Joni Iskandar: DPRD Banyuasin Segera Lakukan Klarifikasi Agar Video Beredar Tidak Bikin Gaduh di Masyarakat

Banyuasin, Sumsel _ Viral video 45 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuasin yang melakukan perjalanan dinas ke Jogyakarta, bertempat di rumah makan bersama ketua DPRD Banyuasin (Abdul Rais), yang di posting oleh salah satu pengguna akun platform Tik Tok yaitu SUMEKS.CO yang berdurasi beberapa detik.
Video yang beredar mendapat tuaian negatif dari netizen dan membuat kegaduhan ditengah masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Banyuasin.

Kegiatan tersebut dianggap tidak mengalami pemotongan anggaran dan tidak mematuhi Instruksi Presiden (Inpres) No.1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.

Dalam video tersebut 45 anggota DPRD Banyuasin mengucapkan ucapan terima kasih terkait anggaran perjalanan dinas kepada Ketua DRPD Banyuasin.

Video viral yang berdurasi beberapa detik tersebut beredar ditengah masyarakat sehingga dapat memicu kegaduhan.

Joni Iskandar, tokoh muda sekaligus mahasiswa yang berasal dari Banyuasin yang saat ini sedang melakukan studi di perguruan tinggi angkat bicara terkait viralnya video 45 anggota DPRD Banyuasin yang dianggap tidak seharusnya di posting di muka umum dan di lakukan oleh para wakil rakyat.

“Ketua DPRD beserta 45 anggota DPRD Banyuasin segera lakukan klarifikasi secepatnya sehingga video yang beredar di masyarakat tidak dapat memicu kegaduhan dan hal ini juga dapat memicu berkurangnya kepercayaan masyarakat kepada institusi DPR,” ujarnya, Senin (17/03/2025). 

Masih kata Joni Iskandar, dirinya sangat menyayangkan hal tersebut bisa terjadi, apalagi dari tubuh DPR itu sendiri yang dianggap sebagai tempat pengaduan rakyat dan sarana bagi rakyat untuk mencari keadilan dan mewujudkan cita-cita sosial bersama dan berharap hal ini tidak akan terjadi lagi karena mampu menghasilkan krisis kepercayaan masyarakat kepada institusi DPR.

(Cha/Rilis)
Share:

Polairud Polda Sumsel Berbagi Kebahagiaan dengan Masyarakat Muara Lematang

Muara Enim, - Bulan Ramadhanbpenuh berkah, Pangkalan Sandar Muara Lematang dari Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar kegiatan sosial yang menyentuh hati. 
Pada hari Minggu, 16 Maret 2025, pukul 18.18 WIB, personel Pangkalan Sandar Muara Lematang turun langsung ke Masjid Babus Salam di Desa Muara Lematang, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim. 

Mereka tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang ingin berbagi kebahagiaan di bulan suci ini.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah pembagian takjil gratis kepada masyarakat yang hadir di masjid, dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjamaah. 

Suasana keakraban dan kebersamaan sangat terasa, menunjukkan kedekatan antara polisi dan masyarakat. 

Direktur Polairud Polda Sumsel Kombes Pol Sonny Mahar Budi Adityawan melalui Kepala Pos Pangkalan Sandar Muara Lematang Aipda Sukri Romzi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polairud Polda Sumsel terhadap masyarakat, khususnya di bulan Ramadhan.

"Kami ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat, khususnya di bulan Ramadhan ini. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara polisi dan masyarakat," ujar Aipda Sukri Romzi, Minggu (16/3/25).

Kegiatan ini berlangsung dengan aman dan lancar, menunjukkan sinergi yang baik antara Polairud Polda Sumsel dan masyarakat Desa Muara Lematang. 

Kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat, terutama di momen-momen seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan kedekatan antara kedua belah pihak.

