik Maupun Mental.

“Sejalan Dengan Tema Harganas 2023 Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju, Untuk Itu Kepada Para Bunda Untuk Dapat Menanamkan Kebiasaan Baik Didalam Keluarga untuk mencegah stunting,” ucapnya.

Dirinya mengharapkan dengan adanya acara Ini para bunda berkomitmen untuk terus mendukung dalam setiap langkah mendampingi tumbuh kembang anak agar mereka tumbuh menjadi apapun yang di Inginkan Melalui dukungan gizi, stimulasi dan cinta kasih.

“Untuk itu diperlukan perbaikan pola makan dan pola asuh anak serta dengan menurunnya angka prevalensi stunting artinya Masyarakat Dan Pemerintah Berhasil,” tegasnya.

Share:

Ini Kata Gubernur Saat Kunjungi Persiapan Harganas!...

Banyuasin – Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru kunjungi persiapan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30, Senin (3/7/2023). di lingkungan- komplek perkantoran Pemkab Banyuasin.

Pantauan di lokasi Gubernur H. Herman Deru didampingi Bupati Banyuasin H. Askolani SH MH dan Sekda Banyuasin Erwin Ibrahim dan sejumlah kepala OPD tampak memasuki ratusan tenda-tenda tempat Harganas akan digelar.

Pada kesempatan itu H. Herman Deru duduk bareng di Billboard Kantor Pemkab Banyuasin bersama semua unsur yang akan terlibat pada acara Harganas. Tak kurang dari 20 ribu undangan memberikan dampak positif dari berbagai aspek.

“Ini segala aspek berdampak, mulai dari aspek pariwisata dimana seluruh penjuru Indonesia akan datang ke Banyuasin, jadi bukan hanya aspek penurunan stunting,” ucap H. Herman Deru.

Selanjutnya H. Herman Deru katakan Geliat ekonomi sangat berdampak dari Harganas ini. “Seluruh hotel di Banyuasin dan Palembang penuh, home stay juga sudah full. Kami harapkan mereka yang hadir bisa belanja produk Banyuasin dan Sumsel pada umumnya,” ujar ucap HD.

Masi katanya, ya... peserta dan tamu undangan diharapkan bisa membeli kerajinan tangan, hingga kuliner khas Banyuasin. Seperti pempek udang, kerupuk hingga ikan salai.

Gubernur H. Herman Deru sangat mewanti-wanti terkait konsumsi yang akan disantap tamu undangan di Harganas.

“Saya ingatkan konsumsi, hati-hati keramaian karena banyak tamu yang hadir nanti, packing dan retribusi kadang tidak gampang jangan sampai basi, bagian umum Setda ya cek jangan sampai tidak sehat makanan nanti, packing puluhan ribu makanan itu tidak gampang,” pungkas dia.

Bupati Banyuasin H Askolani, menyebutkan jika sejauh ini persiapan sudah dilakukan secara maksimal. “Seperti tadi kita lihat akses tol, secara umum bisa dilintasi oleh rombongan wapres, hanya ada beberapa titik saja yang perlu diperhatikan, tapi secara umum bisa dilintasi,” ucap Askolani.

Bupati Banyuasin H. Askolani juga mengharapkan doa dari seluruh pihak dan masyarakat Banyuasin agar Harganas bisa berjalan dengan lancar.”Mohon doa dari semua.” Ungkapnya.(GTa)

Post: Www.ReformasiRI.com ReformasiRI 
Share:

Bupati Banyuasin dampingi Gubernur Sumsel Tinjau Lokasi yang akan Dikunjungi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin pada H-3 Puncak Harganas

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru didampingi Bupati Banyuasin H.Askolani, Senin (03/07/2023) meninjau kesiapan acara dan lokasi yang akan dikunjungi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Tiba di kediaman Rumah Dinas Bupati Banyuasin mengunakan Helikopter, Herman Deru langsung menuju Panggung lokasi acara puncak HARGANAS di Lapangan Kantor Bupati Banyuasin.

Lokasi ini akan dihadiri oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin di acara puncak Harganas pada Kamis, 6 Juli 2023 mendatang.