(Cha) 
Share:

Dua Wartawan Laporkan Perlakuan Fisik Oknum Ajudan Bupati ke Ketua PWI Banyuasin

Dua Wartawan Laporkan Perlakuan Fisik Oknum Ajudan Bupati ke Ketua PWI Banyuasin

ReformasiRI.com, Pangkalan Balai – Insiden penghalangan kerja jurnalistik dengan tindakan fisik menimpa dua wartawati saat meliput acara Safari Ramadhan yang dihadiri Gubernur Sumatera Selatan di kediaman pribadi Bupati Banyuasin H. Askolani di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, pada Kamis (13/3/2025).
Dua korban, Sri Yanti—pengurus PWI Sumsel, dan Kurnia Efrida Yanti (Epi)—Bendahara PWI Banyuasin, mengadukan kejadian ini kepada Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuasin, Asnaini Khamsin.

Menurut Yanti, saat dirinya tengah mewawancarai Bupati, tiba-tiba lengannya ditarik oleh seseorang dari samping kiri sambil berkata, “Sudahlah, sudahlah.”

"Belakangan, saya baru mengetahui bahwa orang tersebut adalah Budi, yang dikatakan menjabat sebagai ajudan Bupati Askolani," ujar Yanti.

Senada dengan Yanti, Epi juga mengalami perlakuan serupa.

"Ya, benar. Tangan saya ditarik paksa oleh ajudan Budi hingga badan saya terpelintir. Ini tindakan yang sangat tidak pantas," ungkapnya kesal.

Ironisnya, menurut mereka, Bupati Askolani dikenal sebagai sosok yang ramah dan selalu terbuka dalam memberikan kesempatan wawancara kepada awak media.

Menanggapi laporan tersebut, Ketua PWI Banyuasin Asnaini Khamsin menyayangkan tindakan ajudan tersebut dan meminta anggotanya tetap bersabar serta tidak memperpanjang masalah.

"Saya memahami ketidaknyamanan yang dialami rekan-rekan. Namun, jika ingin membawa persoalan ini ke ranah hukum, saya harap dipertimbangkan matang-matang. Biarkan kami menyampaikan hal ini langsung kepada Bupati," ujar Asnaini meredam suasana.

Insiden ini menjadi sorotan terkait perlindungan terhadap jurnalis dalam menjalankan tugasnya di lapangan, sekaligus menjadi pengingat pentingnya etika dan profesionalisme dalam setiap unsur pemerintahan, termasuk di lingkup protokoler kepala daerah.

Sumber: SIARAN PERS PWI BANYUASIN
Share:

Jelang Angkutan Lebaran Idul Fitri 2025, KAI Divre III Intensifkan Perawatan Sarana Prasarana dan Catat 47.533 Tiket Terjual

Palembang, ReformasiRI.com _ Menyambut momen angkutan lebaran Idul Fitri Tahun 2025, KAI Divre III Palembang telah dan terus melakukan persiapan dengan baik. Bentuk upaya yang dilakukan oleh jajaran KAI Divre III Palembang diantaranya dengan melakukan perawatan prasarana dan sarana berupa jalur KA, perangkat persinyalan, lokomotif dan kereta untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan perjalanan KA.
Manager Humas KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan KAI Divre III senantiasa melakukan perawatan dan pengecekan kondisi rel kereta api secara berkala untuk memastikan kondisinya laik operasi, selain perawatan dan pengecekan jalur KA, juga memastikan kehandalan perangkat persinyalan dan sarana yang akan digunakan yaitu lokomotif dan kereta penumpang.

"Perawatan prasarana dan sarana dilakukan untuk menjaga kondisinya sesuai dengan standar pengoperasian berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan," kata Aida, Kamis (16/03/2025).

Aida menjelaskan, Divre III Palembang memiliki panjang lintas sejauh 490.850 meter spoor (M'sp) dan melintasi 7 kota/kabupaten yang dilewati kereta api di Sumatera Selatan yaitu Palembang, Ogan Ilir, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebingtinggi Empat Lawang, Lubuk Linggau dan 1 stasiun masuk wilayah provinsi Bengkulu, yaitu stasiun Kota Padang.