Berdasarkan rundown acara, Wakil Presiden Ma’ruf Amin direncanakan akan mengunjungi dua tempat, yakni Desa Rimba Balai dan Lapangan Kantor Bupati Banyuasin yang menjadi lokasi puncak Harganas.

Setibanya di Kabupaten Banyuasin, Wakil Presiden terlebih dahulu akan Langsung kelokasi Puncak Acara. Setelah itu direncanakan Wapres juga akan mengunjungi Desa Rimba Balai untuk meresmikan Program Bedah Rumah Bagi Keluarga Beresiko Stunting, Pemberian Bantuan Sosial, dan Peninjauan Pelayanan KB.

Sebelumnya Wapres akan menuju podium diawali dengan peninjauan Pelayanan KB dilanjutkan dengan peninjauan stand Program Percepatan Penurunan Stunting dan Program Bangga Kencana

Wakil Presiden Ma’ruf Amin dijadwalkan akan mengunjungi pelayanan KB : MOP/MOW dan MKJP di Muyan, Program PPS, Catin dan 1000 HPK, Bimbingan Perkawinan dan Pemeriksaan Kesehatan (melibatkan Kemenag dan Kemenkes), BAAS (Unilver, Weltex, Nestle, Dexa), DASHAT,

Program Bangga Kencana

  1. Siklus Hidup
    a. BKB : Menghadirkan BKB Emas dan Orang Tua Hebat
    b. BKR dan PIK R : Menghadirkan Genre dan Kader BKR
    c. BKL : Aplikasi Go-Lantang, Sekolah Lansia dan Satya Gatra
  2. Program KBKR : informasi pelayanan KB dan alat kontrasepsi
  3. Pendataan Keluarga

4.Mengunjungi Stand Pemkab Banyuasin dan TP PKK, Stand Provinsi Sumatera Selatan
Bank Sumsel Babel, Walking Galery Pemda Banyuasin dan Provinsi Sumsel

Share:

Bupati Askolani Buka Pameran Banyuasin Expo dan Gelar Dagang Produk UPPKA Serta UMKM

 

Banyuasin – Bupati Banyuasin, H. Askolani, SH.,MH secara resmi membuka Pameran Banyuasin Expo Gelar Dagang Produk Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam rangka Harganas Ke-30 Tahun 2023 bertempat di Graha Sedulang Setudung, Selasa (04/07/2023).

Kegiatan Pameran Banyuasin Expo merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-30 dengan tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting”. Pameran Banyuasin Expo dan gelar dagang ini bertujuan untuk mempromosikan produk, jasa, industri kecil dan kerajinan unggulan potensi daerah sekaligus sebagai ajang promosi memperkenalkan produk-produk unggulan dari Kabupaten Banyuasin.

Dalam sambutannya, Bupati Askolani menyampaikan ucapan selamat datang kepada tamu undangan dan pelaku UMKM yang tergabung dalam kelompok UPPKA di Bumi Sedulang Setudung. Ada 180 stand dan juga dihadiri 32 Provinsi dalam gelaran Banyuasin Expo, dimulai dari tanggal 4-6 Juli 2023. “Ayo majukan bersama-sama UMKM dan produk lokal Kabupaten Banyuasin dan produk Indonesia agar kita mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri,” ajaknya.

“Melalui kegiatan Banyuasin Expo ini saya berharap masyarakat Banyuasin dapat lebih mencintai dan mengkonsumsi produk-produk lokal Kabupaten Banyuasin, diharapkan keberadaan UPPKA bisa berperan aktif dalam upaya penurunan stunting dengan usaha dibidang kuliner serta mengembangkan makanan lokal yang sehat dalam upaya pencegahan stunting di Bumi Sedulang Setudung,” jelasnya.

Bupati berharap semoga kegiatan pameran Banyuasin Expo dan gelar produk UPPKA Tahun 2023 dapat menjadi sebuah momen positif bagi masyarakat Banyuasin khususnya pelaku usaha UMKM untuk menuju UKM mandiri dan berdaya saing. Beliau yakin bahwa produk unggulan kita tidak kalah bagus dengan produk-produk luar negeri.