Untuk memastikan jalur KA tersebut aman, KAI Divre III Palembang memiliki 22 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Resor Jalan Rel, 3 UPT Resor Jembatan dan 1 UPT Mekanik Jalan Rel dan Jembatan, untuk perawatan persinyalan, KAI Divre III Palembang memiliki 9 UPT Resor Sintelis dan 1 UPT Workshop Sintelis. 

Sedangkan, untuk perawatan 7 unit lokomotif CC 201 dan 43 unit kereta yang akan digunakan selama masa angkutan lebaran tahun 2025, dilakukan di Depo lokomotif Kertapati dan Depo Kereta Kertapati yang keseluruhannya memiliki wilayah kerja masing-masing di Divre III Palembang. 

Para petugas tersebut, akan memastikan dan melakukan perawatan dengan melakukan penggantian maupun perbaikan pada bagian bantalan, rel kereta api, baut, sambungan, jembatan, lebar jalur, geometri jalan rel serta menempatkan kembali batu ballast, maupun keandalan perangkat persinyalan oleh petugas Sintelis dan kesiapan operasi serta kenyamanan lokomotif dan kereta yang akan digunakan.

"Perawatan prasarana dan sarana wilayah Divre III Palembang akan terus dilakukan oleh para petugas untuk menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa kereta api," ungkap Aida.

Untuk pemesanan tiket Angkutan Lebaran 2025 di wilayah Divre III Palembang, berdasarkan data terakhir (15/3) tercatat sebanyak 47.533 pelanggan yang telah membeli tiket atau 91% dari ketersediaan tempat duduk. Pada momen arus mudik periode 21 s/d 30 Maret 2025 atau H-10 hingga H-1 lebaran tercatat sebanyak 22.765 pelanggan, sedangkan untuk arus balik periode mulai 1 s/d 8 April 2025 atau H+1 hingga H+8 lebaran tercatat sebanyak 17.735 pelanggan.

"Data penjualan tersebut masih akan terus meningkat, seiring penjualan tiket masih berlangsung," ucap Aida .

Aida menambahkan, pada masa angkutan Lebaran Idul Fitri 1446 H ini KAI Divre III Palembang mengoperasikan KA Bukit Serelo relasi Kertapati-Lubuklinggau (PP), KA Ekspres Rajabasa relasi Kertapati-Tanjungkarang (PP) dan KA Komersial Sindang Marga relasi Kertapati-Lubuklinggau (PP), dengan ketersediaan tempat duduk sebanyak 52.228 seat, dengan rata-rata setiap harinya 2.374 tempat duduk.

"KAI Divre III Palembang berkomitmen untuk terus memastikan keandalan prasarana dan sarana kereta api guna menghadirkan perjalanan yang selamat, nyaman dan aman," tutup Aida.


Salam
Manager Humas KAI Divre III Palembang
*Aida Suryanti*

(Cha)
Share:

Menjelang Berbuka Puasa Anggota PAC PP Kecamatan Jakabaring Bagi-Bagi Takjil

Palembang, ReformasiRI.com _ Aksi mulia yang dilakukan oleh anggota Pimpinan Anak Cabang Pemuda Pancasila (PAC PP) Kecamatan Jakabaring sangatlah nyata dan patut diberikan apresiasi.
Di tengah hangatnya senja bulan Ramadan 1446 H, dalam menyambut berbuka puasa, puluhan anggota PAC PP Kecamatan Jakabaring membagikan 500 Kotak takjil kepada masyarakat.

Triyan Ketua PAC PP Kecamatan Jakabaring kepada awak media mengatakan, bagi-bagi takjil adalah merupakan kegiatan rutin setiap tahun pada bulan Ramadhan. 

Tidak hanya itu, pembagian takjil juga bukan hanya sekedar kegiatan rutin, melainkan wujud nyata kepedulian dan kedekatan Pemuda Pancasila dengan masyarakat, khususnya mereka yang beraktivitas di wilayah Kecamatan Jakabaring.

"Kegiatan pembagian takjil ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat, khususnya mereka yang beraktivitas di Jakabaring," ujar Triyan, Sabtu (15/03/2025).

Menurut Triyan kegiatan bagi-bagi takjil yang dilakukan oleh anggota PAC PP Kecamatan Jakabaring tersebut bertujuan hanya ingin berbagi kebahagiaan dan meringankan beban umat muslim yang sedang menunaikan ibadah berpuasa. 

"Iya kami membagikan takjil tersebut tidak ada maksud lain kecuali hanya ingin berbagi kebahagiaan dan meringankan sesama umat muslim," imbuhnya. 

Diwaktu yang sama, hal serupa juga disampaikan oleh Nursyamsu M.A.H Iding Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kota Palembang.

Nursyamsu mengatakan, kegiatan bagi takjil kali ini merupakan kegiatan PAC PP Kecamatan Jakabaring. Setelah bagi takjil kegiatan akan dilanjutkan dengan buka puasa bersama.

"500 takjil sudah habis kita bagikan kepada masyarakat yang kebetulan melintas, dan setelah adzan maghrib nanti kegiatan akan kita lanjutkan dengan buka puasa bersama anggota yang terlibat dalam kegiatan tersebut," jelasnya.
Lanjut kata Nursyamsu, dirinya berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi contoh bagi PAC PP lainnya.

"Dengan adanya kegiatan sosial seperti ini mudah-mudahan Pemuda Pancasila dapat dipandang baik oleh masyarakat," pungkasnya.

(Cha) 
Share:

Janji Palsu Listrik, 700 KK di Muba Hidup Tanpa Penerangan

Musi Banyuasin, Jejakkriminal.net - Warga Dusun 3 Slaro Simpang Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) hingga kini masih hidup dalam kegelapan. 
"Janji penerangan listrik yang telah diidamkan sejak tahun 2016 tak kunjung terealisasi," ujar Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perisai Keadilan Rakyat Tipikor Muba, Srianto SH, Sabtu (15/3/25).

Padahal kata Srianto, sebagian instalasi listrik telah terpasang, namun aliran listrik tak pernah mengalir. 

"Ironisnya, kabel-kabel yang telah terpasang pun kini banyak yang hilang, menambah penderitaan warga," ungkapnya.

Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat warga telah berulang kali dijanjikan penerangan listrik. 

Bahkan, saat kampanye pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muba, pasangan M. Toha dan Kyai Rohman berjanji akan segera merealisasikan penerangan listrik bagi warga. 

"Kami akan prioritaskan penerangan listrik bagi warga yang belum teraliri listrik," ujar M. Toha saat itu. 

Waki Bupati Muba terpilih Kyai Rohman, saati juga menambahkan, "Listrik adalah kebutuhan dasar, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhinya."

Namun, janji tinggal janji. Hingga kini, sekitar 700 kepala keluarga (KK) di Dusun 3 Slaro Simpang Bayat masih hidup dalam kegelapan. 

Warga pun merasa kecewa dan tertipu. "Kami sudah lelah dijanjikan terus, tapi tidak ada buktinya," keluh salah seorang warga.

Lebih menyakitkan lagi, sebagian warga mengaku telah dimintai uang dengan jumlah bervariasi, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp3 juta, dengan dalih untuk biaya pemasangan listrik. 

Bahkan, Pejabat (Pj) Bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Muba pun telah memberikan rekomendasi, namun tetap saja tidak ada realisasi.

Srianto, S.H., Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perisai Keadilan Rakyat Tipikor Muba, mengecam keras kondisi ini. 