“Semoga acara kita ini dapat berjalan dengan lancar tidak ada halangan apapun dari masyarakat serta dapat merasakan manfaat dari pelaksanaan berbagai macam event di Kabupaten Banyuasin. Tentunya saya berharap masyarakat Banyuasin dapat lebih mencintai dan mengkonsumsi produk-produk lokal Kabupaten Banyuasin,” ungkap H. Askolani.

Sementara itu, Kepala BKKBN Republik Indonesia dr. Hasto Wardoyo, SP.,OG mengatakan dalam upaya peningkatan percepatan sektor di seluruh Indonesia, kita mempunyai kelompok sektor yang jumlahnya sangat luar biasa hampir 75.000 ribu sektor di seluruh Indonesia. Hari ini kita berikan ruang dan kesempatan untuk mengekspos produk dagang mereka di Harganas Ke-30, ini lah ajang kita untuk berdiskusi dan berdagang serta memperkenalkan UPPKA dan UMKM dari berbagai Provinsi yang ada di seluruh Indonesia.

“Kegiatan pembukaan Banyuasin Expo merupakan contoh bahwa UPPKA dan UMKM bisa dikolaborasikan untuk pengembangan usaha yang lebih intensif dan berkelanjutan sehingga dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Turut hadir Penasehat Dharmawanita Persatuan BKKBN RI, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi BKPM RI, Gubernur Sumsel diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Pembangunan SDM, Ketua TP-PKK Provinsi Sumsel diwakili PLT Kepala Perindustrian, Kepala BKKBN Provinsi Sumsel, Ketua Harian BPP AKU, Ketua DPRD Banyuasin, Sekda Banyuasin, Plt Ketua TP-PKK Banyuasin, Ketua DWP Banyuasin, Para Asisten, Staf Ahli dan Staf Khusus Bupati, Kepala DP2PAP2KB Banyuasin, Para Kepala OPD, Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Balai, Dandim 0430 Banyuasin, Kajari Banyuasin yang mewakili, Instansi Vertikal dan Pelaku UMKM.
(Diskominfo/IKP).

Share:

Pemkab Banyuasin Melakukan Rapat Koordinasi Harganas



Palembang — Menghadapi hari pelaksanaan Puncak Peringata Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 yang tinggal hitungan hari, Pemerintah Kabupaten Banyuasin selaku tuan rumah menggelar Rapat Persiapan Harganas yang diselenggarakan di Meeting Room Batiqa Hotel Palembang, Sabtu (01/07/2023).

Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim,ST.MM.,MBA memimpin langsung rapat yang digelar melalui luring dan daring ini. Hadir dilokasi Asisten 1 Bidang Kesra Prov Sumsel, Drs.H.Edward Candra,MH. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI, Nopian Andusti,SE.MT. Kepala perwakilan BKKBN Prov.Sumsel, Mediheryanto,SH.,MH, Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN RI, Ahmad Taufik, S.Kom., M.Ap, juga hadir Kapolres Banyuasin, Dandim 0430 Banyuasin, Tim EO PT.Sanduri Karya Properti serta sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Banyuasin.



Sementara itu yang hadir melalui aplikasi zoom meeting, Kepala BKKBN RI, Ketua/Wakil/Sekretaris Bidang Panitia Harganas Pusat, Protokol Pusat BKKBN RI, serta unsur panitia lainnya.

Selain membahas secara detail penyelenggaran Puncak Peringatan Harganas kke-30, rapat ini juga membahas pelaksanaan Banyuasin Expo yang akan digelar sejak tanggal 3 Juli 2023 hingga 6 Juli 2023.

 

Share:

Bupati Banyuasin Nerima Pin Mas Dari Kapolri Hari Hut Bhayangkara



Palembang – Bupati Banyuasin H. Askolani, SH.,MH menerima Penghargaan dan Pin Emas dari Kapolri pada HUT Bhayangkara Ke-77 Tahun 2023 yang langsung disematkan oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, S.IK bertempat di Griya Agung Palembang, Sabtu (01/07/2023).