"Ini jelas pelanggaran hak asasi manusia. Warga berhak mendapatkan penerangan listrik," tegasnya. 

Ia pun mendesak Pemerintah Kabupaten Muba untuk segera merealisasikan janji penerangan listrik bagi warga Dusun 3 Slaro Simpang Bayat. 

"Jangan biarkan warga terus hidup dalam kegelapan," pungkasnya.

(Cha) 
Share:

Polairud Berbagi, Ramadan Penuh Arti di Pesisir Sungai Lilin

Musi Banyuasin, ReformasiRI.com - Aksi mulia yang dilakukan oleh personel Pos Pangkalan Sandar Sungai Lilin di bawah naungan Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Dit Polairud) Polda Sumsel patut di apresiasi.
Di tengah hangatnya senja bulan Ramadan 1446 H, perairan pesisir Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi saksi bisu aksi mulia tersebut, Sabtu (15/3/25).
Dipimpin oleh Bripka Teguh Heri S., bersama Bripka Asep Dudi, para personel dengan sigap membagikan takjil kepada para pengguna jasa perairan, mulai dari awak kapal, motor sungai, speedboat, hingga para nelayan yang melintas. 

Tidak hanya itu, para buruh bongkar muat kelapa sawit dan masyarakat pesisir Sungai Lilin juga turut merasakan sentuhan kebaikan ini.

Kegiatan pembagian takjil ini bukan sekadar aksi rutin, melainkan wujud nyata kepedulian dan kedekatan Polri dengan masyarakat, khususnya mereka yang beraktivitas di wilayah perairan. 

Di tengah kesibukan menjaga keamanan dan ketertiban, para personel Pos Pangkalan Sandar Sungai Lilin tidak lupa untuk berbagi kebahagiaan dan meringankan beban saudara-saudara yang sedang menjalankan ibadah puasa.

"Kegiatan pembagian takjil ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat, khususnya mereka yang beraktivitas di perairan Sungai Lilin," ujar Direktur Polairud Polda Sumsel, Kombes Pol Sonny Mahar Budi Adityawan, melalui Kepala Pos Pangkalan Sandar Sungai Lilin, Bripka Teguh Heri, Sabtu (15/3/25).

"Kami ingin berbagi kebahagiaan dan meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang berpuasa," jelasnya.

Para pengguna perairan yang menerima takjil pun menyambut baik kegiatan ini dengan penuh sukacita. 

Ucapan terima kasih dan apresiasi mengalir deras dari mereka, merasa bahwa kehadiran polisi tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. 

Kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi antara Polairud dan masyarakat pesisir Sungai Lilin.

"Kami berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan membawa keberkahan bagi semua pihak," tambah Bripka Teguh Heri S. 

"Semoga apa yang kami lakukan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu berbuat baik kepada sesama," imbuhnya.

Selama kegiatan berlangsung, situasi di perairan Sungai Lilin dilaporkan aman dan kondusif. 

Kehadiran Polairud di tengah masyarakat memberikan rasa nyaman serta membuktikan bahwa Polri selalu siap melindungi, mengayomi, dan berbagi kebaikan.

(Cha) 
Share:

Pertalite Disulap Jadi Pertamax Picu Garda Prabowo Unjukrasa Ke Kantor Pertamina dan Polda Sumsel

Palembang , ReformasiRI.com – Garda Prabowo DKD Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar aksi damai di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Plaju, Palembang. 
Aksi bertujuan untuk mendesak Pimpinan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel dan GM Kilang RU III segera bertanggung jawab atas dugaan BBM yang disalurkan ke masyarakat tidak sesuai standar ketentuan.

Dikawal ketat pihak kepolisian, aksi yang sempat memanas juga di hadiri oleh beberapa ketua LSM lainnya seperti, Ketua Lembaga SIRA dan PST. 

Dalam kepemimpinan Presiden RI Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto, satu persatu kasus korupsi besar terungkap. Salah satu yang mencuat adalah dugaan korupsi di PT Pertamina dengan modus mengoplos Ron 90 (pertalite) menjadi Ron 92 (pertamax). 