Penghargaan yang diterima Bupati Askolani tersebut, dikarenakan Kabupaten Banyuasin menjadi salah satu Kabupaten atau Kota di Sumsel yang terkategori zero konflik. Penghargaan Pin Emas ini sebagai hasil capaian yang dilakukan Bupati Banyuasin dalam peran serta dalam menjaga kamtibmas dengan program-program yang telah dijalankan Pemerintah Kabupaten Banyuasin selama ini.


Pada kesempatan ini, Bupati Askolani mengapresiasi penghargaan yang telah diterima untuk semua pihak, tentunya penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memberikan yang lebih baik kepada masyarakat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Kabupaten Banyuasin.

“Melalui penghargaan yang telah diterima ini, kami bersama jajaran Kapolres Banyuasin akan terus berupaya untuk tetap menjaga Kabupaten Banyuasin ini dari zero konflik dengan cara kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas,” tegasnya.

Dilanjutkan orang nomor satu di Bumi Sedulang Setudung ini, beliau menegaskan dengan diterima nya Pin Emas dari Kapolri ini tentunya dirinya wajib mempertanggung jawabkan penghargaan yang diraih dan akan tetap berkoordinasi dengan semua aparat kepolisian untuk tetap menjaga keamanan di daerah Kabupaten Banyuasin.

“Tentunya saya berterima kasih kepada anggota Kepolisian yang selama ini ikut serta bersama Pemerintah untuk tetap mempertahankan sebagai zero konflik. Kedepan tugas ini akan makin berat untuk itulah kita harus tetap menjalin kerja sama dan saling bahu membahu,” ungkap Bupati.(Dil) 

 

Share:

Jeritan Petani, Kondisi Terkini Lahan Pertanian Desa Lebung, Ini Penyebabnya!...



Banyuasin - Suhu yang tinggi berpadu dengan tingkat kelembaban tanah yang rendah melumat harapan di sawah petani, mengancam gagalnya panen padi di area persawahan sekitaran Telok Paku Desa Lebung Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera. Kamis(29/07/2023).

Irwansyah dengan sapaan Iwan keluhkan kondisi tanah yang tengah pecah seribu, ancaman kelangkaan pangan bagi umat sejagat.

"tanaman padi yang baru mulai menghijau sudah tampak kekuningan, kurangnya kadar air pada tanah,  kondisi terus berlanjut akan terancam gagal panen. Telok Paku merupakan area sawah  penerima manfaat Optimalisasi Lahan Pertanian (OPLA) pada  tahun 2020 silam", ujarnya

Nasib berkata lain pada tahun ke 3 ini, dimana tanggul utama sebagai penahan air jebol, sehiingga air keluar tak terhitung Liter /detiknya.

"Jebolnya tanggul utama ini diduga kuat akibat spesifikasi pembangunan tidak sesuai dengan RAB atau  kata lain tergolong dikerjakan dengan asal-asalan". Ungkapnya

Disini sanak keluarga dan tetangga saya serta anggota keluarga  semua menanam padi. "Besar harapan 2 bulan  kedepan dapat panen disimpan untuk dimakan hingga musim tanam berikutnya".katanya

Sebagai Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Desa Lebunga, Iwan tak dapat berbuat banyak, Dia tidak tahu harus bagaimana lagi dan kepada siapa lagi harus mengibah agar mendapatkan solusi.

"Sebelum ke awak media para petani sudah mencoba diskusi kepada ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Lebung dan juga Kepala Desa (Kades) Lebung  Masrodi, namun tak mendapatkan solusi,  tak putus asa akhirnya mencoba ke awak media agar jeritan ini sampai ke Dinas Kabupaten bahkan Kementrian Pertanian", keluhnya lagi.

Melalui Media, "Saya menyuarakan jeritan petani, mengharapkan semua pihak tuan dan puan untuk mendengarkan dan turun kelapangan serta memberikan solusi,” tutup Iwan dengan mata berkaca-kaca. (Gta)

Post: www.ReformasiRI.com, ReformasiRI

Share:

Berita Populer