Hal tersebut diungkap oleh Kejaksaan Agung RI yang mengakibatkan negara mengalami kerugian Rp.193,7 Triliun.

Melalui investigasinya Garda Prabowo DKD Sumsel menemukan kasus dugaan keterlibatan Kilang Pertamina RU III dalam pengoplosan minyak.

Dan, dari hasil investigasi tim Garda Prabowo tersebut, ditemukan dugaan keterlibatan Kilang Pertamina RU III dan bagian pemasaran dalam skandal yang menyebabkan kerugian negara sangat besar. Selain itu, mereka juga menemukan dugaan korupsi biaya operasional dan biaya produksi Kilang RU III Plaju dari 2018 hingga 2024.

"Penyaluran dana CSR dan biaya pengelolaan lingkungan juga diduga tidak transparan," ucap Feriyandi,SH.DM selaku Ketua Satgasus Garda Prabowo DKD Sumsel, Kamis (13/03/2025). 

Garda Prabowo DKD Sumsel sebagai organisasi yang berfokus mengawal dan mendukung kebijakan Presiden Jenderal (Purn) TNI H. Prabowo Subianto, menggelar aksi demonstrasi damai di halaman kantor PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel dan Kantor Polda Sumsel.

Adapun dalam dalam aksi tersebut, Garda Prabowo menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya, 

- Mendesak GM Kilang RU III untuk bertanggung jawab terkait adanya dugaan BBM yang tidak sesuai yang sudah disalurkan ke masyarakat.

- Mempertanyakan kemana larinya CSR Kilang Pertamina RU III Plaju, yang diduga penyalurannya tidak transparan.

- Mendukung Kapolda Sumsel untuk segera bertindak melakukan penyelidikan dan penyidikan dugaan keterlibatan Kilang Pertamina RU III Plaju dalam produksi dan penyaluran minyak di Indonesia.

- Mendesak Kapolda Sumsel untuk mengusut tuntas dugaan korupsi biaya operasional dan biaya produksi Kilang RU III Plaju dari 2018 hingga 2024.

Setelah aksi di kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, aksi berlanjut ke Mapolda Sumsel. Mereka (massa Garda Prabowo) disambut oleh Kasiaga Ops Polda Sumsel, Kompol Fauzi. 

“Apa yang di lakukan oleh Garda Prabowo tentunya kami sangat mengapresiasi, karena ini bertujuan untuk membela yang benar. Kami pasti mendukung apa yang disampaikan sebagai bahan informasi untuk ditindaklanjuti langsung ke lapangan,” tandasnya.

Aksi damai tersebut sangat menjadi perhatian publik, karena mengungkap masalah dugaan korupsi besar yang melibatkan perusahaan BUMN. 

Feriyandi berharap dirinya mendapat dukungan dari berbagai pihak dalam membantu proses penyelidikan dan penyidikan agar kasus tersebut berjalan lancar dan transparan. 

Selain itu masyarakat juga diimbau untuk berperan aktif dalam mengawasi jalannya penyelidikan agar tidak ada intervensi yang dapat merusak integritas proses tersebut.

Garda Prabowo DKD Sumsel juga berkomitmen akan terus mengawal dan mendukung kebijakan Presiden Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. 

Melalui aksi tersebut, berharap pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan korupsi di PT Pertamina dapat segera diadili dan agar mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Garda Prabowo DKD Sumsel akan terus memantau perkembangan kasusnya dan siap memberikan dukungan penuh terhadap Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

"Kami berharap masyarakat juga untuk tetap kritis dan terus mengawal jalannya proses penyelidikan dan penyidikan agar keadilan dapat ditegakkan tanpa memandang siapapun pelakunya," kata Feriyandi di akhir pembicaraan.

(Cha)
Share:

Berita Populer